" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Entrepreneurship Sejak Mahasiswa

Kampus BSI (Bina Sarana Informatika) lewat lembaga wirausaha kampus BSI Entrepreneur Center (BEO mengembangkan model pembelajaran kewirausahaan kepada mahasiswa dengan membuka mental block dan menghadirkan pengusaha muda sukses yang memberikan motivasi dan kisah sukses. Untuk itu selama 13-26 April 2010 BEC mengadakan roadshow seminar entrepreneurship di kampus-kampus BSI dengan tema Pentingnya Membangun Jiwa dan Mental Entrepreneur Sejak Mahasiswa.

Pembicara yang hadir, Wahyu Saidi - sarjana ITB Tukang Bakmi yang melejit le-wat Bakmi Langgara dan Bakmi Tebet, Sonny B Sofjan - penulis buku Quantum Resign yang memutuskan pensiun dini menjadi pengusaha, Fait Yusuf - pengusaha Distro Busana Muslim dan penulis buku Rahasia Menjadi Entrepreneur Muda, Victor Asih - pendiri Sekolah Gratis USB dari Bandung, Joko Intarto - juragan TV lokal dan General Manager Jak TV, Ahmad Ghozali - konsultan keuangan, Johanes Arifin Wijaya - motivator, Dodi Mawardi - penulis buku, Safic Alielha - pengusaha toko buku www.khatulistiwa.net. dan Ikhwan Sopa - Master Trainer E.D.A.N.

100 UMKM Dilatih Batik Ramah Lingkungan

SEBANYAK 100 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sektor batik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mendapatkan pendampingan teknis dalam, proses produksi batik yang ramah lingkungan serta teknik pemasaran di tingkat global Direktur Pusat Produksi Bersih Nasional Kementerian Lingkungan Hidup (PP8N KLH) Rismawati saat menemui Wakil gubernur DIY Paku Alam IX di Yogyakarta, Selasa (18/5) mengatakan, 100 UMKM batik DIY mendapat giliran pertama program penerapan produksi bersih dan keqasama PPBN KLH dengan Ekonid.

"Program ini dilaksanakan dengan harapan, jika selama ini UMKM masih mencemari lingkungan, produk-produk mereka nanti akan menjadi ramah lingkungan. Karena kan batik sudah diakui UNESCO, jadi diharapkan dalam penerapannya mereka mampu memproduksi batik yang bersih atauekoefisiena. Penerapan itu diharapkanbisa terus berlanjut," terang Rismawati.

Program ini juga akan dilaksanakan di Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan." Di samping produk mereka ramah lingkungan mereka juga akan melakukan penghematan sumber energi, sekaligus keuntungan mereka itu akan bertambah," ujarnya. Dalam kesempatan itu, Paku Alam IX mengatakan sangat mendukung program penerapan produksi bersih batik bagi UMKM di DIY.

Dengan program mi UMKM mendapatkan pendampingan teknis untuk meninggikan mutu produk, cara menghemat air, menghemat bahan kimia, sehingga produk-produknya ramah lingkungan. Hampir di semua daerah perajin batik, kesadaran akan kesehatan lingkungan masih rendah. Limbah hasil produksi batik biasanya dibuang di saluran air di lingkungan mereka sendiri, kompas.com/to

Usaha Franchise Kian Diminati

Usaha Franchise kian diminati. Pemerintah juga terus mendorong agar usaha kecil dan menengah (UKM) mengembangkan usahanya lewat jalur waralaba {franchise). Kementerian Perdagangan, misalnya, dalam bulan Juni mendatang kembali menggelar pameran 1FRA 2010 di Jakarta Convention Center (JCC).

Diah Yusuf. Koordinator TDA Franchise, mengatakan, komunitas bisnis tersebut Juga akan mengikutsertakan 10 anggotanya dalam pameran Internasional di bidang/ranchise tersebut. Saat ini, katanya. TDA sedang mengundang anggotanya untuk mengikuti ajang pameran akbar Itu.Namun, menurut Diah Yusuf, karena tempatnya terbatas, maka tidak seluruh peminat bisa diikutsertakan. TDA akan melakukan seleksi untuk memilih wakilnya padaJFRA 2010.

Dikatakan, keterlibatan komunitas bisnis Tangan DI Atas (TDA) dalam IFRA sudah berlangsung sejak tahun 2008 melalui kerjasama dengan Kementerian Perdagangan.TDA Franchise pun dibentuk setelah melihat keseriusan pemerintah dalam mengembangkan usaha franchise. Kita ingin UKM yang tergabung dalam TDA dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan pemerintah, baik melalui Kementerian Perdagangan maupun Kementerian Negara Koperasi dan UKM," tambah Diah.

Saat ini, TDA Franchise memiliki 30 anggota aktif, dari sekitar 60 anggota yang terdaftar. TDA sendiri beranggapan franchise perlu dikembangkan secara serius karena dapat mempercepat pengembangan UKM. disamping menyediakan peluang bisnis bagi masyarakat yang mau terjun dalam usaha mandiri.Diah mengatakan, banyak kegiatan yang dilakukan untuk membantu pengembangan franchise di lingkungan TDA, di antaranya, dengan mengadakan gathering, pelatihan dan pameran."Untuk tahun 2010 saja, kita sudah dua kali mengadakan gathering dengan mengundang nara sumber dari kalangan ahli dan praktisi sukses. Melalui kegiatan itu. kita bisa sharing dan membangun Jaringan kerja yang luas," ujarnya.

Selain itu, TDA Franchise mengadakan pelatihan tentang bagaimana membuat SOP; membuat perjanjian bisnis waralaba dan form aplikasi hingga bagaimana caranya mewaralabakan bisnis anggota XDA. Serta kerjasama dengan pihak pemerintah. TDA Juga memperoleh fasilitas untuk mengikuti pameran secara gratis.

"Bahkan, kita membagi-bagikan contoh SOP kepada anggota agar bisa dijadikan balian sharing dengan konsultan franchise ternama/tambahnya.Hingga kini, sudah ada sejumlah anggota TDA yang memiliki franchise dan telah berjalan cukup baik, di antaranya, DokterKomputer.com dan Qlmos Parfume. Tapi, kebanyakan franchlse-nya bergerak di bidang kuliner." ujar Diah Yusuf.Dia Juga menambahkan, saat ini beberapa franchise lokal yang sudah sukses Juga memberi dukungan untuk pengembangan franchise di lingkungan TDA.

Entri Populer