02/03/2012
Menangkap Berkah Sentra Pariwisata
Perkembangan pariwisata di sejumlah daerah di Tanah Air ikut memicu pertumbuhan bisnis penginapan. Bahkan, bisnis hotel kian merambah ke sejumlah daerah pelosok selain Jakarta seiring dengan peningkatan daerah tujuan wisata yang kian berkembang. Hal ini membuat investor semakin ekspansif melebarkan sayapnya ke daerah-daerah tersebut.
Salah satu tujuan daerah yang dilirik, misalnya, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Cilegon, Banten, yang diprediksi akan menjadi salah satu lokasi yang semakin dibidik oleh pengembang untuk membangun hotel-hotel, termasuk hotel berbintang.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) dalam laporan properti komersial yang dirilis pekan lalu, disebutkan bahwa pasokan hotel akan bertambah di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan, juga wilayah Cilegon yang dikenal dengan kota industri. Dalam laporannya, BI menyebut bahwa permintaan dari kawasan wisata domestik akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perkembangan hotel di Banten.
BI mencatat sejak 2011 lalu hotel-hotel di Banten mengalami kenaikan 2,85 persen dengan tingkat okupansi 65,26 persen. BI juga rrencatat tingkat sewa hotel di Banten naik 17,73 persen per kuartal 1858 ribu per kamar per malam.
Sementara di kawasan Bandung, BI mencatat terjadi penambahan jumlah kamar hotel sejak 2011 lalu yang meningkathingga 242 kamar di antaranya dari ekspansi Hotel Grand Penghegar. Selain itu, ringkat okupansi hotel di Bandung meningkat dari 57,57 persen menjadi 72,81 persen. Kenaikan okupansi tersebut mengakibatkan tarif kamar hotel di Bandung rata-rata meningkat 8,38 persen per kuartal menjadi sekitar 575 ribu per kamar per malam.
Sementara itu, hotel di Ja-karta sejak 2011 lalu mendapat pasokan kamar baru dengan beroperasinya Hotel Santika Taman Mini menjadi 24.727 kamar atau naik 0,41 persen.
Pangsa pasar hotel bintang empat di Jakarta saat ini yang terbesar dengan persentase 38,24 persen, bintang lima sebesar 37,09 persen, dan bintang tiga sebesar 24,36 persen.Pada tahun 2012 ini, diperkirakan akan ada tambahan kamar hotel sekitar 1.500 kamar dari pembangunan delapan hotel baru di Jakarta.
Sementara di Bali, pasokan hotel baru akan didominasi hotel bintang empat sebesar 41,1 persen. Konsultan Properti Knight Frank Indonesia mengungkapkan, dari keseluruhan pasokan baru hotel hingga 2013 mendatang, hotel berbintang empat masih akan mendominasi pasokan sebesar 41,1 persen. Disusul bintang tiga dan bintang lima masing-masing sebesar 31 persen dan 27,8 persen.
Hasan Pamudji, Senior Research Manager Knight Frank Indonesia, mengatakan dari total pasokan baru tersebut, sekitar 4.508 kamar atau 63,4 persen akan beroperasi pada 2012 ini. "Hingga 2013, total pasokan hotel baru di Bali sebanyak 7.109 kamar dari total 41 proyek yang sedang dalam tahap pembangunan," kata Hasan di Jakarta, pekan lalu.
Menurut dia, pasokan hotel baru sebagian besar berada di Kuta. Berdasarkan data Knight Frank Indonesia, selama 2012-2013, jumlah pasokan hotel di Kuta sebanyak 1.542 kamar, umumnya didominasi hotel bintang tiga dengan porsi sebesar 48,8 persen. Di Nusa Dua, hotel bintang lima masih mendominasi sebesar 66,1 persen dari total pasokan baru sebesar 1.033 kamar. had/E-12
Perkembangan pariwisata di sejumlah daerah di Tanah Air ikut memicu pertumbuhan bisnis penginapan. Bahkan, bisnis hotel kian merambah ke sejumlah daerah pelosok selain Jakarta seiring dengan peningkatan daerah tujuan wisata yang kian berkembang. Hal ini membuat investor semakin ekspansif melebarkan sayapnya ke daerah-daerah tersebut.
Salah satu tujuan daerah yang dilirik, misalnya, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Cilegon, Banten, yang diprediksi akan menjadi salah satu lokasi yang semakin dibidik oleh pengembang untuk membangun hotel-hotel, termasuk hotel berbintang.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) dalam laporan properti komersial yang dirilis pekan lalu, disebutkan bahwa pasokan hotel akan bertambah di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan, juga wilayah Cilegon yang dikenal dengan kota industri. Dalam laporannya, BI menyebut bahwa permintaan dari kawasan wisata domestik akan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perkembangan hotel di Banten.
BI mencatat sejak 2011 lalu hotel-hotel di Banten mengalami kenaikan 2,85 persen dengan tingkat okupansi 65,26 persen. BI juga rrencatat tingkat sewa hotel di Banten naik 17,73 persen per kuartal 1858 ribu per kamar per malam.
Sementara di kawasan Bandung, BI mencatat terjadi penambahan jumlah kamar hotel sejak 2011 lalu yang meningkathingga 242 kamar di antaranya dari ekspansi Hotel Grand Penghegar. Selain itu, ringkat okupansi hotel di Bandung meningkat dari 57,57 persen menjadi 72,81 persen. Kenaikan okupansi tersebut mengakibatkan tarif kamar hotel di Bandung rata-rata meningkat 8,38 persen per kuartal menjadi sekitar 575 ribu per kamar per malam.
Sementara itu, hotel di Ja-karta sejak 2011 lalu mendapat pasokan kamar baru dengan beroperasinya Hotel Santika Taman Mini menjadi 24.727 kamar atau naik 0,41 persen.
Pangsa pasar hotel bintang empat di Jakarta saat ini yang terbesar dengan persentase 38,24 persen, bintang lima sebesar 37,09 persen, dan bintang tiga sebesar 24,36 persen.Pada tahun 2012 ini, diperkirakan akan ada tambahan kamar hotel sekitar 1.500 kamar dari pembangunan delapan hotel baru di Jakarta.
Sementara di Bali, pasokan hotel baru akan didominasi hotel bintang empat sebesar 41,1 persen. Konsultan Properti Knight Frank Indonesia mengungkapkan, dari keseluruhan pasokan baru hotel hingga 2013 mendatang, hotel berbintang empat masih akan mendominasi pasokan sebesar 41,1 persen. Disusul bintang tiga dan bintang lima masing-masing sebesar 31 persen dan 27,8 persen.
Hasan Pamudji, Senior Research Manager Knight Frank Indonesia, mengatakan dari total pasokan baru tersebut, sekitar 4.508 kamar atau 63,4 persen akan beroperasi pada 2012 ini. "Hingga 2013, total pasokan hotel baru di Bali sebanyak 7.109 kamar dari total 41 proyek yang sedang dalam tahap pembangunan," kata Hasan di Jakarta, pekan lalu.
Menurut dia, pasokan hotel baru sebagian besar berada di Kuta. Berdasarkan data Knight Frank Indonesia, selama 2012-2013, jumlah pasokan hotel di Kuta sebanyak 1.542 kamar, umumnya didominasi hotel bintang tiga dengan porsi sebesar 48,8 persen. Di Nusa Dua, hotel bintang lima masih mendominasi sebesar 66,1 persen dari total pasokan baru sebesar 1.033 kamar. had/E-12
Sumber: :Koran Jakarta