" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Sukses Mendesain Laba Iklan Animasi di Televisi

Sukses Mendesain Laba Iklan Animasi di Televisi

05/09/2011
Sukses Mendesain Laba Iklan Animasi di Televisi


Hobi ternyata bisa menjadi sumber rupiah yangmenjanjikan. Setidaknya itulah pengalaman Dimas Meiyanda. Dia mengembangkan hobi menggambar dengan membuat iklan animasi. Lewat pesanan iklan animasi seharga Rp 15 juta per iklan itulah duit mengalir deras ke kantong Dimas hingga ratusan juta rupiah per bulan.sl 1 LM IKAH Anda menonton iklan komersil bertemakan pengemis yang minta-nunta di televisi baru-baru ini? Iklan serial milik salah satu operator seluler itu mengisahkan tentang pengemis yang punya keluarga kaya hingga tujuh turunan, sementara dia tetap miskin karena menjadi keturunan yang ke-8.

Jika Anda sudah pernah menonton iklan itu. berarti Anda sudah pernah menyaksikan salah satu iklan animasi di televisi kaxyi Dimas Meiyanda. Dimas sendiri lebih suka menyebut dirinya sebagai motion graphicdesigner.

Walaupun masih berusia 26 tahun, tak perlu meragukan kreativitas animasi besutan pria asli Jakarta ini. Iklan "tujuh turunan" itu membuktikan, karya Dimas mendapat pengakuan dari pemesannyaNamun, untuk mendapatkan kepercayaan membuat iklan animasi sebuah perusahaan besar tidaklah mudah. Buruh mental yang kokoh dan kuat agar bisa menjadi pembuat animasi yang kreatif.

Dimas juga sudah berpengalaman, beberapa pesanan iklan animasinya ditolak si pemesan itu sendiri. "Pembuat animasi mesti siap jika si pemesan materi iklan tiba-tiba menolak pesanannya," kata Dimas.

Tetapi Dimas sudah lolos dari ujian mental itu. Kini, iklan animasi buatan Dimas sudah ramai pemesan. Lihat saja, dalam sebulan Dimas bisa memproduksi 10 iklan animasi

Untuk satu iklan animasi berdurasi di bawah satu menit. Dimas membanderol seharga Rp 15 juta. Harga bisa berubah, tergantung kerumitan dan kesulitan produksi.

Dalam belajar memproduksi iklan animasi. Dimas pertama kali menrobanya pada 2007 lalu, usai lulus kuliah. "Saat itu iklan animasi produk saya masih sering ditolak pengiklan." kenang Dimas.

Walaupun ditolak. Dimas juga tak peduli. Dia tetap enjoy dan tidak mau ambilpusing dengan penolakan itu. Ia tetap membuat rancangan desain iklan animasi yang baru. "Yang penting saya bikin dulu. Soal diterima atau tidak, itu belakangan," katanya.

Ya, Dimas tak ambil pusing dengan penolakan itu karena dia memang hobi membuat animasi. Sejak kecil dia sudah suka menggambar. Bahkan, saat kuliah pun dia mengambil jurusan yang ada kaitannya dengan gambar

"Terkadangmateri iklan tidaksesuai keinginanpemesan," kata Dimas.menggambar. "Saya tanpa ragu memilih jurusan desain komunikasi visual," terang Dimas. Dimas yakin jurusan komunikasi visual memiliki prospek yang cerah dalam mengembangkan bisnis animasi. "Apalagi pelaku animasi masih sedikit, terutama orang yang menguasai program animasi di komputer," kata Dimas

Walaupun laki-laki berbintang Taunts itu sudah populer, tapi ia mengaku karyanya masih ada yang ditolak pemesan iklan atau biro iklan. Namun IxHiiu. banyak karya iklan animasi milik Dimas kini dicari oleh pengiklan. Banyak iklanyang ditolak tapi sebanyak itu pula yang disetujui," terang Dimas yang pernah mengarap iklan animasi uni uk Bank Indonesia.

Dalam memproduksi iklan animasi, Dimas buruh waktu paling cepal s.iiu minggu. "Dalam seminggu saya bekerja siang malam di depan komputer," rinci Dimas.Dalam proses ix-ngerjaan iklan itu. Dimas mesti melewati perdebatan matt-ri iklan dengan si pengiklan.

Seringkali materi presentasi iklan berakhir penolakan. Terkadang materi iklan tidak sesuai keinginan pemesan," terang Dimas. Jika materi iklan disetujui, maka Dimas bisa masuk tahap pemberian efek, animasi 3 dimensi (.JDJ dan sebagainya, lewat aplikasi komputer. "Setelah selesai, iklan itu dibawa ke biro iklan dan selanjutnya dibawa ke pemesan iklan," ungkap Dimas.

Sumber: Harian Kontan
Bambang Rakhmanto

Entri Populer