" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Modal Rp300.000, Kini Omzet Rp200 Juta per Bulan

Hadir sebagai pemain baru dalam bisnis kopi bubuk, bukan hal mudah bagi Edi Asmadi, 50, untuk bisa menggaet konsumen. Namun Edi bisa sukses dengan modal kegigihan dan pemasaran yang mumpuni.

KEPUTUSAN Edi berhenti dari pekerjaannya di perusahaan eksportir kopi 20 tahun silam memang tak perlu disesali. Keputusannya itu justru berhasil membalikkan keadaan dengan meraup pendapatan hingga 100 kali lipat dari gajinya sebagai karyawan waktu itu.

Sebagai pengusaha, kini dia masuk kategori sukses karena berhasil mempekerjakan puluhan orang yang tinggal di sekitar ru-mahnya di kawasan Jalan Ki Me-rogan Lorong Bersama, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Kesuksesan bisnisnya juga bisa diukur dengan jangkauan pemasaran yang kini telah menjelajah ke berbagai kabupaten di Sumsel. Pemasaran kopi bubuk Edi telah merambah Palembang, Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin. Ogan hir (Ol), Ba-turaja, dan Muaraenim.

Memulai bisnis dengan modal minim, Edi juga mengalami pasang surut saat menjalankan usa-ha bubuk kopi. Berbagai penolakan dan hinaan sudah tak terhitung lagi dirasakannya. Namun dengankegigihan, produknya tak hanya sukses di terima pasar, pendapatannya pun makin meningkat seiring perjalanan waktu dan banyaknya permintaan.

Edi memulai usahanya sejak 1990. Berbekal pengalaman sebagai penjual bubuk kopi di perusahaan eksportir, ayah empat anak ini memberanikan diri menjadi pengusaha. Dia pun memutuskan berhenti bekerja dan mulai belajar menjadi penjual bubuk kopi rumahan. Waktu itu. modal awalnya Rp300.000 dari gaji terakhirnya.

Karena belum memiliki karyawan, Edi membeli kopi yang banyak dijual para agen besar di kawasan Jakabaring. Setelah dikemas sedemikian sederhana.kopikopi berbagai ukuran itu dia pasarkan sendiri ke warung-warung di sekitar rumahnya.

Inilah yang menjadi saat ter-sulit dalam perjalanannya mengembangkan bisnis kopi sesuai cita-citanya. Lambat laun dia mulai membuat kopi bubuk sendiri dengan bahan baku yang didatangkan dari Tan jung Enim.

"Dua sampai tiga tahun pertama (memulai bisnis) itu waktu yang paling sulit, karena saya berusaha sendirian.Tapi itu bisa diatasi. Caranya, saw grariskan dulu biar orang tahu cita rasa kopi saya," tirunya. Saat memulai bisnis ini, Edi pertama kali hanya menyediakan 5-6 kg bubuk kopi.

Namun kini dia telah berhasil memproduksi 9-10 ton per bulan. Produknya pun perlahan-lahan di terima pasar. Keaslian kopi khas Semendo itu akhirnya akrab di lidah sebagian besar warga Palembang dan sekitarnya.

Ternya ta pilihan Edi tak meleset. Meski harus bersaing dengan merek produk terkenal, pasar kopinya tetap stabil dan terus meningkat. Penambahan produksi ini membuat Edi lebih banyak mempekerjakan penggoreng dan penggiling kopi. Usahanya pun terus berkembang dan makin banyak peminat. Untuk bisa terus bersaing, dia kembali mengumpulkan keuntungan untuk .melengkapi peralatan-peralatan yang dibutuhkan.

Seiring dengan terus berkembangnya bisnisyangdiageluti.pria kelahiran Bengkulu ini membutuhkan modal besar. Berkat anjur-an dan saran keluarga terdekatnya. Edi memutuskan meminjam kePTPupukSriwijaya(Pusri).

"Awalnya saya tidak mau meminjam terutama pada bank, tapi keluarga terus mendesak untuk mengajukan ke PT Pusri. Saat itu keluarga mengatakan mekanisme meminjam di PT Pusri berbeda dengan bank di mana bunganya jauh lebih rendah. Akhirnya saya mengajukan pinjaman," ungkapnya.

Gayung pun bersambut. Setelah disurvei dan dianalisis kelayakan usaha bisnisnya, Pusri mengabulkan pinjaman untuk Edi senilai Rp2 juta dengan jatuh tempo pelunasan dua tahun. Edi pun resmi menjadi binaan Pusri. Setelah mendapat pinjaman, uang itu dimanf aatkannya untuk tambahan modal guna meningkatkan produksi. Sejak saat itu dia merekrut satu orang karyawan. Merasa terbantu dengan pinjaman yang dikucurkan PT Pusri, Edi kembali melakukan pinjaman kedua pada 1995. Kali ini besar pinjaman yang diajukan lebih besar, yaitu senilai Rp4 juta.

