14/11/2011
Mendesain Sesuai Keinginan Pelanggan
Mendesain Sesuai Keinginan Pelanggan
Kepuasan dan kepercayaan pelanggan adalah kunci utama Adit Yakobus untuk menjadi disainer sukses. Ia selalu menyesuaikan konsep desain sesuai keinginan dan bentuk tubuh pelanggan. Untuk menjaga kualitas, Adit pun ogah menerima order mendadak dan namun dia memberi garansi seluruh rancangannya.
KEPUASAN adalah kunci utama kesuksesan dalam desain fesyen. Adit Yakobus pun sangat menyadari hal ini. Untuk itulah, Adit selalu berusaha merancang busaha sesuai permintaan pelanggan. Apalagi Adit seringkali membuat busana sesuai kemampuan kantong pelanggannya yang kebanyakan berasal dari kalangan pebisnis.
Sebagai disainer, Adit tak ingin egois memaksakan rancangannya untuk pelanggan. "Saya memang memiliki konsep, tapi saya selalu mengkombinasikan konsep ini dengan keinginan pelanggan," kata Adit Selama menggeluti dunia fesyen, Adit juga telah merasakan jatuh bangun saat mengembangkan usahanya Pada sat awal menjalani profesi ini, pelanggan hanya menawarkan Adit kesempatan kedua. Artinya, pelanggan baru datang kepadanya ketika mereka tak puas dengan gaun malam rancangan desainer lainnya
Tapi Adit tak pernah patah arang. Dia tetap berusaha memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Itulah sebabnya, demi kepuasan pelanggan, Adit berusaha menyesuaikan desain baju dengan bentuk rubuh pemesan baju. "Kalau model tentu akan terlihat bagus memakai baju dengan model apa pun, tapi pelanggan saya juga ada yang memiliki berat badan lebih," kata Adit.
Kalau pelanggan memiliki ide rancangan baju sendiri, maka Adit akan memberikanbanyak masukan. Seperti, bagian mana yang harus disamarkan atau ditonjolkan. "Saya memberikan berbagai saran supaya mereka terlihat bagus saat memakai busana rancangan saya," terang Adit.
Oleh karena itu, seorang perancang harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. "Mereka memiliki berbagai macam karakter. Ada pelanggan dengan banyak permintaan, ada pula karakter pelanggan yang ingin serba simple dan tak banyak menuntut," tuturnyalunik menghadapi konsumen dengan banyak permintaan ini, tentu Adit harus bersikap sabar. "Karena mereka pelanggan saya, sehingga saya harus memberikan yang terbaik
Adit hanya akanmenerima order,minimal tigabulan sebelumdipakai.untuk mereka" kata Adit.
Sampai saat ini, Adit tak pernah berpromosi. Ia masih mengandalkan jaringan promosi dari mulut ke mulut. Nah, agar promosi dari Minim ke mulut tetap jalan, Adit benar-benar menjaga kualitas dan pelayanannya
Bagi Adit, selain kepuasan pelanggan, ia juga harus menjaga kepercayaan. "Sehingga mereka akan balik lagi dan balik lagi. Paling tidak mereka akan mempromosikan saya kepada teman dan kolega mereka," katanya
Saat menerima order, Adit pun tak mau menerima semua order yang datang. Ia hanya akan menerima pembuatan sebuah busana, minimal tiga bulan sebelum hari H atau kapan baju itu akan dipakai.
Pasalnya, Adit membutuhkan waktu sekitar sebulan untuk membuat gaun. Kemudian, satu bulan lagi untuk fit ting atau mengepas baju itu. "Satu bulan terakhir adalah waktu jika ada perbaikan atau perubahan," kata pria asal Maluku im
Untuk menjamin kepuasan pelanggan, Adit juga memberikan garansi kepada semua pelanggannya Garansi ini diberikan, jika pelanggan merasa kurang puas dengan busana hasil buatannya Ia pun akan mempermak ulang busana tersebut, tanpa mengutip biaya tambahan. "Namun, saya juga membatasi, garansi gaun yang sudah dibawa pulang, hanya boleh dipermak dua kali. Kalau lebih dari dua kali, saya kenakan charge," kata Adit.
Biasanya, pelanggan yang sering melakukan permak ulang adalah kaum wanita Karena, kaum wanita tersebut sulit untuk menjaga tubuhnya, terutama wanita yang sudah berumur. "Kebanyakan setelah bajunya jadi selalu enggak cukup, kekecilan sehingga harus di bongkar lagi," kata Adit.
Padahal, pekerjaan memermak inilah yang paling Milu Kalau boleh memilih, Adit lebih senang membual baju baru, ketimbang menjahit ulang. "Saya selalu tekankan kepada pelanggan untuk menjaga badan," terang Adit.
Anak muda yang beromzet hingga ratusan juta rupiah ini pun mengaku selalu bersyukur kepada Tuhan. Apalagi bila mengingat saat-saat awal mencari pelanggan di dunia fesyen ini. "Puji syukur kepada Tuhan yang baik kepada saya, sehingga saya bisa seperti tni," kata Adit penuh syukur.
Sumber: Harian Kontan
Fitri Nur Arifenie