29/02/2012
Dana Bergulir Pacu UKM Binaan di Jakarta
JAKARTA (Suara Karya) Bantuan dana bergulir sebesar Rp 25 juta per komunitas dari Ikatan Istri Dewan Pimpinan Pusat (HDPP) Partai Golkar dinilai mampu memacu peningkatan perekonomian usaha kecil menengah (UKM) binaan di lima wilayah DKI Jakarta. Usaha mereka tumbuh baik dan mampu bersaing dengan kompetitor di sekitarnya.
Ketua HDPP Partai Golkar Hj Tatty Bakrie menegaskan hal itu usai menyampaikan sambutan pembukaan pelatihan higie-nitas dan packaging masakan tradisional untuk komunitas UKM binaan HDPP se-Jakarta, Bogor, Depok, Te-ngerang, dan Bekasi (Jabodetabek) di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta, Selasa (28/2).
Hadir 50 pelaku UKM binaan, khususnya pengusaha makanan tradisional, dari RT 018/RW 08 Kelurahan Kemanggisan Ilir, Jakarta Barat. "Dana bergulir sebesar Rp 25 juta bagi komunitas UKM binaan cukup bermanfaat untuk pengembangan usaha para pelaku penjual makanan tradisional. Bantuan itu terus dipantau oleh para pendamping, sehingga benar-benar bermanfaat untuk pelaku UKM, khususnya usaha makanan tradisional," ujar Tatty Bakrie menambahkan.
Tak hanya memberikan bantuan kepada UKM, HDPP juga peduli terhadapkualitas produk mereka dengan dilakukan pelatihan higienitas dan packaging masakan tradisional. Event itu sebagai tindak lanjut dan untuk melengkapi program HDPP, yaitu pemberian bantuan dana modal kerja.
"Pelatihan ini diharapkan menambah pengetahuan bagaimana cara memperlakukan makanan melalui proses yang bersih dan sehat, sehingga makanan tidak saja dirasakan enak dan menarik, namun memenuhi standar kesehatan, seperti terbebas dari kuman penyakit Hal ini menjadi perhatian utama para pembeli," ucap Tatty Bakrie menegaskan.
Ketua Kelompok Komunitas UKM Binaan diseputar kantor DPP Partai Golkar, Ny Wahyuni, mengatakan bahwa bantuan modal kerja dan pelatihan sangat bermanfaat bagi ibu-ibu pelaku UKM guna meningkatkan usahanya. "Pelatihan sangat penting sekali.
Sebab, masih banyak ibu-ibu pelaku UKM yang kurang memahami dalam memproses produk makanan tradisional secara bersih dan sehat, sehingga kualitas dan pengemasannya kurang baik," kata Wahyuni. Tampil sebagai pembicara antara lain Ny Efin Soehada Agusman Effendi dan Ny Erna Theo L Sambuaga. Lima komunitas UKM binaan HDPP yang telah memperoleh bantuan modal kerja bergulir yakni di seki-tar Tugu Proklamasi (Jakarta Pusat), Kampung Apung Kampuk (Jakarta Barat), Kampung Melayu, Jatinegara (Jakarta Timur) yang dikelola oleh prakoperasi. Sedangkan satu komunitas di Kampung Kemanggisan Ilir dikelola oleh pengurus Pusat Pengajian Al Hidayah.
Menurut i\y Efin Agusman Effendi, para ibu. usahawan makanan tradisional umumnya memiliki kelemahan dalam pengemasan produknya, sehingga makanan dikenas kurang menarik. "Bagaimana makanan tradisional bisa unggul dalam bersaing kalau kemasannya kurang menarik. Nah, kita memberi solusi kepada ibu-ibu," kata Ny
Sumber : Suara Karya
Efin. (Yon Pujiyono)