Uang itu dia gunakan untuk membeli peralatan seperti mesin giling kopi seharga Rp800.000. "Selain itu untuk membeli alat menggoreng kopi senilai Rpl,4 juta dan membangun gudang penyimpanan kopi sekitar Rpl juta. Jadi pinjaman itu memang saya gunakan untuk modal usaha, bukan untuk yang lain," ajar Edi yang terkenal dengan produk kopi bubuk bermerek "Kopi Biji".

Diakui Edi, pinjaman itu sangat berdampak besar pada usaha yang dia geluri.Terjadi peningkatan produksi dibandingkan sebelumnya. Dia lalu menambah karyawan menjadi dua orang. Penjualan yang meningkat membuat penghasilannya bertambah. Edi pun berhasil melunasi pinjaman kepada Pusri sesuai jatuh tempo.

Kedisiplinan itu membuat Pusri makin percaya kepada Edi. Pada 1997, Edi kembali mendapat kucuran modal kerja dari Pusri sebesar Rp34 juta. Uang itu dia pergunakan untuk memperbaharui mesin penggilingan kopi dan menambah luas gudang kopi di sebelah rumahnya.

Berkat bantuan itu. usaha kopi Edi kini meningkat pesat. Jika pada awal 1993 produksi kopinya hanya 10 kg per hari, kini melesat hingga 10 ton per bulan. Penghasilannya pun di luar perkiraan mencapai Rp200 juta per bulan. Karyawannya kini 20 orang. "Untuk di luar kota, pemasaran sudah sampai Lampung, Bengkulu, dan Jakarta," tambahnya.

Dari sekian banyak binaan Pusri, Edi termasuk yang paling lancar membayar pinjaman. Imbasnya, setiap kali Edi mengajukan pinjaman baru selalu disetujui. Misalnya pada 2001, Edi me-minjam Rp42 juta dan naik lagi pada 2008 menjadi Rp60 juta.

Selain pinjaman. Edi juga merasakan banyak mendapat keuntungan menjadi mitra binaan Pusri. Di antaranya selalu diajak mengikuti pelatihan dan seminar dengan tema-tema berbedaseperti pemasaran, pengemasan.dan tata cara ekspor. "Walau produk saya belum diekspor tapi saya sudah paham bagaimana cara ekspor. Saya juga ingin suatu saat produk saya bisa diekspor," tandasnya.

Selama mengikuti rangkaian seminar, Edi mengaku selalu mendapat pelajaran baru. Dia pun selalu menerapkan materi pelatihan dalam menjalankan bisnisnya. Misalnya ketika dia mengikuti pelatihan tentang kemasan.

Dari acara itu.Edi sadar bahwa kemasan yang menarik ikut memengaruhi penjualan. Sejak saat itu kemasan kopinya yang dulu sederhana diperbaiki. Alhasil usahakopinya kini makin laris diminati pembeli. Demikian halnya jika ada pameran. Pusri selalu meng-ikutsertakannya. Meski tidak rutin, Edi mengaku banyak merasakan manfaatnya. Selain berjualan dan menambah pengetahuan, pameran juga menjadi ajang untuk mempromosikan usahanya.

Dengan segala yang diraihnya kini. Edi mengaku sangat bersyukur karena pilihannya un atk berwirausaha membawa keberhasilan. Dia pun makin mantap mengembangkan usaha kopinya di tengah persaingan yangmakin ketat.

Menjadi pengusaha diakui Edi sangat menyenangkan dibandingkan menjadi karyawan. Hidupnya menjadi lebih bebas tanpa ada tekanan dan tidak ada yang memarahi. "Saya merasa jadi karyawan gajinya sangat terbatas, sedangkan kebutuhan keluarga terus bertambah dan merasa tidak punya masa depan. Sampaikapan pun saya akan tetap jadi karyawan," ujarnya.

Meski sudah mapan. Edi tak berpuas diri. Ke depan dia masih punya sederet rencana untuk mengembangkan usaha kopi bubuk-nya. Pada IS Juni mendatang, dia berencana merilis produk baru dengan rasa berbeda dari produk terdahulu.

Kali ini Edi berencana meluncurkan kopi siap seduh yang sudah dicampur gula. Produk ini akan menyasar penikmat kopi yang mempunyai mobilitas tinggi misalnya para pencinta alam. Dengan kopi ini, mereka tak perlu lagi menyediakan gula saat akan bepergian karena kopi dalam kemasan tersebut siap diseduh.Harga kopi ini cukup bersaing dengan kopiinstanyanglebihdulu beredar di pasaran. Untuk 10 bungkus, produk ini dibanderol Rp8.000 atau Rp800 per kemasan.

Peluang Bisnis Hiburan Keluarga

BERAKTIVITAS di arena bermain yang berada di pusat perbelanjaan menjadi pemandangan sehari-hari. Sudah menjadi rahasia umum saat ini jika mal atau pusat perbelanjaan tidak hanya menjadi sarana belanja tetapi juga rekreasi keluarga.

Puluhan ribu balikan ratusan ribu rupiah bisa dikeluarkan hanya untuk sekadar bermain di arena permainan yang kini muncul ibarat jamur di musim hujan. Fenomena ini menjadi ladang subur tumbuhnya bisnis arena bermain.

Sejumlah permainan mudah dan mengasyikkan telah disediakan arenabermainmodem.Di Ama-zone misalnya ada Shark Hunter, Ticket Music, Diamond King, Dream Catcher hingga Round the World. Beda lagi dengan Time2one yang menyediakan permainan seperti Dance-Dance Revolution, Para-para Paradise hingga yang terbaru NX Pump Absolute.

Dana yang dikeluarkan pengunjung ditukarkan dengan koin-koin yang berlaku di areal bermain tersebut. Berbagai cara dilakukan pelaku bisnis ini, misalnya dengan memberikan "prestasi" atas nilai permainan. Dalam satu permainan biasanya akan ditawarkan tiket yang bisa ditukar berbagai suvenir atau hadiah. Semakin banyak tiket yang didapatkan maka semakinbesar nilai hadiah yang bisa dibawa pulang.

Di kalangan masyarakat baik anak-anak hingga kaum eksekutif saat ini memang banyak yang keran j ingan game. Semua areal permainan itu dikelola sedemikian rupa, sehingga menjadi lahan bisnis yang amat menjanjikan. Arena hiburan yang menyediakan aneka video game, sega dan permainan-permainan semacam itu kini memang menjelma menjadi industri baru yang bahkan kebal krisis.

Tidak saja menyedot anak-anak dan remaja kaya, tapi juga para eksekutif. Tak heran, pemain di bisnis ini terus bertambah dari tahun ke tahun. Datang ke permainan kini seakan menjadi gaya hidup masyarakat kota.

Amazone,salahsatu-pemain besar di bisnis ini, mempunyai puluhan gerai di seluruh Tanah Air, terutama Jakarta, Balikpapan, Surabaya dan Pekanbaru. Amazone terus mengembangkan gerainya ke kota-kota yang memiliki dasar ekonomi bagus. J ika dibandingkan sejumlah pusat permainan lain. Ama-zone termasuk pendatang baru yaitu berdiri pada Juli 2001.

Berbeda dengan sejumlah pusat permainan lain seperti wmc cenKrmodem milik Grup Lippo di Karawaci yang berdiri pada 1994 atau Toy R Us yang berdiri pada 1996, begitu juga entertainment centerrun City) pada 1997.

Berbeda dengan sejumlah pusat permainan, Amazone tidak langsung beroperasi di ibu kota. Namun mulai dari luar daerah yaitu diAlfaMedari.Kalairu investasi yang dikeluarkan hanya sekitar Rp500 juta plusbiayasewaged ung. Sebagi an besar danadipakai untuk interior dan membeli berbagai perangkat permainan.

Setelah sukses di Medan, Amazone baru masuk Jakarta. Carrefour Lebak Bulus Jakarta Selatan vans men jadi tujuan pertama pada November 2001. Rupanya, Amazone mendapatkan sambutan hangat sehingga sebelum tahun 2001 berakhir dia sudah bisa membuka dua gerai lagi.

Amazone membidik keluarga sebagai segmen pasarnya. Bukan segmen anak-anak sebagaimana pusat permainan lainnya. Sehingga 80% permainan yang tersedia di Amazone dirancang buat keluarga. Sementara untuk anak-anak Amazone menyediakan permainan yang melatih keterampilan dan kecepatan berpikir. Amazona jugamenetapkan tema yang berbeda agar mempunyai nuansa dan suasana bermain yang berbeda untuk setiap gerainya.

Amazone akhirnya menjadi pemain yang diperhitungkan di bisnis ini. Kini gerainya sudah mencapai puluhan yang umumnya terdapat di mal atau pusat belanja modem. Maka tidak heran jika bisnis ini berkaitan erat dengan pertumbuhan mal.

Mal di kota-kota besar setiap tahun mem ang berkembang pesat. Pada 2005 saja berdasarkan data Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia berdiri 29s/ioppingmai7baru. Bisnis game center harus bisa mengetahui selera konsumen.Tidak bisa hanya bermodalkan hobi pemiliknya, karena jika itu yang terjadi maka bisa saja hobi pemilik lebih dikedepankan daripada selera konsumen.

Bisnis ini mempunyai prospek besar mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan masih banyak yang belum terjangkau alat permainan. Maka jumlah penduduk yang lebih dari 230 juta jiwa adalah potensi besar. Apalagi saat ini mal banyak tumbuh di kota-kota kabupaten.

Pusat permainan modern yang hadir di mal-mal menjadi tempat hiburan keluarga dengan sarana permainan yang sering dinilai memberikan sisi edukatif yangbersih dan menyenangkan. Sehingga banyak dipadati pengunjung, walaupun di dalam mal itu terdapat dua hingga tiga arena yang sama. Kini tempat hiburan keluarga (ja-mily entertainment center) yang tercatat dalam Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia i ARK! mencapai 600 dengan belasan merek terkemuka seperti Amazone dan Tune Zone.

Sejumlah pengelola yakin bahwa pusat hiburan ini akan berkembang pesat asalkan dikelola secara baik, inov.itif dan efisien. Apalagi harga koin untuk kebanyakan pengunjung mal dinilai murah yaitu mulai dari RplOOO per koin. Dibanding negara lain seperti Singapura, harga sebesar itu untuk jenis permainan serupa jelas lebih murah.

Agresifitas para pengelola j uga terlihat dengan mengembangkan wahana pusat permainan ini agar bisa menjangkau semua daerah yang sekarang memperlihatkan geliat kemajuan ekonomi. Hal ini artinya memberikan peluang besar para pengelola untuk mencapai keuntungan yang lebih besar di masa mendatang.

Kompetisi antarpengelola juga akan mewarnai pertumbuhan pusat permainan ini. Dengan terbukanya kesempatan yang besar dan persaingan yang terjadi, akan berdampak positif.

Peluang Pasar TerusTerbuka, Pebisnis Siap Ekspansi

INDUSTRI arena bermain secara global sempat mengalami penurunan pada 2009. Namun, tahun ini industri hiburan ini siap untuk maju dan ekspansi. Demikian kesimpulan AECOM dan Themed Entertainment Association (TEA I dalam laporan 2009 Theme Index The Global Attraction Attendance Report. Hasil kajian yang dipublikasi (14/05/10) tersebut mengungkapkan, tahun 2010 industri arena bermain akan pulih dan beramai-ramai ekspansi ke pasar yang baru.

Survei yang dilakukan secara global im menemukan Amerika Utara berada di urutan ke-12 dari 25 industri arena bermain terbaik di dunia. Sedikit ke wilayah timur. meskipun terkena dampak penurunan global. Asia masih melanjutkan kinerja sebagai kawasan paling cepat pulih dan paling menjanjikan pertumbuhannya

"China adalah kunci pembangunan di Asia dibandingkan negara manapun di dunia. Pembukaan Universal Studio di Singapura pada kuartal 1/2010 menunjukkan dekade baru Asia. Di mana Asia akan mendominasi di masa mendatang," ujar Regional Director of AECOM Perwakilan Asia Christian Aaen.

Laporan The TEAAECOM Attraction Report ini mengidentifikasi arena bermain komersial yang paling populer dan inuerparidi seluruh dunia yang mewakili kinerja industri tahun lalu. Meskipun secara global, tingkat kunjungan ke arena bermain mengalami penurunan. Namun buktinya tantangan ini bisa dikelola industri arena bermain sehingga bisa melewati badai resesi yang bahkan kinerjanya mampu melampaui sektor industri lain. "Lebih banyak industri taman bermain terkena dampak resesi," ujar Senior Vice President AECOM Ray Braun.

Namun strategi industri untuk tetap mempekerjakan karyawannya secara berkelanjutan sehingga membuat kinerja tetap berjalan bahkan men jadi semakin menarik. Mulai dengan beragam rein vestasi untuk pengalaman pengunjung, strategi marketing yang strategik hingga membangun hubungan dengan pelanggan.

Di kawasan Timur Tengah menurut Direktur AECOM David Camp, memiliki ekspektasi tinggi atas Dubai dan Uni Emirat Arab. Sebagaimana Ferrari World di Abu Dhabi yang akan dibuka tahun ini, tapi bayangan masa depan masih tampak belum jelas hingga situasi ekonomi stabil.

Sedang di kawasan Eropa, taman bermain setempal masih tetap mampu mempertahankan angka kunjungannya dengan beberapa pengecualian. Direktur AECOM Ledq Monsetri menyatakan se-cara keseluruhan tahun 2009 adalah masa yang cukup mengun tungkan bagi industri taman bermain di Eropa.

Dari kawasan Amerika Latin, meskipun ada beberapa tantangan namun ada tanda-tanda penumbuhan industri dan pembangunan di kawasan. Khususnya untuk wilayah Brasil dan Meksiko. Demikian menurut Senior Associate AECOM Edward Shaw Dalam industri l aierpark juga menunjukkan penumbuhan pasar yang cukup menarik. Menurut Edward Shaw, industri waterpark buktinya mampu mempekerjakan tenaga kerja di AS secara signifikan pada 2009, hampir setara dengan kondisi pada 2008.

Meskipun banyak tantangan, beberapa perusahaan waterpark seperi] Chimelong Water Park i China i. Wet V Wild Water Worldl Australia) and Ocean World (Korea Selatan) mampu mencatatkan angka penumbuhan pengunjung antara 4-12,5%.

Data TEA menyebutkan secara keseluruhan angka total kunjungan pada 25 arena bermain terbaik di dunia sebanyak 185,6 juta kunjungan atau menurun 02 - dibandingkan tahun 2008. Di kawasan Amerika Utara tercatat sebanyak 121,4 juta kunjungan pada 20 are-na bermain terbaik di kawasan itu atau menurun 1,1% dibandingkan tahun 2008. Sejak tahun 2005 ting-katkunjunganke20arena bermain terbaik Amerika Utara itu meningkat 2,8%.

Angka kunjungan ke 20 arena bermain terbaik di kawasan Eropa tercatat sebanyak 57,3 juta. Angka ini meningkat 7,3% sejak tahun 2005 Kemudian untuk angka kunjungan terhadap lOarena bermain terbaik di Asia tercatat sebanyak 65,5 juta atau menurun 3,5" di bandingkan tahun 2008. Namun dengan statistik kunjungan ke 15 laman bermain terbaik di Asia, total kun jungan sebanyak 7 7,6 j uta pada tahun 2009 menurun 2,9% dibandingkan tahun 2008.

L ntuk kawasan Amerika Latin dan Meksiko total kunjungan pada 10 taman terbaik di kawasan itu sebanyak 12,3 juta atau naik 13% dibandingkan tahun 2008. Lebih beruntung adalah angka kunjungan terhadap 20 icaitrpark terbaik di dunia yang mencatat sebanyak 20,7 juta pada tahun 2009atau naik 2,1% dibandingkan tahun 2008 Total kunjungan terhadap 1S wa-lerparkxti baik di AS sebanyak 12,8 juta atau naik }% dibandingkan tahun 2008 atau naik 11.6% dari tahun 2005

Urutan 1-25 arena bermain terbaik di dunia menurut TEA di antaranya adalah urutan pertama
Magic Kingdom di Wait Disney World Lake Buena Vista, FLo-nda.AS dengan total angka kunjungan 17,2 juta kunjungan pada tahun 2009.

Kemudian urutan kedua Dis-neyland di Anaheim, California AS dengan kunjungan 15,9 juta. Peringkat ketigajokyo Disney land di Tokyo, Jepang, dengan kunjungan 13,6 juta. Urutan keempat Dis neyland Park di Disneyland Paris Marnela-Valke, Prancis dengan kunjungan 12,7 juta. Urutan kelima Tokyo Disney Sea di Tokyo, Japan dengan kunjungan 12 juta.

Sementara top 15 arena bermain un tuk kawasan Asia Pasilik di an taranya, Tokyo Dismryland.Tokyo, Jepang (1), Tokyo Disney Sea, Tokyo, Jepang(2). Universal Stu-dini Japan, Osaka.Jepangi 31.1 land, Gyeonggi-bo, Korea Selatan (4), Ocean Park, Hong Kong (5), hirrid Spa Land. Ku wana, Jepang (6), Hong Kong Disney land, Hung Kung 17 , Yokohama Hakkei-jima Sea Paradise, Yokohama, Je pang (8), Lone World, Seoul, Korea Selatan (9), Happy Valley, Shen then, China (10), Window ol the W.jild.shenzhenXrunal 11 (.Dunia rantau. Jakarta, Indonesia lil), Crumelong Paradise, Guangzhou. Umun 151, Happy Valley. ChcoRdu, China (13), dan Happy Valley-, Bening, China.

Entri Populer