13/08/2011
Inspirasi Siswanto
Berjodoh dengan Singkong Sejak Kecil
Siswanto sudah berjodoh dengan singkong sejak kecil. Kesulitan ekonomi membuatnya banyak mengonsumsi singkong sebagai pengganti nasi. Setelah dewasa, ia juga bekerja di pabrik keripik singkong. Dari pabrik singkong itu pula, Siswanto punya pengetahuan bagaimana mengolah dan memasarkan keripik singkong.
DIBESARKAN dari keluarga pedagang kecil di sebuah .l"vi wilayah Kabupaten Magelang, Siswanto yang kini berumur 50 tahun ini mengenang, saat kecil keluarganya jarang mengonsumsi nasi. "Makan singkong jadi altematif, jika beras sulit dicari dan mahal harganya," cerita Siswanto.
Itulah sebabnya Siswanto sudah sedemikian akrab dengan singkong. Bahkan ki ii ka dia beranjak dewasa, keakrabannya dengan singkong tak pernah luntur. Bahkan, karena singkong pula, hidup Siswanto kini liubah.
I ada 1979, Siswanto lujrah ke lickasi untuk membantu usaha pembualan keripik singkong yang dikelola sang k.ik;ik. Dari situlah Siswanto lil;*i;ir mengolah dan berbisnis keripik singkong, salain belajar soal proses produksi, Siswanto juga belajar tentang karakteristik singkong.
Tak puas hanya membantu usaha kakak, setelah bekerja selama ttampir dua dekade, pada 1897, ia memutuskan untuk nuuidiri. "Saya ingin minjajal usaha sendiri," katanya.
II;lsiI belajarnya tak sia-sia. Siswanto jadi paham aneka karakteristik singkong. Ia balikan sampai pada kesimpulan, dari ratusan jenis Mnukiiiis di Indonesia, tak iiuianya cocok dibuat keripik.Suwanto mengaku butuh waktu sekitar Hi tahun untuk 11 tukan jenis singkongyang benar-benar pas untuk dibuat keripik. "Jika keliru dalam memilih singkong dapat berakibat fatal," . tegasnya
Apalagi ada beberapa jenis singkong yang hanya layak untuk campuran pakan ternak. Selain itu, singkong bukanlah komoditas yang awet untuk disimpan. Jumlah pasokan singkong harus disesuaikan dengan produksi untuk menghindari kerusakan singkong. Maklum usia singkong untuk bisa dikonsumsi tak lebih dari tiga hari.
Berbekal pengetahuan ini, Siswanto pada 19i8 mulai merintis usaha keripik singkong Citra Rasa. Keterbatasan modal dan peralatan tak menyurutkan langkahnya untuk berwirausaha "Modal saya cuma tabungan hasil kerja bersama kakak," Dengan pemasaran keripik sehat, diabisa menjuallebih tinggi.ujarnya tanpa inau menyebut besarnya modal.
Setelah dua tahun merintis usaha, akhirnya keripik singkong Citra Rasa mulai berkembang dan membuahkan hasil. Perkembangan ini membuat Siswanto mulai memproduksi keripik singkong berbagai rasa, seperti balado, jagung bakar, dan baiixijih
Dengan harga Rp 750 per 125 gram kala itu. lelaki yang hanya mengenyam pendidik-an sekolah dasar (SD) ini mulai melaju dengan mengguyur pasar-pasar tradisional di berbagai wilayah Bekasi dan Cirebon.
Usaha keripik singkongnya terus berkembang. Pada 2005 ia balikan berani menginves usik.ni dana tak kurang dad Rp 60juta untuk menyewa puluhan hektare tanah di wilayah Sukabumi. Jawa I iai ai Tanah itu digunakan untuk budidaya Singkong untuk menjamin pasokan Ialian baku. Dari hasil kebun itu. Siswanto bisa memproduksi keripik singkong hingga 1,2 ton per hari.
Namun, upayanya untuk mengamankan balian baku lak berhasil Pada 2007 atau pasca panen kedua |xTiiia.su-laliaji muncul. Petani setempat yang menggarap lahan tak lagi mensuplai Single) my ke Siswanto. Mereka malah menjualsepihak ke pasar atau pabrik tapioka "Itu jadi pelajaran bagi saya agar lebih hati-hati, kenang Siswanto
Ia menyeaal kenapa sistemsewa lahan untuk bertanam singkong itu tidak ia ikuti dengan pengawasan. Dia hanya menyandarkan kepercayaan pada petani penggarap saja Kejadian itu membuat Siswanto kembali membeli singkong dari petani untuk pasokan bahan baku.( an ini lebih efektif," ucap bapak dua anak ini.mn kegagalan itu tidak membual Siswanto menyerah ln makin rajin meracik keripik singkong yang layak dijual di supemiarkii Bahkan seu-lali inciMieroleh Izin dari Badan Pengawasan obat dan Makanan dia mulai berfikir untuk mempromosikan produknya dengan konsep keripik sehat menggunakan jargon keripik singkong s.-hai Siswanto mengaku bias rnenjual keripik singkong sedikit lebih tinggi ketimbangkonifH-i/io! di pasar tradisional maupun di supermarket
Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi