29/09/2011
Peluang Bisnis Mengalir dari Kualitas Air yang Buruk
JAKARTA. Bisnis alat pemurnian air yang dulu sempat lesu kini menggeliat. Masyarakat makin sadar pentingnya air minum bersih. Apalagi di saat yang sama, kualitas air di kota besar seperti Jakarta terus memburuk.
Iffun Suryanto, Ketua Electronic Marketer Club, menjelaskan, ada studi yang menunjukkan bahwa Indonesia, terlebih di Jabodetabk adalah daerah dengan kualitas air buruk karena kandungan bakteri dan logamnya. Memasak air pun belum tentu menghilangkan seluruh kandungan tersebut. Karena itu, bisnis penjualan produk penuumi air atau water purifier berkembang, terutama di perkotaan.
Peluang ini dimanfaatkan oleh perusahaan Korea Coway Co. la menggandeng PT Semangat Sejahtera Bersama untuk mendistribusikan produk pemurni air merek Co-way. Dengan investasi US$ 10 juta, keduanya membentuk PT ( oway Indonesia.
Hendra, Kepala Unit Bisnis Coway Indonesia berkata, potensi bisnis alat pemurnian air di Indonesia tak kalali dari Malaysia dan Hongkong. Namun, Coway tidak menjual tetapi menyewakan alat pe-mumi airnya. Tarif sewa mulai dari Rp 250.000- Rp 450.000 per bulan. Masa sewa alat itu 24 bulan. Tapi jika sudah lima tahun, penyewa bisa memilikinya
Alat itu bisa menampung air maksimal 11 liter dengan daya maksimal 300 watt. Lantas, pengguna bisa lannsiinn minum dari kerannya "Setiap air mau habis, ada sensor supayaair disaring lagi, jadi alatnya tidak pernah kosong," jelas dia, kemarin (28/9). Menurutnya, alat ini cocok untuk keluarga yang perlu 60 liter air saban hari, baik untuk minum maupun memasak.
Coway menargetkan bisa menggaet 1.500 penyewa hingga akhir tahun. Di tahap awal, mereka akan membidik penghuni perumahan kawasan elit dan apartemen. Tapi untuk tahun depan, Coway menargetkan menguasai 70% pasar produk pemurni air di Indonesia dengan menyewakan 25.000 unit.
Ini berarti Coway hendak merebut pasar alat pemumi air yang kini dikuasai oleh Advance. Menurut Apit Hari-pin Chairman Advance, alat pemurni air merek Advance masih menguasai 90% pangsa pasar dengan dipakai oleh 80.000 pengguna
Alat pemurrri air Advance dibanderol Rp 4 juta-Rp 13 juta Apit optimistis pemuatan tumbuh 10%-15% tahun ini, yakni sekitar 700- 800 unit per bulan. Ia melihat daya beli masyarakat menengah naik karena ekonomi yang memba-ik. Ini membuat mereka sangat peduli dengan konsumsi air minum dan mau membeli alat pemurni air.
Penjualan alat pemurni air sebenarnya sudah lama Sepu-luli tahun lalu, PT Electrolux Indonesia memasarkan produk pemurni air dengan penjualan door lo door. Saat itu, pasar produk pemumi air sangat terbatas, yaitu masyarakat menengah ke atas di kota besar. Sedangkan di daerah, penjualan tak begitu pesatkarena sumber airnya masih jernih. Karena tak berkembang, Electrolux menyetop penjualannya Manajer [mum PT Electro-lux Indonesia, Haryono Simon bilang, kini telah terjadi pergeseran cara konsumsi air. Makin banya orang mengonsumsi air kemasan. Malahan,orang tak segan membeli dari depo-depo pengisian air minum tanpa merek.
Sumber: Harian Kontan
Maria Ri