" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Geliat Bisnis Islami

Geliat Bisnis Islami

22/2/2012
Geliat Bisnis Islami


TAK hanya butik dan salon muslimah, kini masyarakat juga mulai mengenal kolam renang khusus untuk wanita. Kolam renang semacam ini muncul karena banyaknya tuntutan kaum Hawa, yang menginginkan kebebasan ketika mereka berenang. Maklum olahraga renang identik dengan pakaian minim dan terbuka. Bagi sebagian wanita, terutama kaum muslimah, ini menjadi satu masalah serius. Sebab itu, kaum Hawa membutuhkan tempat khusus, dimana mereka dapat berenang dengan nyaman.

Seperti halnya dalam melakukan perawatan tubuh, kaum Hawa juga membutuhkan sebuah tempat dimana mereka dapat berenang dengan leluasa. Tanpa merasa takut atau risih. Sebab, sebagian di antara mereka memilih menanggalkan jilbab dan mengenakan pakaian renang.

Di Jakarta, terdapat beberapa kolam renang khusus perempuan, antara lain House of Shafa yang terletak di kawasan Tebet, Al Jannah yang terletak di kawasan Komplek Gudang Peluru, dan Al Hakim yang terletak di kawasan Jatiwaringin.

Umumnya, kolam renang khusus wanita disebut juga kolam renang muslimah. Sebab, memang kebanyakan kolam renang ini dibuat khusus untuk muslimah yang tak mungkin berenang di kolam renang umum. Keberadaan kolam renang ini menjadi angin segar bagi muslimah. Demikian pula bagi para suami yang cenderung khawatir jika sang istri berenang di kolam renang umum. Tidak heran jika keberadaan kolam renang muslimah disambut hangat. Al Jannah, misalnya, bermula darihanya satu kolam renang kecil. Tapi kini Al Jannah memiliki dua kolam renang. Satu kolam renang dewasa berukuran 8x9 meter dengan kedalaman 1 hingga 1,5 meter dan kolam anak-anak berukuran 3x4 meter dengan kedalaman 0,5 meter. Di samping kolam renang, terdapat kantin yang menyediakan makanan dan perlengkapan renang. Tersedia juga mushala bagi mereka yang ingin shalat. Pada akhir pekan, pengunjung dapat mencapai 70-100 orang. Tak jarang pengunjung harus antre untuk berenang di tempat ini.menjamur

PAKAR bisnis, Rhenald Kasali, mengatakan menjamurnya bisnis, Islami baik itu salon, spa, butik maupun kolam renang adalah pertanda produk dan jasa Islami kini bukan - t£sekadarsimbol identitas dalam urusan agama. "Bukan semata-mata identitas, tapitelah menjadi gaya hidup," katanya. Perubahan itu, Rhenald menambahkan, terjadi lantaran produk dan jasa Islami tersebut tak lagi dikemas secara tradisional. Ia melihat belakangan ini desain produk dan bentuk layanannya sudah lebih ramah terhadap konsumen umum.

Lalu, faktor yang mendorong tumbuhnya bisnis Islami itu, menurut Rhenald, adanya penerimaan masyarakat terhadap produk dan layanan jasa tersebut. Contohnya, busana muslimah. "Dulu kesannya hanya buat orang tertentu, tapi sekarang sudah biasa saja melihat orang berbusana muslimah, ujar dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas lndo-nesia itu saat dihubungi Pelita, Senin (20/2).

Memang, masih banyak bisnis Islami yang hanya laris menjelang Ramadhan dan Lebaran. Padahal, kata Rhenald, peluang bisnisnya sebenarnya cukup besar di luar bulan tersebut dan bisa laku sepanjang tahun. Untuk sampai ke sana. Rhenald menyarankan, "Para pebisnis Islami terus menciptakan inovasi dan tak hanya berfokus pada masa Ramadhan dan Lebaran."

Bisnis yang bernuansa Islami bukanlah sekedar bisnis, tapi juga satu jalan mengingatkan kembali ajaran agama, (suzanna)

Sumber : Pelita


Entri Populer