" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Industri Kreatif Butuh Akses Modal

Industri Kreatif Butuh Akses Modal

26/11/2011
Industri Kreatif Butuh Akses Modal


JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) meminta Bank Indonesia (BI) mendorong bank umum untuk mempermudah kredit permodalan bagi industri kreatif. Soalnya, industri ini mempunyai potensi bisnis yang besar.

Hesti Indah Kresnarini. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag, mengatakan, permodalan menjadi salah satu faktor penghalang bagi pelaku industri kreatif untuk berkebang. Maklum, pelaku industri ini umumnya usaha kecil menengah (UKM) yang modalnya terbatas.

Padahal, produk industri kreatif sudah menjadi unggulan di pasar ekspor, dengan nilai Rp 131,3 triliun di tahun 2010 atau tumbuh 12,5% dari tahun 2009.

Dari jumlah itu, ekspor fe-syen berkontribusi 54,8% dan kerajinan 42,6%. Sisanya berasal dari sektor arsitektur, desain, film, musik, dan permainan interaktif.

Selain itu; industri kreatif juga terbukti kebal dari krisis ekonomi global sejak tahun 2008. Padahal, produk fesyen itu adalah pakaian jadi dengan pasar utama ke Amerika Serikat sebesar 37%, Eropa 15%, dan Jepang 6%.

Kemdag juga mencatat, industri kreatif berkontribusi 7,29% dari Prgduk Domestik Bmto (PDB) Indonesia tahun 2010 sebesar Rp 6.422,9 triliun. Hingga tahun 2015 mendatang, pemerintah menargetkan kontribusi itu naik merya-di 7%-8% dari PDB. "Artinya, produksi dan ekspor harus diperbanyak, ini butuh modal lebih besar," tandas Hesti.

Ade Sudrajat, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indone- j sia (API) menambahkan, perbankan lebih mengutamakan memberi kredit bagi industri skala besar dan menguntungkan jangka pendek, seperti batubara dan kelapa sawit daripada UKM tekstil. "Padahal, jumlah mereka kalah jauh dari pelaku industri tekstil yang mencapai 4.000-5.000 pengusaha," jelas Ade.

Basuki Kurniawan, pemilik PT Indoexim Internasional, eksportir mebel kayu jati, op-imiistis, dengan permodalan kuat, pengusaha bisa memasok barang lebih banyak."Dari tahun ke tahun, permintaan tenis naik," kata Basuki. Tahun lalu, nilai ekspor produknya mencapai USS 2,8 juta. Tahun ini, targetnya US$ 3 juta

Sumber : Harian Kontan
Handoyo


Entri Populer