26/08/2011
Kesuksesan Berkat Perjuangan Sejak Kecil
Inspirasi Husein Fauzi (1)
Perjuangan sejak kecil membuahkan keberhasilan bagi Husein Fauzi. Memulai usaha pembuatan roti maryam rumahan, Husein dan keluarga terus mengembangkan usaha keluarga ini. Kihi, ia mampu meraih omzet hingga Rp 200 juta per bulan dan mempekerjakan 60 orang karyawan
SEBUAH ide usaha bisa datang dari mana saja Kegemaran keluarga besar Husein Fauzie menikmati roti mariam, menginspirasi keluarga itu membuat usaha pembuatan roti maryam. Kebetulan, roti maryam bikinan sang ibu, Muniroh, membuat ketagihan kerabat atau teman yang sering berkunjung ke rumah Husein.
Dari situlah, sejak 2001 lalu keluarga Husein mulai membuat roti maryam untuk dijual. Awalnya, usaha ini sempat tertatih-tatih lantaran sulit menemukan pelanggan, sehingga Husein hanya mampu menjual 10 roti 11.ni.un tiap hari.
Saat itu, Husein baru berumur 12 tahun. Karena masih kecil, Husein hanya mendapat tugas menjajakan roti nlaryam itu ke pelanggan yang ada di sekitar rumahnya. "Semuanya, kami kerjakan sendiri karena belum memiliki karyawan," ucapnya
Pelan-pelan, roti maryani yang masih tanpa merek ini mulai dikenal oleh masyarakat sekitar. Penjualan pun bertambah sehingga produksi harus ditingkatkan. Alhasil, setahun kemudian, mereka mulai merekrut dua orang karyawan untuk membantu pembuatan roti maryam itu.
Husein tetap membantu usaha keluarga mi TS hanya melayani pembeli yang datang ke rumah, supaya tak mengganggu aktivitas kiilahsaya waktu Itu, kenang Hraetol Silan£k;n sajig aidil bertugas *6againarketing untuk mengembangkan jaringan pemasaran dengan menawarkan roti maryam ke berbagai restoran dan toko makanan.
Baru pada 2009, ketika Husein sudah duduk di bangku kuliah, dia terjun langsung pada usaha keluarga ini. Husein mengambil alih operasional pembuatan usaha roti maryam ini. "Saat itu, saya memang sudah ingin berwirausaha Saya pun lebih memilih fokus untuk meng-ambangkan usaha keluarga yang telah saya selami sejak kecil," ujar Husein.
Berbekal ketekunan dan pengalaman, Husein terus mengembangkan pasar roti maryam untuk meningkatkan penjualan. Pelanggan roti maryam ini berasal dari warung makan, restoran, kafe, dan para agen yang
Husein bilang,sukses yang diaraih itu butuhkerja keras.menyalurkan roti maryam ke pengecer. Selain Jakarta, pemasaran roti maryam ini telah mencapai Aceh, Kalimantan, dan Sumatra Bahkan, menurut penuturan Husein, roti maryam juga sudah merambah konsumen di Singapura
Kini, usaha roti maryam itu telah mendulang sukses. Husein bilang, sukses yang dia raih itu butuh kerja keras. ang ii rsulii .i,ialah mengubah kebiasaan Uan atakannasi menjadi makan roti maryam," ujarnya
Maklum, menurut mahasiswa S2 di salah satu universitas swasta di Jakarta ini, roti maryam memiliki peran seperti nasi karena mengandung karbohidrat. Selain itu, maryam juga bisa dicampur dengan sayur kare. Namun ada juga roti maryam yang terasa pedas dan manis.
Husein menerangkan, di Arab dan India, roti maryam sudah menjadi makanan pokok. Namun, di kawasan Asia Tenggara masih banyak yang belum akrab dengan sajian un li-h karena itu, kami sering mengenalkan roti maryam melalui pumcnui. ujarnya Banyaknya restoran dan kafe yang menyajikan roti maryam atau roti cane ikut mendongkrak popularitas roti maryam.
Usaha keluarga ini pun terus berkembang. "Sekarang, pasarnya tak hanya kafe atau pemilik restoran, banyak rumah tangga yang....riyadi pelanggan ti-tapkanu," ujar Hu Karena pasarnya semakin lebar. Husein pun mulai berpikir untuk menyemaikan merek pada roti maryamnya untuk membedakan roli mariam yang diproduksi orang lain. Pada 2009, ia menyemaikan merek Rofa pada bungkus roti maryamnya
Rofa ini merupakan singkatan nama kedua orang tuanya, yakni Muniroh dan Fauzi. "Dengan mencantumkan merek, konsumen lebih mengenal roti kami," kata Husein.Scinnn iM-nuiiibuhan permintaan, Husein pun terus menambah karyawan. Kini, ia mempekerjakan CO orang. Kini, remaja berusia 22 tahun ini pun mampu menjual 2.000 mi i man ani M-tiap hari. Anak pertama dari dua bersaudara inipun mampu membukukan omzet dari usaha roti maryam ini hampir Rp limi juta per bulan. Dari omzet sebesar itu, ia mendapat laba bersih hingga 35%.
