28/11/2011
BI UMKM Pedesaan Harus Kebagian Kredit
jakarta - Pengusaha kecil dan masyarakat pedesaan sampai saat ini masih sulit untuk mengakses kepada perbankan. Hal ini disinyalir karena kurangnya sosialisasi perbankan dan kedekatan masyarakat satu sama lain yang saling membantu dalam sektor keuangan.
Direktur Kredit, UM KM dan BPR BI Edy Setiadi mengatakan, karena faktor kedekatan ini, masyarakat dan pengusaha kecil dipedesaan lebih nyaman meminjam satu sama lain. Oleh karena itu, perbankan seharusnya membuat alokasi dana untuk masyarakat ini, serta terus meningkatkan sosialisasi perbankan ke pedesaan dan pedagang-pedagang kecil. "Harus ada alokasinya. Berapa persen ke hulu, hilir, perdagangan. Sejauh mana dia menciptakan lapangan kerja," jelas dia di Gedung BI, Jakarta, Jumat
Dia juga mengatakan, masalah suku bunga sebenarnya tidak begitu masalah bagi debitur ini, namun yang terpenting sambungnya adalah kedekatan akses kepada perbankan. "Debitur UM-f KM total sembilan jutaan dari bank dan BPR, potensi masih besar. Kekhawatiran saat ini kalau bank memang! tidak menyiapkan aparat masuk ke sana, mereka tidak! kebagian sasaran target," tambahnya "Suku bunga berbeda-beda, rata rata mikro 20 persen ke atas, usaha kecil di kisaran 15-20 persen sena mtnengah 15 persen ke bawah," imbuhnya
Menanggapi penurunan BI Rate, dia mengatakan se-.harusnya BPR juga ikm memangkas suku bungo. "BPR; usaha penurunan suku bunga. Harusnya iya," tukas-
Sumber : Harian Ekonomi Neraca
jakarta - Pengusaha kecil dan masyarakat pedesaan sampai saat ini masih sulit untuk mengakses kepada perbankan. Hal ini disinyalir karena kurangnya sosialisasi perbankan dan kedekatan masyarakat satu sama lain yang saling membantu dalam sektor keuangan.
Direktur Kredit, UM KM dan BPR BI Edy Setiadi mengatakan, karena faktor kedekatan ini, masyarakat dan pengusaha kecil dipedesaan lebih nyaman meminjam satu sama lain. Oleh karena itu, perbankan seharusnya membuat alokasi dana untuk masyarakat ini, serta terus meningkatkan sosialisasi perbankan ke pedesaan dan pedagang-pedagang kecil. "Harus ada alokasinya. Berapa persen ke hulu, hilir, perdagangan. Sejauh mana dia menciptakan lapangan kerja," jelas dia di Gedung BI, Jakarta, Jumat
Dia juga mengatakan, masalah suku bunga sebenarnya tidak begitu masalah bagi debitur ini, namun yang terpenting sambungnya adalah kedekatan akses kepada perbankan. "Debitur UM-f KM total sembilan jutaan dari bank dan BPR, potensi masih besar. Kekhawatiran saat ini kalau bank memang! tidak menyiapkan aparat masuk ke sana, mereka tidak! kebagian sasaran target," tambahnya "Suku bunga berbeda-beda, rata rata mikro 20 persen ke atas, usaha kecil di kisaran 15-20 persen sena mtnengah 15 persen ke bawah," imbuhnya
Menanggapi penurunan BI Rate, dia mengatakan se-.harusnya BPR juga ikm memangkas suku bungo. "BPR; usaha penurunan suku bunga. Harusnya iya," tukas-
Sumber : Harian Ekonomi Neraca