" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kiat Berkarier dengan Sehat

Kiat Berkarier dengan Sehat

22/2/2012
Kiat Berkarier dengan Sehat


Kesehatan jiwa dan fisik, termasuk "sehat mental" akan membuat hidup kita menjadi penuh makna dan tidak merepotkan orang lain.

Kesehatan adalah salah satu harta kita yang luar biasa. Jika tidak sehat. Anda tidak akan dapat bekerja dengan baik, tidak akan dapat beraktivitas dengan lancar, bahkan Anda hanya bisa terbaring di tempat tidur. Setidaknya, kita tidak bisa menikmati hidup keseharian dengan maksimal. Demikian pun, dalam berkarya, berkarier, beraktivitas secara kreatif, kita dapat mengelola diri dengan sehat, bahkan lebih sehat dari hari-hari sebelumnya. Apa saja yang perlu kita lakukan agar mampu berkarier dengan sehat?

Waspadai Virus "Kecewa"

|ik.i And;i merupakan pribadi yang berdisiplin, berdedikasi, dan menggeluti pekerjaandengan sangat baik, lalu lingkungan kerja Anda tidak mendukung, tentu saja Anda akan mudah kecewa. Anda berharap kondisi dan situasi kerja sesuai dengan apa yang Anda pikirkan dan inginkan. Namun, tidak setiap pribadi bisa bekerja dengan baik; tidak setiap orang mampu menghayati anugerah pekerjaan dengan sempurna. Padahal. Anda menginginkan setiap orang yang berkarier, yang mencari nafkah dalam satu tim. melaksanakan tugas dengan1 baik. Anda lalu kecewa. Kekecewaan ini dapat menjadi "virus" yang merusak kepribadian Anda yang sudah baik, yang sudah mampu memaknai etos kerja dengan luar biasa.

Seandainya Anda terus-menerus dihinggapi virus kekecewaan, pribadi Anda bisa menjadi sakit. Anda bisa saja "ikut-ikutan" terbawa arus negatif untuk bekerja tidak dengan baik. Untuk itu, agar Anda tetap berkarier dengan sehat, lakukan saja apa yang seharusnya Anda lakukan. Bekerjalah, tetap dengan baik dan penuh semangat, agar setidaknya Anda bisa menghargai diri sendiri. Setidaknya Anda tetap memberikan makna, meski dalam rintangan yang luar biasa, di setiap pekerjaan yang Anda lakukan. Anda akan tetap sehat seandainyamampu mengolah diri untuk berkarier dengan baik di lingkungan yang kurang baik. Jangan kotori hati dan pikiran dengan kekecewaan, sebaliknya, jagalah agar pribadi Anda tetap "bertenaga" dalam menjalankan anugerah karier, yang belum tentu setiap orang mendapatkannya seperti yang sudah Anda dapatkan saat ini Tetaplah sehat dengan hati dan pikiran yang jernih.

Tidak Sebatas Uang

Apa tujuan Anda bekerja? Tentu untuk mencari nafkah, dan itu pasti yang utama. Tanpa nafkah yang cukup, sulit bagi kita hidup tenang. Akan tetapi, hakikat bekerja, seandainya nafkah Anda sudah mencukupi, bahkan lebih, adalah sebagai pelatihan atau pembelajaran menikmati hidup dengan lebih sempurna. Kita bisa mengembangkan toleransi dan relasi, kita bisa meningkatkan pengetahuan, hingga kita dapat memperbarui kualitas diri dengan bekerja atau berkarya. Dengan tidak melulu memfokuskan diri pada nilai-nilai materi, atau "bahasa candanya" UUD-ujung-ujungnya duit, kita dapat menyehatkan hati dan pikiran dalam beraktivitas.

Pikiran kita akan berkembang, karena kita menyadari bahwa otak kita dianugerahipemikiran-pemikiran terbaik yang perlu dikembangkan. Hati kita juga akan lebih mampu merasakan dengan jernih setiap pengalaman yang kita dapatkan di dunia kerja. Dengan demikian, kita dapat berkarier dengan sehat, mengembangkan diri dengan lebih baik, dan mengelola kemampuan, waktu dan kesempatan dengan cerdas. Akan lebih sehat lagi, ketika Anda mampu merangsangotak untuk menerobos "hal-hal baru" yang sebelumnya belum pernah Anda lakukan. Inti pesannya sangat sederhana jangan biarkan otak Anda bermanja-manja. tidak kreatif, tidak termotivasi untuk menggali hal-hal positif untuk kesehatan pikiran dan hati.

Keikhlasan Hati

Mengelola diri di dunia kerja atau mungkin juga didunia bisnis yang lebih luas tidak akan mungkin berhasil dengan baik jika kita tidak membiasakan untuk ikhlas. Dalam hal ini. keikhlasan hati menerima apa pun konsekuensi dari apa yang kita lakukan, apa yang kita rencanakan, hingga apa yang terjadi ketika kita kalah dalam persaingan. Dengan kata lain, mental sebagai pekerja, sebagai orang yang berkarya, dan juga sebagai pribadi yang mengisi hidup dengan tindakan cerdas harus terus dijaga agar tidak rapuh. Kadang kala kita mungkin harus mengalami kekalahan, dan tentu, menjadi pecundang. Ini pasti sangat mengecewakan. Agar tetap sehat, terima saja kekalahan itu dan mulailah kembali berbenah untuk menyempurnakan apa yang Anda lakukan.

Keikhlasan hati juga dapat kita arahkan kepada hal-hal tersulit yang harus kita hadapi. Tidak setiap pekerjaan membawa kemudahan, bahkan sering kali dalam banyak waktu kita "terjebak" dalam kesulitan. Untuk tetap sehat dan pikiran jernih, kita perlu mengelola diri supaya dapat mengerjakan hal-hal yang sulit itu. tanpa mengeluh berkepanjangan. Lebih baik, ambil "pelajaran terbaik" atas apa yang kita lakukan, dan "upgrade" ke-mampuan serta keahlian yang kita miliki Waspadai "Sakit Mental"

Hal yang juga sangat penting untuk diperhatikan ada- . lah tanpa disadari kita dapat terhinggapi "sakit mental". Ini dapat dalam bentuk ketika kita "tidak tahu apa yang seharusnya kita kerjakan, tidak tahu peran kita, dan tidak tahu sedang di mana kita berada". Kita tidak mengenal diri sendiri dan tidak menyadari bahwa kita tidak berbuat apa-apa untuk diri sendiri dan orang lain. Ini menjadi gejala sakit di dalam aktivitas, kita, sehingga dengan segera, kita harus menyembuhkannya.

Menjadilah sehat dengan aktivitas kita, dengan apa yang kita lakukan. Menjadil.ih sehat karena kita mampu berperan untuk diri sendiri dan memberikan yang terbaik sesuai dengan bidang kita masing-masing. Kesehatan jiwa dan fisik, termasuk "sehat mental" akan membuat hidup kita menjadi penuh makna dan tidak merepotkan orang lain atas kehadiran dan karya kita.Mun kita segera mt-nolah diridengan sehat... dan sukses untuk Anda!herrypenulis@yahoo.com

Sumber: Sinar Harapan
Herry Prasetyo


Entri Populer