Perjuangan sejak kecil membuahkan keberhasilan bagi Husein Fauzi. Memulai usaha pembuatan roti maryam rumahan, Husein dan keluarga terus mengembangkan usaha keluarga ini. Kihi, ia mampu meraih omzet hingga Rp 200 juta per bulan dan mempekerjakan 60 orang karyawan
SEBUAH ide usaha bisa datang dari mana saja Kegemaran keluarga besar Husein Fauzie menikmati roti mariam, menginspirasi keluarga itu membuat usaha pembuatan roti maryam. Kebetulan, roti maryam bikinan sang ibu, Muniroh, membuat ketagihan kerabat atau teman yang sering berkunjung ke rumah Husein.
Dari situlah, sejak 2001 lalu keluarga Husein mulai membuat roti maryam untuk dijual. Awalnya, usaha ini sempat tertatih-tatih lantaran sulit menemukan pelanggan, sehingga Husein hanya mampu menjual 10 roti 11.ni.un tiap hari.
Saat itu, Husein baru berumur 12 tahun. Karena masih kecil, Husein hanya mendapat tugas menjajakan roti nlaryam itu ke pelanggan yang ada di sekitar rumahnya. "Semuanya, kami kerjakan sendiri karena belum memiliki karyawan," ucapnya
Pelan-pelan, roti maryani yang masih tanpa merek ini mulai dikenal oleh masyarakat sekitar. Penjualan pun bertambah sehingga produksi harus ditingkatkan. Alhasil, setahun kemudian, mereka mulai merekrut dua orang karyawan untuk membantu pembuatan roti maryam itu.
Husein tetap membantu usaha keluarga mi TS hanya melayani pembeli yang datang ke rumah, supaya tak mengganggu aktivitas kiilahsaya waktu Itu, kenang Hraetol Silan£k;n sajig aidil bertugas *6againarketing untuk mengembangkan jaringan pemasaran dengan menawarkan roti maryam ke berbagai restoran dan toko makanan.
Baru pada 2009, ketika Husein sudah duduk di bangku kuliah, dia terjun langsung pada usaha keluarga ini. Husein mengambil alih operasional pembuatan usaha roti maryam ini. "Saat itu, saya memang sudah ingin berwirausaha Saya pun lebih memilih fokus untuk meng-ambangkan usaha keluarga yang telah saya selami sejak kecil," ujar Husein.
Berbekal ketekunan dan pengalaman, Husein terus mengembangkan pasar roti maryam untuk meningkatkan penjualan. Pelanggan roti maryam ini berasal dari warung makan, restoran, kafe, dan para agen yang
Husein bilang,sukses yang diaraih itu butuhkerja keras.menyalurkan roti maryam ke pengecer. Selain Jakarta, pemasaran roti maryam ini telah mencapai Aceh, Kalimantan, dan Sumatra Bahkan, menurut penuturan Husein, roti maryam juga sudah merambah konsumen di Singapura
Kini, usaha roti maryam itu telah mendulang sukses. Husein bilang, sukses yang dia raih itu butuh kerja keras. ang ii rsulii .i,ialah mengubah kebiasaan Uan atakannasi menjadi makan roti maryam," ujarnya
Maklum, menurut mahasiswa S2 di salah satu universitas swasta di Jakarta ini, roti maryam memiliki peran seperti nasi karena mengandung karbohidrat. Selain itu, maryam juga bisa dicampur dengan sayur kare. Namun ada juga roti maryam yang terasa pedas dan manis.
Husein menerangkan, di Arab dan India, roti maryam sudah menjadi makanan pokok. Namun, di kawasan Asia Tenggara masih banyak yang belum akrab dengan sajian un li-h karena itu, kami sering mengenalkan roti maryam melalui pumcnui. ujarnya Banyaknya restoran dan kafe yang menyajikan roti maryam atau roti cane ikut mendongkrak popularitas roti maryam.
Usaha keluarga ini pun terus berkembang. "Sekarang, pasarnya tak hanya kafe atau pemilik restoran, banyak rumah tangga yang....riyadi pelanggan ti-tapkanu," ujar Hu Karena pasarnya semakin lebar. Husein pun mulai berpikir untuk menyemaikan merek pada roti maryamnya untuk membedakan roli mariam yang diproduksi orang lain. Pada 2009, ia menyemaikan merek Rofa pada bungkus roti maryamnya
Rofa ini merupakan singkatan nama kedua orang tuanya, yakni Muniroh dan Fauzi. "Dengan mencantumkan merek, konsumen lebih mengenal roti kami," kata Husein.Scinnn iM-nuiiibuhan permintaan, Husein pun terus menambah karyawan. Kini, ia mempekerjakan CO orang. Kini, remaja berusia 22 tahun ini pun mampu menjual 2.000 mi i man ani M-tiap hari. Anak pertama dari dua bersaudara inipun mampu membukukan omzet dari usaha roti maryam ini hampir Rp limi juta per bulan. Dari omzet sebesar itu, ia mendapat laba bersih hingga 35%.
Sumber : Harian Kontan
Bambang Rakhmanto