" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Mengintip Peluang Bisnis Waralaba

Saya ingin membuka usaha cuma masih bingung pilih jenis usaha, sebab belum punya pengalaman. Ada teman saya menganjurkan untuk ikut waralaba saja. Namun karena saya masih awam , saya ingin tahu dulu mengenai bisnis ini.

Bagaimana cara menjalankannya? Bagaimana dengan risikonya, sebab saya tidak ingin uang yang saya tanamkan hilang? Dana yang saya miliki juga tidak besar, bisakah saya menjalankan usaha franchise dengan modal kecil ? Apa saja jenis usaha yang bagus dijalankan untuk bisnis ini. Bagaimana saya bisa berhasil di bisnis ini. Terima kasih.

Waluyo J Halo pak Waluyo, senang berkenalan dengan anda
Banyak orang tidak berani membuka bisnis sendiri karena merasa belum punya pengalaman sama sekali dalam berbisnis sehingga menjadi ragu-ragu dan takut gagal. Namun jangan khawatir, sekarang ini banyak sekali ditawarkan bisnis dengan sistem waralaba atau franchise yang bisa membantu Anda mengatasi kendala kurangnya pengalaman dan pengetahuan dasar menjalankan bisnis tersebut.

Waralaba dalam dunia bisnis terkenal dengan istilah" Franchise yaitu pemberian sebuah lisensi (ijin) oleh suatu pihak (perorangan maupun perusahaan) sebagai pemberi waralaba kepada pihak lain sebagai penerima waralaba untuk berusaha dengan menggunakan merk dagang / nama dagangnya, dan untuk menggunakan keseluruhan sistem bisnisnya. Pemberi waralaba biasa disebut franchiser dan penerima waralaba disebut franchisee.

Jadi dengan membeli waralaba, anda membeli sebuah sistem bisnis yang sudah diciptakan orang lain dan terbukti berhasil. Oengan demikian untuk menjalankan bisnis franchise, Anda sebagai franchisee tinggal menjalankan sistem yang sudah ada. Dibandingkan membuka usaha sendiri dengan nama yang belum dikenal orang, belum lagi anda harus membuat sistem usaha (merekrut pegawai, melatihnya, mengatur persediaan barang, dan menetapkan harga) yang tentunya tidak mudah bagi pemula. Maka waralaba membantu anda mengatasi masalah-masalah tersebut.

Sebagai timbal baliknya atas berbagai keuntungan yang Anda dapat dari franchiser, maka Anda harus memenuhi persyaratan finansial tertentu, terutama modal awal yang dibutuhkan.

Modal awal yang dibutuhkan adalah a) modal membeli ijin waralaba / franchise fee ; b) modal investasi (tempat, peralatan, perijinan ) ; c) modal kerja awal / start up ( biasanya untuk pembelian bahan baku, gaji pegawai, listrik, telpon, transportasi) untuk menunjang operasional usaha 3sampai 6 bulan pertama. Franchisee biasanya juga dikenakan royalty yang dibayarkan rutin tahunan dan atas penggunaan sistemnya

Untuk mengcover kebutuhan modal ini Anda bisa menggunakan dana anda saat ini. Modal untuk membeli franchise bervariasi tergantung dari jenis usahanya, misalnya saat ini untuk banyak ditawarkan waralaba makanan dengan modal dibawah Rp 15 juta. Contoh lain sebuah franchise usaha isi ulang (refill) tinta printer komputer mensyaratkan modal sebesar Rp 75 s/d 150 juta. Ada juga untuk membeli sebuah franchise usaha restauran bahkan bisa membutuhkan modal sekitar Rp 1 milyar!

Sebenarnya banyak sekali jenis usaha yang bisa ditawarkan dengan sistem waralaba. Berbagai macam usaha tersebut antara lain bimbingan belajar, kursus bahasa Inggris, broker property, binatu, playgroup, restaurant, cafe, salon kecantikan, minimarket, bahkan gerobak dorong ayam goreng saja sudah ada yang difranchise-kan. Semuanya mempunyai potensi tingkat keuntungan sendiri-sendiri.

Bisnis waralaba memang menjanjikan, namun sebaiknya anda tetap hati-hati dan mempertimbangkan semua risikonya. Beberapa pertimbangan dalam memilih / membeli franchise atau waralaba antara lain

1.Apakah merek-nya sudah terkenal dengan kualitas produk / jasa yang baik dan kompetitif. Seandainya mereknya belum terkenal, sulit bagi kita untuk memperoleh omzet maksimal karena pasar belum mengenal mereknya.Kualitas produknya juga harus prima, misalnya kalau produknya berupa makanan, apakah enak, apakah unik, apakah mudah dibuat atau tidak, apakah ada resep rahasia sehingga sulit di tim pesaing.

2.Manajemen. Kita juga harus melihat kredibilitas pemilik/ pengembang franchise tersebut. Apakah franchisor yang kita minati merupakan perusahaan yang sukses dan kuat, Franchisor wajib memberikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada calon pembeli hak waralabanya. Laporan tersebut dapat memberikan informasi keadaan keuangan perusahaan tersebut.

3. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan hasrat dan minat anda, dan anda yakin waralaba tersebut akan menguntungkan dalamjangka panjang. Hindari memilih waralaba karena faktor "trend" semata-mata.

4. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan modal anda. Beberapa bisnis waralaba ada yang mengalami kegagalan ditengah jalan karena kekurangan modal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peluang keberhasilan, lebih baik untuk memiliki modal labih dari yang disyaratkan franchisor. Disarankan untuk memiliki cadangan dana untuk modal kerja 6 bulan sampai 1 tahun kedepan.

KUR libatkan pendamping

Kementerian Koperasi dan UKM mengoptimalkan konsultan internal lembaga, asosiasi ataupun ikatan usaha kecil menengah untuk memperluas penyebaran program kredit usaha rakyat (KUR). Choirul Djamhari, Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan konsultan internal itu menjadi pendamping calon debitur KUR, setelah menjalani semacam pelatihan sosialisasi.

"Ada keunggulan dari pemanfaatan konsultan internal asosiasi, lembaga maupun himpunan atau ikatan yang terkait dengan UKM," ujarnya sesuai dengan melaksanakan sosialisasi KUR bagi seluruh stakeholder di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, kemarin. Keunggulan itu misalnya, kenyamanan calon debitur karena didampingi oleh petugas internal dari asosiasinya. Keunggulan lainnya, perbankan penyalur KUR juga merasa lebih nyaman melayani calon debitur yang tergabung dalam asosiasi.

Untuk menjamin kesi-nambungan pendampingan semacam ini, Choirul telah menginstruksikan kepada seluruh pendamping agar tidak menetapkan tarif atas jasa layanan yang mereka berikan terhadap sesama anggota, apalagi tarif itu ditetapkan di depan. Menurut dia, karena di antara calon debitur dan pendamping teknis berasal dari satu organisasi, maka sebaiknya besaran jasa terjadi secara alamiah. "Semuanya harus berdasarkan service based, atau berdasarkan layanan yang diberikan kepada debitur."

Secara terpisah, Asisten Deputi Urusan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Prijambodo mengatakan sosialisasi semacam ini akan diteruskan ke seluruh provinsi, menyusul sosialisasi pertama di DKI Jakarta. "Pada skenario sosialisasi ini, kita telah melakukan penyempurnaan. Caranya, mengundang calon debitur yang terdiri dari pengurus asosiasi, himpunan, ikatan UKM beserta anggotanya. Dengan skenario ini, penyebaran KUR lebih efektif dan jangkauannya juga lebih luas, karena teknis operasional secara internal oleh pengurus.

Pemerintah diminta bersikap adil Pedagang tradisional merasa terpinggirkan

Pedagang pasar tradisional mengingatkan pemerintah agar tidak hanya berpihakkepada peritel modern,tetapi juqa usaha kecilmenengah karena banyakyang gulung tikar. Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran mengungkapkan kepemilikan peritel modern oleh pengusaha nasional memang sangat bagus, tetapi jangan sampai setelah nanti peritel itu sudah tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah, dijual lagi ke asing.

"Ini yang sangat saya khawatirkan, karena nantinya asing kembali menguasai ritel modern di Indonesia, dan pedagang tradisional pun makin terjepit," ujarnya kepada Bisnis kemarin. Terkait dengan banyaknya menteri yang hadir di acara Bazaar UKM-Carrefour, kemarin, Ngadiran mengatakan keberpihakan pemerintah terhadap peritel modern saja sebaiknya dihindari.

"Pemerintah juga perlu mendu-kung UKM [usaha kecil menengah), pedagang pasar, dan koperasi dengan membuat peraturan mengenai kewajiban peritel menggandeng UKM dalam kepemilikan saham." Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Rudy R. J. Sumampouw mengatakan para menteri sepertinya juga ingin membuktikan apakah benar Carrefour itu melakukan pemberdayaan UKM atau hanya sekadar wacana.

Terkait dengan Perpres No. 112/2007 dan Permendag No. 53/2008 tentang Pengaturan Pasar Tradisional dan Ritel Modern, Carrefour sudah memenuhinya terutama tentang trading term yang sempat menjadi persoalan bagi peritel asal Prancis itu dengan pemasok. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengungkapkan peritel modern ha-rus diawasi dalam mendukung UKM sebagai pemasoknya.

"Itu merupakan concem Hipmi, dan saya kira pemerintah juga demikian. Dukungan terhadap UKM oleh peritel modern adalah dalam bentuk pembinaan, pelatihan, kemudahan syarat perdagangan [trading term], dan mungkin hingga ke permodalan," ujarnya. Menurut dia, kebetulan anggota kami 80% pelaku UKM dan mayoritas merupakan pebisnis pemula, sehingga kerja sama dengan Carrefour memperoleh inspirasi untuk masuk ke bisnis internasionalPT Carrefour Indonesia meningkatkan pendekatan dan kerja sama dengan pedagang tradisional guna membantah anggapan bahwa peritel modem tersebut mematikan usaha kecil menengah.

Komisaris Utama Carrefour Indonesia Chairul Tanjung mengatakan sekarang sedang dilakukan penelitian oleh tim ahli akademisi di bawah guru besar Psikologi Universitas Indonesia (UI) Sarlito Wirawan. "Menurut laporan ada yang mengatakan keberadaan Carrefour mengancam pasar tradisional dan ada juga yang mengatakan keberadaan kami, ikut membantu pedagang tradisional meningkatkan penjualan.

Entri Populer