" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Bisnis Waralaba Ditargetkan Naik

Bisnis Waralaba Ditargetkan Naik

06/10/2011
Bisnis Waralaba Ditargetkan Naik



JAKARTA (IFT) Pertumbuhan jenis bisnis waralaba ditargetkan mencapai 15% hingga akhir 2011, tidak berubah dari realisasi penumbuhan di 2010. Perkembangan bisnis waralaba di Indonesia terjadi karena pergeseran tren pemilik modal yang cenderung membeli waralaba yang sudah dikenal dibanding membangun usaha baru.

Levita Supit, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba Lisensi Indonesia, menyebutkan hingga akhir 2010 waralaba yang beroperasi di Indonesia sebanyak 1.100 jenis. Dari 1.100 jenis waralaba tersebut, sebanyak 45% merupakan waralaba di bidang/ood beverage, 25% waralaba di bidang jasa seperti salon, pendidikan, kesehatan, otomotif, dan teknologi komunikasi dan informasi, serta sisanya di bidang lain seperti properti.

"Kalau sampai saat ini pertum buhannya baru mencapai 12%. Dengan adanya Franchise License Indonesia Expo, saya yakin akan banyak pemilik modal yang tertarik pada bisnis waralaba," kata Levita, Rabu.

Pameran waralaba ke-9 tersebut akan diselenggarakan pada 14-16 Oktober 2011 yang menghadirkan 100 merek waralaba antara lain di bidang food beverage, kecantikan, kesehatan, pendidikan, ritel dan minimarket, otomotif, laundry, dan lour travel. Sejumlah meiek waralaba baru yang akan muncul dalam pameran di antaranya favapuccino, Big Burger, BizzXpress, Raja Pindah, HBC Store, dan Quick Chicken.

Pameran ini menargetkan dapat mendatangkan 35 ribu hingga 40 ribu pengunjung, naik

16% hingga 33% dibanding jumlah pengunjung yang hadir pada pameran tahun lalu sebanyak 30 ribu pengunjung. Levita menjelaskan, dari 100 merek waralaba yang akan ikut dalam pameran ini, sebanyak 45% merupakan waralaba di bidang/ood beverage, diikuti oleh waralaba bidang industri otomotif, salon kecantikan, kesehatan, dan pru didikan.

Pameran waralaba juga mendatangkan institusi keuangan seperti PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Bank Rabobank International Indonesia* dan PT Bank BNI Syariah. Ketiga bank ini akan memberikan pinjaman kepada para pengunjung atau pemilik modal yang memiliki keterbatasan dana.

Lanny Goenawi, Division Head Corporate Communication OCBC NISP, menyebutkan perseroan akan memberikan pinja-man maksimal sebesar Rp 10 miliar untuk jenis usaha waralaba, yang termasuk dalam jenis usaha mikro kecil menengah. Untuk bisnis ritel, suku bunga dasar kredit OCBC NISP sebesar 10,50%. 

"Untuk kredit yang diberikan bagi pengembangan bisnis secara keseluruhan kami menargetkan pertumbuhan 25%-28%," kata Lanny. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pemilik gerai minimarket Alfamart, menargetkan kepemilikan gerai waralaba sepanjang tahun ini mencapai 27% atau 1.515 gerai dari total gerai hingga akhir tahun ini yang ditargetkan mencapai 5.612 gerai. Fernia Rosalie Kristanto, Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria, mengatakan bisnis waralaba merupakan bisnis yang menjanjikan pada waktu mendatang. "Setiap tahun kami menargetkan peningkatan kepemilikan gerai waralaba 2%," kata Fernia. ()

Sumber :Indonesia Finance Today


Entri Populer