19/09/2011
Mengangkat Harga Gitar dengan Batik
Berbagai teknik dipakai untuk menyematkan seni batik pada gitar, seperti pelapisan kain batik, pengukiran, hingga tulis tangan Berbagai cara dilakukan untuk membuat gitar memiliki nilai seni dan nilai jual tinggi, salah satunya dengan penambahan seni batik. Tak hanya memakai teknik tulis tangan, batik juga bisa disematkan pada gitar dengan cara lain. Yang pasti, harga gitar naik berkat batik.
BATIK telah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia asal Indonesia oleh UNESCO sejak 2 Oktober 2009. Dengan penetapan tersebut, batik semakin dikenal oleh masyarakat dunia. Permintaan akan produk dengan sentuhan batik pun semakin meningkat.
Seni batik tak hanya bisa digunakan untuk produk pakaian. Beberapa produk lain seperti gitar juga bisa memakai batik untuk meningkatkan pasar dan nilai jualnya Salah satu pembuat gitar yang telah merasakan manisnya usaha gitar batik ini adalah Yohanes Suprianto asal Sukoharjo, Solo. Yohanes mengaku memulai pembuatan gitar batik sejak tahun 1998.
Tumbuh besar di kampiun; perajin gitar membuatnya bertekad untuk menekuni usaha pembuatan gitar. Dengan merek Gitar Media, dia juga melayani pembuatan gitar khusus sesuai permintaan pelanggan.
Menurutnya, dari berbagai jenis gitar yang dibuatnya, permintaan gitar dengan penambahan aksen batik selaluberada di tempat teratas. "Batik gitar paling banyak diminta dan dibeli," katanya. Yohanes memilih menggunakan teknik sablon, airbrush, dan pelapisan badan gitar dengan kain batik untuk menyemaikan seni batik pada gitarnya. Selain di bodi gitar, batik juga bisa hanya menghiasi leher gitar sehingga motif batik yang ada lebih sedikit Keindahan gitar tak berkurang walaupun aksen batik hanya sedikit.
Dari seluruh teknik di atas, menurut Yohanes, masyarakat lebih meminati gitar batik dengan pelapisan kain batik. Kain batik ditempel ke bodi atau leher gitar kemudian dilapisi dengan bahan melamin. Penambahan melamin akan membuat batik terlihat melekat langsung pada gitar, sehingga hasilnya lebih rapi. Selain lebih mudah, tehnik ini juga lebih -singkat dan murah.
Berbeda jika menggunakan teknik batik tangan atau pembalikan langsung. Untuk mengerjakan satu gitar saja, perlu waktu minimal sebulan jika menggunakan batik tangan. "Jika pakai kain hanya dua minggu,"jelas Yohanes. Inilah yang membuat harga gitar berbatik tulis tangan lebih mahal.
Dengan harga yang mahal ini pula, permintaan gitar batik tulis tangan minim saja. Yohanes mengingat, hanya ada sekitar 15 pesanan gitar batik tulis tangan sejak dirinya berkecimpung dalam pembuatan gitar bermotif batik. Walaupun begitu, jika memang adapesanan yang
masuk, bengkel gitar Yohanes masih bersedia mengerjakan gitar berbatik tulis tangan. Tentu saja, harga yang ditawarkan memang lebih mahal, sekitar Rp 1,5 juta per unit untuk produk yang paling murah. "Harga menyesuaikan dengan tingkat kerumitan proses pembuatan termasuk motif pola batik." katanya. Sebagai ancar-ancar, Yohanes memberikan harga maksimal Rp 4 juta untuk gitar batik tulis tangan.
Untuk gitar batik selain tulis tangan, Yohanes membanderol dengan harga bervariasi. Gitar akustik dengan sentuhan batik dijual dengan harga Rp 350.000 hingga Rp 2,5 juta per unit. Sedangkan gitar elektrik harganya Rp 550.000 hingga Rp 3,5 juta per unit Selain tergantung bahan baku gitar dan alat yang dipakai, rumit tidaknya penambahan akses batik juga menentukan harga
Menurut Yohanes, gitar batiknya terus mengalami peningkatan permintaan dari tahun ke tahun. Dibantu oleh empat orang pekerja, tahun ini rata-rata omzet yang didapat mencapai Rp 15 juta per bulan. Omzet itu didapat dari penjualan gitar per bulan yang mencapai 50 unit. Dengan omzet itu, Yohanessendiri mengaku hanya memperoleh pendapatan bersih sebesar Rp 4 juta per bulan. Konsumen luar negeri yang sering membeli gitar milik Yohanes antara lain Kanada, Belanda Malaysia, dan Thailand.
Selain Yohanes, Hendro Tamnudji di Bali juga memproduksi gitar batik. Menggeluti usaha sejak 2007, pria 45 tahun ini mampu menjual sekitar 15 gitar batik Masyarakat lebih minat pada gitarbatik denganteknik pelapisankain batik.sebulan. Jika Yohanes lebih menggunakan batik tempel, Hendro lebih banyak membuat gitar batik tulis tangan. Hendro menjual gitar buatannya berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 7 juta per unit. "Motif yang paling disukai adalah motif batik Solo," ujar pemilik Gallery Javanese Art tersebut.
Hingga saat ini konsumen Hendro lebih banyak berasal dari wisatawan asing yang berlibur ke Bali. Dengan penambahan batik, wisat-awan lebih menyukai gitarnya karena terkesan unik dan khas Indonesia. Walau tidak bersedia mengatakan omzet pastinya, dari penambahan corak balik pada gitar, omzet yang didapat Hendro terus meningkat 10% tiap tahun. Torehan batik pada gitar juga bisa dilakukan dengan teknik ukir dengan nama Blueberry Guitars. Salah satu perajin yang menggunakan teknik ini adalah I Wayan
Tuges. Sebenarnya bukan hanya ukiran batik yang disematkan pada gitar oleh Tuges, namun juga bentuk lain seperti bentuk bunga, binatang atau yang lain. "Peminatnya lebih banyak pemusik dan kolektor dari Amerika, Eropa, Kanada serta Australia," katanya
Dengan hargajual antara US$ 2.000 sampai US$ 25.000 per unit, gitar ukir Tuges memang lebih banyak menya-sar pasar luar negeri teruta-ma Kanada. Bahkan tahun 21x17. Tuges secara team! meluncurkan gitar ukirnya saat festival musik jazz di Montreal, Kanada
I Ulak pasar domestik sendiri, gitar ular besutan Tuges dibanderol mulai Rp 5 juta peJ Unit Saya pernah membuat gitar dengan ukiran perak dan emas, dan sekarung sudah laku terjual. I ntuk harga, biar saya sendiri saja pang iahu," elaknya sambil tertawa.
Sumber : Harian Kontan
Hafid Fuad, Ragil Nugroho, Dea Chadiza S