" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Tips Sukses Melamar Kerja


Agar bisa diperhitungkan di tempat Anda melamar pekerjaan, Anda harus bisa memberikan sesuatu yang lebih. Tak hanya daftar riwayat hidup yang mengagumkan, tetapi juga harus bisa memberikan impresi yang positif saat wawancara kerja. Berikut adalah pesan tersirat yang bisa Anda sampaikan bahkan sebelum wawancara kerja, untuk menciptakan kesan bahwa Anda adalah calon karyawan yang patut dipekerjakan. 

1. “Saya profesional” Para pelamar kerja yang mengikuti proses aplikasi secara serius akan ditangani secara serupa oleh si pemberi kerja. Semisal, bacalah kembali materi surat lamaran Anda untuk kesalahan ketik atau kesalahan penulisan. Tak ada salahnya jika Anda minta tolong orang yang Anda percaya untuk membaca ulang surat lamaran dan CV Anda, sebagai tindakan pencegahan jika terjadi kesalahan penulisan. Juga, berhati-hatilah dengan penggunaan bahasa. Hindari penggunaan kata-kata informal, atau bahasa asing bila hal tersebut tak terlalu penting.


2. “Saya orang yang harus mencapai target” Departemen HRD selalu dibanjiri lamaran pekerjaan dari sana-sini. Bisa jadi lamaran pekerjaan Anda hanya dilihat sekilas. Untuk menghadapi masalah tersebut, sebaiknya Anda mencoba ambil inisiatif. Semisal, jika Anda mengirimkan lamaran pekerjaan tanpa ada iklan atau apa pun, cantumkan kalimat penutup, seperti, “Saya menunggu tanggapan dari Bapak/Ibu.” Atau, untuk lebih proaktif, cantumkan, “Jika tidak mengganggu, saya akan menghubungi Bapak/Ibu pada hari Selasa, pukul 15.00, untuk mendiskusikan kemungkinan saya di posisi yang saya lamar.” Anda juga bisa mencoba untuk menghubungi si manager personalia perihal lamaran Anda. Namun, jangan lakukan hal ini jika di media yang mengiklankan lowongan tersebut tercantum bahwa Anda tak diperbolehkan menghubungi mereka. Dengan menghubungi tempat kerja tersebut dalam jangka waktu 2 minggu pengiriman, Anda bisa memastikan apakah sebaiknya Anda menunggu atau mencoba yang lain. 


3. “Saya adalah ahlinya” Perusahaan di mana pun pastinya akan lebih senang jika mereka bisa mempekerjakan seseorang yang memiliki keahlian tinggi. Anda bisa juga mencantumkan berbagai keahlian dan sertifikat yang Anda miliki, dan berkaitan dengan pekerjaan yang Anda incar tadi. Jangan lupa, jika Anda juga tergabung dengan asosiasi tertentu, cantumkanlah. Hal ini bisa membuat Anda bernilai tambah karena memiliki koneksi ke institusi tersebut, jika sewaktu-waktu diperlukan. 


4. “Saya bisa mengurangi pengeluaran” Di masa ekonomi seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang mencari ragam cara untuk mengurangi pengeluaran. Jika Anda pernah memiliki kesuksesan memotong pengeluaran di perusahaan sebelumnya, terangkanlah cara Anda melakukannya di CV. Misalkan, ketika Anda melamar pekerjaan sebagai asisten administrasi. Anda bisa mencantumkan bahwa di perusahaan sebelumnya Anda pernah menegosiasikan ulang kontrak dengan pemasok alat-alat kantor, yang berakibat pada penghematan kantor tanpa perlu mengurangi kualitas dan kuantitas. 

5. “Saya mampu memberikan apa yang dibutuhkan perusahaan” Untuk menunjukkan bahwa Anda adalah karyawan terbaik, pastikan bahwa lamaran Anda ditargetkan untuk posisi yang spesifik. Gunakan kata-kata yang sekiranya tepat untuk posisi yang dilamar. Buat kata-kata seakurat mungkin yang mendeskripsikan pengalaman dan kualifikasi Anda. Kebanyakan perusahaan menggunakan program peranti lunak yang memindai kata-kata spesifik untuk kata-kata yang tepat dan spesifik yang berhubungan dengan posisi tertentu. Jadi, meskipun Anda cukup qualified untuk posisi tertentu, namun jika tidak menggunakan terminologi yang dicari, maka lamaran pekerjaan Anda mungkin tak akan dilihat. Mengirimkan “pesan” tersirat kepada perusahaan yang Anda incar tak berarti menggaransikan bahwa Anda akan mendapatkan pekerjaannya. Namun, bisa meningkatkan peluang dipanggil untuk wawancara kerja. Nah, dari sana, Anda bisa memberikan kesan terbaik Anda.

Selamat mencoba semoga sukses 


6 Strategi Orang Sukses Menghindari Stres


Apakah dalam hari-harimu selama bekerja, kamu merasa stres? Wajar bila kamu merasa demikian, apalagi bila kamu dibebani begitu banyak tekanan. Namun yang berbahaya adalah apabila kualitas kerjamu terpengaruh oleh tekanan yang datang. Tapi tahukah kamu, orang-orang sukses dunia seperti Donald Trump, Daniel Akerson, Steve Ballmer, atau Marissa Mayer bisa berhasil seperti sekarang karena mereka mampu mengelola stresnya. Berikut ini Infospesial akan berupaya menjabarkan strategi yang dilakukan oleh orang-orang sukses tersebut dalam mengelola stres.


Sayangilah dirimu sendiri Menyayangi diri sendiri adalah inti dalam kehidupan. Ketika kamu melakukan kesalahan dalam kerja, wajar apabila kamu mengkritisi dirimu sendiri, namun lakukanlah dengan kebaikan dan pemahaman. Tidak perlu mengritisi diri berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang menyayangi diri sendiri akan bisa mengurangi stres dan meningkatkan kinerja dengan cara menjadikan diri mereka lebih mudah belajar atas kesalahan yang dibuat. 


Ingat "gambaran besarnya" Dalam bekerja, kamu pasti memiliki sebuah target besar. Misalnya bila kamu mengembangkan sebuah website, kamu bermimpi untuk menjadikan website kamu populer dan dikunjungi lebih dari 1000 orang tiap harinya. Bila kamu gagal, ingat selalu impian dan target ini. Mengingat tujuan akhir seringkali menyadarkan kita bahwa langkah-langkah kecil ini adalah upaya untuk menuju ke tujuan yang jauh lebih besar. Mengandalkan rutinitas Tidak ada yang mengalahkan sebuah kebiasaan rutin. 


Bila kamu tiap hari bekerja dengan prosedur operasi yang berbeda-beda, cobalah tinggalkan kebiasaan itu. Lakukanlah satu hal yang pasti hingga mencapai target, selangkah demi selangkah. Mengurangi pengambilan keputusan dengan mengandalkan kebiasaan akan meringankan beban pikiran kamu. Apalagi bila usaha kamu memungkinkan untuk berkembang setapak demi setapak. Dengan melangkah perlahan-lahan, kamu bisa mencapai tujuan yang lebih besar. Oleh karena itu, jangan patah arang bila ada kegagalan dalam salah satu aktivitasmu. Melangkahlah lagi perlahan-lahan. Itu akan terakumulasi untuk mencapai kesuksesan di masa mendatang. 


Luangkan waktu lima (atau sepuluh) menit melakukan sesuatu yang menarik Bila kamu terus menerus melakukan aktivitas yang tidak kamu sukai, tentu saja lama-lama kamu akan depresi. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah meluangkan sedikit saja waktu kamu untuk melakukan aktivitas yang kamu sukai. Bila kamu memiliki hobi membaca buku, luangkan waktu 10 menit untuk membaca buku yang kamu bawa sebagai bentuk kegiatan refreshing. Pastikan posisi kamu saat ini dengan memanfaatkan To-Do List To-Do List atau agenda kegiatan bukan hanya berfungsi untuk mencatat janji kamu. 


Ini juga bisa dimanfaatkan untuk selalu memperbarui catatan prestasi atau kemajuan kamu dalam pekerjaan. Menurut penelitian, ketika seseorang mengetahui langkah-langkah maju yang dibuatnya, maka beban pikirannya akan semakin ringan. Lakukan ini dan perhatikan tiap langkah maju yang kamu buat! Lihat kemajuan pekerjaan kamu, bukan kesempurnaan Mencapai hasil yang sempurna itu melelahkan. 


Jangan bebani dirimu berlebihan. Catat setiap kemajuan kamu dalam pekerjaan, namun jangan hukum dirimu berlebih bila hasilnya tidak sempurna. Berfokus pada kemajuan, bukan kesempurnaan, akan mengurangi stres kamu. Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Infospesial yakin kamu akan bisa mengurangi tingkat stres kamu di tempat kerja atau sekolah. Cobalah tips-tips di atas secara bertahap dan kamu pasti akan merasa lebih ringan dalam melakukan semua aktivitas kamu!

5 Hal yang Jangan dilakukan Wirausahawan


Kata orang, wirausahawan adalah kunci kemajuan bangsa. Wirausaha adalah bidang yang memerlukan kemandirian dan ikut memicu peningkatan perputaran modal dan tenaga kerja di suatu negara. Oleh karena itu bidang ini penting sekali dalam perkembangan ekonomi dunia. Bila kamu adalah wirausahawan, James Altucher, seorang penulis sekaligus wirausahawan, dalam bukunya "Choose Yourself", sebagaimana dikutip oleh Infospesial, mengungkapkan adanya 5 hal saling berangkaian yang jangan dilakukan oleh wirausahawan, yaitu: 

1. Terlambat Seorang wirausahawan terkadang harus bertindak sesuai momen yang tepat untuk dapat ‘menunggangi’ momentum. Misalnya dalam situasi lingkungan yang kekurangan air sedangkan ia memiliki koneksi dengan distributor air. Maka akan menguntungkan untuk membuka depo air. Bila air berlimpah atau banyak depo di sekitar, maka tentu saja tidak akan efektif membuka jenis usaha tersebut. 


2. Terlalu fokus pada peningkatan keuntungan Wirausahawan bukan pedagang yang melulu menghitung untung rugi dagangan. Beberapa bisnis mungkin mengharuskan wirausahawan untuk merugi dulu untuk 'membangun posisi'. Contohnya bila kamu orang pertama yang membangun warnet di lingkungan kamu. Mungkin modal besar untuk membangun warnet tidak akan kembali dalam waktu satu dua tahun. Tapi setelah itu mungkin kamu akan menangguk keuntungan. Hal yang sama berlaku pada bisnis startup (online). Seringkali membuka dan me-maintain website menjadikan kamu mengeluarkan biaya terus menerus selama beberapa waktu tertentu. 


3. Salah memperlakukan klien Bagi seorang wirausahawan, pelanggan atau pembeli adalah raja. Apalagi dalam bisnis jasa. Sekali melakukan hal yang tidak disukai klien, maka ini bisa menjadi cacat, karena reputasi bisa ternoda. 


4. Tidak memecahkan permasalahan sendiri Wirausahawan hendaknya menguasai bidang usaha yang ia jalankan. Terlalu percaya pada orang lain atau menyerahkan segala keputusan kepada orang lain akan berakibat buruk pada usaha yang dikembangkan. Beberapa orang bahkan berani menyatakan bahwa usaha itu seperti anak. Harus dirawat dan dibesarkan sendiri. 


5. Tidak menawarkan ide baru Bila kamu bukan yang pertama, jadilah yang terbaik, bila kamu tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah berbeda dalam suatu bidang usaha! Nasihat ini perlu dipegang teguh oleh seorang wirausahawan. Bila terjun dalam bidang yang sudah banyak ‘pemain’-nya, maka tidak adanya faktor pembeda atau ide baru, hanya akan menjadikannya bersaing secara nekat. Ini adalah salah satu pemicu jatuhnya sebuah unit usaha. Bila kamu tertarik menjadi pengusaha, maka perhatikan lima faktor di atas, pertimbangkan agar jangan membuat kesalahan yang ujungnya akan merugikan diri kamu dan bidang usaha yang kamu geluti.


Entri Populer