" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Mini Bentuknya, Maksi Untungnya

Mini Bentuknya, Maksi Untungnya

04/08/2011
Mini Bentuknya, Maksi Untungnya

Tawaran kemitraan martabak mini Africa Waka-Waka dan DeJava

JAKARTA. Usaha kemitraan martabak mini tidak ada habisnya. Meski in-main martabak mini sudah banyak, (idak menyurulkan semangat pemain baru ikut mengembangkan pasar.Untuk menggaet mitra, para pemain martabak mini nu menawarkan investasi yang terjangkau. Seperti yang ditawarkan oleh dua kemitraan berikut ini

Martabak Africa Waka-Waka Martabak Mini Africa Waka-Waka berdiri sejak medio 2008 lalu. Perusahaan yang bermarkas di Cilandak, Jakarta, itu menawarkan kemitraan sejak Juni 2011. Dalam dua bulan, martabak Mini Africa Waka-Waka mengklaim sudah menjaring 14 mitra.

Poma Indrajaya, pemilik Kemitraan Martabak Mini Africa Waka-Waka menawarkan paket investasi kemitraan senilai Rp 9,7 juta. Dengan investasi sebesar iiu. mitra akan mendapatkan booth dan peralatan kerja. Sampai awal Agustus ini, Poma mengaku ada enam tambahan mitra yang akan bergabung. "Peminatnya banyak, ada yang dari Medan dan Batam," terang Poma.

Dengan asumsi penjualan 150 martabak atau sekitar 45 kotak per hari, Poma yakin mitra bisa balik modal bisa dalam waktu dua bulan. Setiap kotak martabak dijual Rp 10.000 dengan isi 3 martabak mini berdiameter 8 cni. "Kalau penjualan bagus, balik modal lebih cepat," klaim Poma.

Dalam menawarkan kemitraan, Poma membebaskan mitra berkreasi rasa atau bentuk. "Jika berhasil, kreasi mereka nanti bisa direkomendasikan untuk mitra lain," kata Poma yang menargetkan punya 100 mitra sampai akhir tahun. Meski pemain martabak mini sudah banyak, Poma yakin usaha martabak tetap berkembang di Indonesia.Karena martabak adalah ku dapan yang mudah akrab dj Lidah orang Indonesia.

Martabak Mini DeJava Martabak Mini DeJava baru berdiri pada November 2010 di tjkarang, Jawa Barat. Namun pemilik martabak, Hae-rul Umam membuka paket kemitraan karena pada Janua-ri lalu ada pihak yang ingin bergabung menjadi mitra. "Sejak itulah, saya buka kesempatan menjadi mitra," kata lelaki berusia 32 tahun itu.

Haerul menawarkan dua jenis paket kemitraan ke publik dengan harga Rp 7,5 juta (untuk booth kayu) dan Rp 8,5 juta (untuk booth alumunium). Dengan paket investasi itu, ia mensimulasikan mitra bisa balik modal paling lambat pada bulan ketiga

Dalam simulasi usaha itu, Haerul mensyaratkan mitra memperoleh omzet Rp 300.000 per hari dengan harga jual martabak Rp 2.000-Rp 4.000 per potong. "Sehari setidaknya menjual 120-150 martabak," kata Haerul yang memiliki 20 ragam varian rasa itu.

Antusias mitra untuk menjajal bisnis ini cukup besar. Sebab, dalam kurun waktu tujuh bulan saja, Haerul sudah berhasil menggandeng 12 mitra yang tersebar Cikarang dan Bekasi. "Saya targetkan sam-pai akhir tahun bisa menjadi 50 mitra," ujar Haerul meski mengakui persainganketat dalam bisnis martabak mini.

Namun begitu, Haerul yakin usaha martabak bisa berkembang karena martabak adalah jajanan populer di Indonesia "Walaupun bisnis makanan ramai, tapi masih ada ruang untuk martabak," terang Haerul yakin. Martabak Mini Africa Waka- Waka Jl Banjarsari XV No 15 Cilandak Barat, Jakarta Selatan Hp 085250263639 Martabak Mini DeJava Buni Asih Permai, Jl Delima C3 Nol, Cikarang


Sumber : Harian Kontan
Fahrlyadi


Entri Populer