" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Meski Sukses, Deden Tidak Berpuas Diri dan akan Terus Ekspansi

Meski Sukses, Deden Tidak Berpuas Diri dan akan Terus Ekspansi

12/01/2012
Meski Sukses, Deden Tidak Berpuas Diri dan akan Terus Ekspansi


SETELAH terjerat dalam lilitan utang, Deden Supriyadi memuluskan untuk meninggalkan usaha pembuatan busana muslim, dan kembali fokus menggeluti bisnis batik. Namun, tak mudah bagi Deden untuk bangkit kembali. Sebab, jeratan utang senilai hampir Rp 400 juta sempat membuat usaha batiknya terpuruk.

Tetapi, hal itu tidak membuatnya putus asa.
Pantang menyerah dan terus berusaha memang menjadi motto liidup Deden. "Cobaan berat harus saya hadapi sekuat mungkin, katanya. Berbekal uang hasil menjual rumah yang sebagian dia pakai untuk membayar utang, Deden kembali membenahi Deden Batik. Sisa uang penjualan rumah ia gunakan buatmenyewa toko untuk memasarkan karya-karya batiknya

Selain itu, ia juga mulai mengembangkan jaringan pemasaran melalui internet Tetapi, 1 Kilen mengaku butuh waktu lama untuk meyakinkan rekan-rekan bisnis agar mau bekerjasama kembali. "Saat punya utang, saya dijauhi dan tidak dipercaya. Sekarang Alim tn dululah," ungkapnya.

Semua upaya yang ia lakukan memang tidak sia-sia Deden Batik kini berjaya lagi dan semakin berkembang. Karya-karyanya telah menembus pasar di berbagai kota, seperti Jakarta, Surabaya, dan Samarinda.Toko batiknya di Tasikma-laya j uga ramai dikunjungi pembeli. Berkat toko itu, pemasaran batiknya terus berjalan. "Batik yang batal dikirim keluar kota masih bisa dipasarkan di toko sendiri," ujar Deden.

Jika tidak memiliki toko, biasanya para produsen akan melempar produknya ke peivjual dengan harga yang murah. "Makanya, setiap produsen perlu punya toko sendiri," ucapnya

Selain pembeli eceran, banyak juga pedagang batik dari daerah lain yangberkunjung ke toko Deden Balik. Umumnya, men mendapat infromasi Deden Batik lewat internet Pesanan dalam skala besar juga selalu datang. Pesanan besar pertama datang dari Pemerintah Kota Samarinda, i. mantan Timur di awal 2009. Saat itu, Pemerintah Samarinda memesan 3.000 potong baju batik tulis

Produk batik Deden diminati karena mirip dengan batik klias Kalimantan. "Saya dapal kabar, tahun ini, Pemerintah Samarinda akanpesan lagi," kata dia Selain dari Samarinda, dua po lagang asal Surabaya juga kepincul batik buatan Deden. Saban bulan, Deden mengirim minimal 300 potong jenis batik cap berukuran 2,35 x 1,7 meter ke Kota Pahlawan tersebut Kerjasama itu sudah terjalin sejak awal 2011 lalu.

Ss. jak dua tahun lalu, ia juga muai menjalin kerjasama dengan pedagang batik dari Jakarta. Saat ini, sepuluh pedagang dari Ibuki ita menjadi langganan Deden."Setiap bulan, kami mengirim H.(HX) potong bahan batik ke Jakarta," imbuiinya.Di Tasikmalaya, Deden telah memiliki dua toko dan satu pabrik yang menampung 50 pekerja Setiap bulan, ia memproduksi 12.000 potong batik cap dan lo potong batik tulis. Pada pertengahan Januari ini, Deden akan membuka pabrik baru di Banjar, Jawa Barat yang dai mt mempekerjakan 20 orang.

Sumber: Harian Kontan
Muhammad Yazid

Entri Populer