" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Pemanasan Global, Ekspor Mutiara Tergerus

Pemanasan Global, Ekspor Mutiara Tergerus

16/08/2011
Pemanasan Global, Ekspor Mutiara Tergerus

JAKARTA. Budidaya mutiara rupanya kurang menggembirakan beberapa tahun belakangan. Tahun ini, ekspor mutiara kemungkinan hanya naik tipis ketimbang tahun lalu, yakni menjadi 3,8 ton. Angka tersebut hanya naik 2,7% dari ekspor mutiara tahun 2010 yang mencapai 3,7 ton. Bila dibanding dengan ekspor mutiara tahun 2009 yang mencapai 4,5 ton, ekspor selama dua tahun ini merosot cukup signifikan.

Bambang Setiawan, Sekjen Asosiasi Budidaya Mutiara I Wiumi), mengatakan, penumnan ekspor mutiara dalam dua tahun ini karena pengaruh pemanasan global {global irn nm inp yang mengakibatkan hasil budidaya mutiara tidak sebagus tahun 2009.

Sebetulnya, menurut Bambang, Indonesia sangat berpotensi meningkatkan ekspor mutiara. Apalagi, dari ti kebutuhan mutiara yang rata-rata mencapai 9 ton per tahun, mutiara Indonesia menguasai pangsa pasar sekitar 53%.

Karena itu, agar ekspor mutiara Indonesia membaik, pemerintah harus melakukan sesuatu. "Untuk itu, kami meminta pemerintah membentuk konservasi khusus kerang karena produksi mutiara kita terus menurun," tandas Bambang.

Asbumi berharapagar pemerintahmenunda beleidpungutan, danmembikin badanpenyangga.

Ia menjelaskan, mutiara termasuk biota yang sulit di-budidayakan. Sebab, budidaya mutiara membutuhkan waktu yang cukup lama, yakniantara tiga hingga lima tahun. Lalu, petani mutiara juga diberatkan dengan pungutan pemerintah daerah (pemda) yang mengatasnamakan otonomi daerah.

Parahnya lagi, harga mutiara lokal juga tak pernah lebih tinggi dari mutiara Australia. Saat ini, harga mutiara lndo-nesia hanya berkisar USS 5 per gram. Harga ini jauh di bawah harga mutiara Australia yang mencapai USS 25 per gram. Bambang memandang, harga yang anjlok ini disebabkan suplai mutiara Indonesia yang berlebih.

Melihat kondisi ini, Bambang juga mengusulkan kepada pemerintah agar dibentuk badan penyangga yang akan berperan mengatur ekspor mutiara.Badan penyangga ini nantinya akan membeli mutiara Indonesia lalu mengekspornya secara bertahap demi menjaga kestabilan harga mu-tiara Indonesia di pasar internasional. "Saya harap dengan adanya badan penyangga ini harga mutiara Indonesia dapat mencapai USS 16 per gram," katanya

Selain itu, Asbumi berharap sebaiknya pemda juga maumenunda pungutan apapun juga sampai petani bisa memanen dan mengekspor mutiara. Dengan begitu, proses produksi mutiara tidak dibebani biaya berat.

Sumber : Harian Kontan
Fitri Nur Arifenie


Entri Populer