22/08/2011
UMKM idealnya serap 50% kredit
Pencairan pinjaman usaha mikro, kecil, dan menengah di Jabar Rp56 triliun
BANDUNG Bank lndonesia memperkirakan Idealnya penyerapan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Barat sebesar 50% dari total pinjaman guna menggerakkan perekonomian.Penyaluran kredit perbankan di Jabar untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp56 triliun atau masih sekitar 32% dari total pinjaman sebesar Rpl78 triliun di wilayah itu.
"Komposisi kredit UMKM idealnya mencapai 50% terhadap portofolio pinjaman yang tersa-lurkan," ujar Pemimpin Bank Indonesia Bandung Lucky RA. Hadibrata, di sela-sela pembukaan Pameran Produk UMKM Binaan Bank Jawa Barat (BJB), akhir pekan lalu.
Untuk itu, dia mengatakan perlu percepatan agar persentase kredit untuk UMKM bisa mencapai 50% terhadap total pinjaman.Di sisi lain, kendati belum mencapai porsi ideal, dia menilai penyaluran kredit perbankan di Jabar sudah baik dan hanya perlu peningkatan.
Berdasarkan catatan bank sentral, rata-rata pertumbuhan kredit UMKM di Jabar masih berkisar 23% selama semester 1/2011. Untuk mengejar pertumbuhanbisnis pada tini tersebut, lanjut Lucky, pertumbuhannya harus bisa di atas 30%."Sedikit demi sedikit perbankan di Jabar memperbesar kredit usaha mikro, kecil, dan menengah. Bahkan, realisasi kredit usaha rakyat [KUR] di Jawa Barat terhitung tinggi, yaitu mencapai Rp3,4 triliun," ujarnya.
Ekspansi kredit
Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank BJB Tbk Bien Subiantoro mengatakan pihaknya menargetkan ekspansi kredit UMKM sekitar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar dalam 4 bulan ke depan, atau sisa tahun ini.
Bank BJB, hingga saat ini menyalurkan kredit UMKM senilai Rp2 triliun, di mana sebesar Rp900 miliar merupakan portofolio kredit usaha rakyat. Pertumbuhan kredit UMKM di bank itu diperkirakan sekitar 20% pada 2011 dari tahun sebelumnya.
Bien menambahkan BJB berupaya mempercepat penyaluran kredit UMKM guna mendongkrak porsi pinjaman produktif terhadap total kredit. Dalam waktu dekat realisasi kredit produktif, ujarnya, diharapkan bisa mencapai 50% terhadap portofolio pinjaman Bank BJB.
"Kami berupaya memaksimalkan penyaluran kredit bagi pelaku usaha melalui sentra-sentra usaha mikro, kecil, dan menengah. Sejauh ini, progresnya sudah baik, tinggal ditingkatkan saja kinerjanya," ujarnya.Lebih jauh, dia menjelaskan untuk mendukung program peningkatan penyaluran kredit bagi UMKM, pada saat ini, Bank BJB memiliki enam sentra UMKM, yaitu di Bandung Raya, Banten, Priangan Timur, Cirebon, Pakuan, dan Purwasuka. (K3S)(redaksi@ bisnis.co.ld)
Pencairan pinjaman usaha mikro, kecil, dan menengah di Jabar Rp56 triliun
BANDUNG Bank lndonesia memperkirakan Idealnya penyerapan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Barat sebesar 50% dari total pinjaman guna menggerakkan perekonomian.Penyaluran kredit perbankan di Jabar untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp56 triliun atau masih sekitar 32% dari total pinjaman sebesar Rpl78 triliun di wilayah itu.
"Komposisi kredit UMKM idealnya mencapai 50% terhadap portofolio pinjaman yang tersa-lurkan," ujar Pemimpin Bank Indonesia Bandung Lucky RA. Hadibrata, di sela-sela pembukaan Pameran Produk UMKM Binaan Bank Jawa Barat (BJB), akhir pekan lalu.
Untuk itu, dia mengatakan perlu percepatan agar persentase kredit untuk UMKM bisa mencapai 50% terhadap total pinjaman.Di sisi lain, kendati belum mencapai porsi ideal, dia menilai penyaluran kredit perbankan di Jabar sudah baik dan hanya perlu peningkatan.
Berdasarkan catatan bank sentral, rata-rata pertumbuhan kredit UMKM di Jabar masih berkisar 23% selama semester 1/2011. Untuk mengejar pertumbuhanbisnis pada tini tersebut, lanjut Lucky, pertumbuhannya harus bisa di atas 30%."Sedikit demi sedikit perbankan di Jabar memperbesar kredit usaha mikro, kecil, dan menengah. Bahkan, realisasi kredit usaha rakyat [KUR] di Jawa Barat terhitung tinggi, yaitu mencapai Rp3,4 triliun," ujarnya.
Ekspansi kredit
Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank BJB Tbk Bien Subiantoro mengatakan pihaknya menargetkan ekspansi kredit UMKM sekitar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar dalam 4 bulan ke depan, atau sisa tahun ini.
Bank BJB, hingga saat ini menyalurkan kredit UMKM senilai Rp2 triliun, di mana sebesar Rp900 miliar merupakan portofolio kredit usaha rakyat. Pertumbuhan kredit UMKM di bank itu diperkirakan sekitar 20% pada 2011 dari tahun sebelumnya.
Bien menambahkan BJB berupaya mempercepat penyaluran kredit UMKM guna mendongkrak porsi pinjaman produktif terhadap total kredit. Dalam waktu dekat realisasi kredit produktif, ujarnya, diharapkan bisa mencapai 50% terhadap portofolio pinjaman Bank BJB.
"Kami berupaya memaksimalkan penyaluran kredit bagi pelaku usaha melalui sentra-sentra usaha mikro, kecil, dan menengah. Sejauh ini, progresnya sudah baik, tinggal ditingkatkan saja kinerjanya," ujarnya.Lebih jauh, dia menjelaskan untuk mendukung program peningkatan penyaluran kredit bagi UMKM, pada saat ini, Bank BJB memiliki enam sentra UMKM, yaitu di Bandung Raya, Banten, Priangan Timur, Cirebon, Pakuan, dan Purwasuka. (K3S)(redaksi@ bisnis.co.ld)
Sumber: Bisnis Indonesia