" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Tips Sebelum Bergabung dengan Waralaba

Tips Sebelum Bergabung dengan Waralaba

03/03/2012
Tips Sebelum Bergabung dengan Waralaba
Anda berminat menjadi terwaralaba [franchisee)! Apabila anda punya dana lebih atau lahan yang strategis untuk usaha anda, maka anda perlu mempelajari beberapa tips di bawah ini, sebelum anda menerjuni bidang usaha yang-menurut anda menarik.

Karena sebagai seorang franchisee, anda tidak boleh mengandalkan info dari franchisor sepenuhnya. Hal ini bukan berarti anda tidak boleh mempercayai informasi dari mereka. Tapi anda sebaiknya berhati-hati dan mempelajari lebih lanjut tentang informasi yang anda terima. Dan sebelum memilih franchise, tips berikut ini bisa anda jadikan pedoman awal dalam memilih sebuah usaha waralaba.

1. Jangan mudah percaya dengan brosur

Informasi sepihak dari franchisor biasanya bias dan cenderung subjektif. Jangan pertaruhkan uang, hidup, reputasi dan masa depan anda. Carilah konsultan yang tahu tentang usaha waralaba yangbisa anda percayai dan anda andalkan.

2.Jangan ingin cepat kaya. Tidak ada sesuatu yanginstan. Begitu juga jika anda memilih membeli sebuah usaha waralaba. Tidak ada jaminan bahwa usaha anda akan cepat sukses. Semua bidang usaha perlu kesabaran untuk bisa berhasil, tak terkecuali franchise. Reputasi sebuah usaha waralaba dengan pengendalian sistem yang bagus pada akhirnya kembali pada kemauan dan kemampuan anda dalam menjalankannya. Segalanya memerlukan waktu dan ketekunan.

3.Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.

Anda tahu, franchisor membutuhkan investasi besar untuk membangun bisnisnya? Oleh karena itu, mereka menuntut pengembalian investasi bisnisnya melalui fee dan royalty. Jadi, jangan pernah anda memilih sebuah usaha waralaba karena harganya yang murah.

4.Tetapkan tujuan memasuki bisnis franchise.

Tujuan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang ingin mencoba bisnis baru. Ada yang ingin merintis usaha yang nantinya dapat membuat ia bisa berhenti dari pekerjaannya. Atau ada yang memang ingin menjadi seorang entrepreneur. Apapun tujuan anda, tentukanlah. Tapi yang terpenting adalah, jangan mempunyai tujuan semata-mata karena uang. Ini tidak seperti anda bekerja dan mendapatkan gaji tiap bulannya.

5. Perhatikan tingkat risiko yang ada.

Membeli usaha waralaba tidak sama dengan membeli produk yang anda sukai. Membeli franchise adalah membeli bisnis, dan tentunya ada risikonya. Waralaba baru dengan wilayah baru tentu mengandung risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha waralaba yang telah mapan. Cari tahu berapa persen orang yang membeli usaha waralaba tersebut yang gagal setiap tahunnya. Jika mencapai 20%, kemungkinan besar adasesuatu yang salah.

6.Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional.

Jangan memilih usaha waralaba hanya karena faktor emosional. Misalnya karena anda menyukai burger, anda lantas buru-buru membeli franchise-nya dengan mengabaikan kondisi industri jenis makanan ini.

7.Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk.

Ketergantungan pada satu produk sangat riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis.

8 Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan.

Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpotensi memakan biaya produksi dan biaya tetap yang semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusianya (human error) pun lebih tinggi. Pilihlah sistem yang sudah menggunakan mesin atau terkomputerisasi. . 9. Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.

Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor. Masalah hukum apa saja yang pernah menimpanya dan adakah kasus hukum yang sekarang sedang dihadapi, (agus/dbs)

Sumber: Harian Neraca

Entri Populer