>>>>>Bisnis Tomat Recento, Semanis Hasilnya
TOMAT recento. mungkin masih terasa asing didengarkan di telinga bagi masyarakat dan petani lokal kita. Padahal, tomat yang berasal dari Meksiko, Amerika Latin ini telah membuka peluang usaha yang menjanjikan, karena,saat ini sedang tren dan digemari konsumen di Jakarta dan sekitarnya.
KENAPA kok digemari konsumen? Karena tomat recento memiliki keunggulan fisik dan rasa ketimbang tomat lokal. Selain Itu. tomat Ini memiliki ukuran yang lebih besar dan warna yang Juga menarik perhatian, yakni oranye kemerahan.
Ditambah, rasanya yang lebih manis dibandingkan dengan tomat biasa. Tomat Ini Juga memiliki kandungan alr yang banyak. Makanya, sering digunakan untuk balian baku Jus." kata Muhamad Wasll. staf produksi PT Saung Mlrwan di Megamendung. Puncak. Jawa Barat kepada koiUan.co.id.
Menurutnya, di negara asalnya, yaitu Meksiko, tomat recento menjadi bahari tambahan hamburger lantaran tomat Jenis Ini memiliki daging buah yang tebal. Maka, pasar-pasar swalayan berburu buah Ini untuk memenuhi keinginan pelanggan, termasuk di Indonesia.
Meski pangsa pasar tomat di Indonesia masih dikuasai oleh tomat merah lokal, tapi permintaan tomat recento terus meningkat sejak setahun Ini. Apalagi dengan berkembangnya kedai waralaba cepat saji dari luar negeri menjadi salah satu sumber permintaan tomat cukup tinggi.
"Biasanya, pewaralaba memiliki standar tinggi dalam balian baku. Tomat recento menjadi pilihan karena tomat ini banyak dipakai di luar negeri." ujar Wasll. Maka, dirinya merasa kewalahan mensuplai buah Ini. walau permintaan terus meningkat. Bahkan, perusahaannya tempat bekerja belum bisa menambah kapasitas produksi. "Harga bibitnya masih mahal karena harus Impor langsung dari Belanda. Satu bibit tomat recento dihargai mulai Rp 2.000sampai Rp 6.000 di Indonesia. Jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk biaya produksi, satu pohon tomat recento. sejak mulai penyebaran benih hingga penanaman, membutuhkan biaya hingga Rp 80.000. Biaya Itu mencakup pembelian bibit, penyediaan polybag. pemberian pupuk cair, pemberian funglslda. hingga perawatan selama 3 bulan sampai saat panen. Bila membudidaya di lahan seluassatu hektare dengan menanam sekitar 3.000 bibit tomat recento. saat panen, bisa menghasilkan sekitar 600 kilogram (kg). Tapi, biasanya hasil panen tomat recento ini langsung habis dipesan." ujar Wasll.
Cocok di Puncak
Menurut Wasll. tomat recento pertama kali dikembangkan perusahaan tempatnya bekerja setelah mendapat kiriman bibit tomat Ini dari Belanda. Lantaran karak-teristiknya cocok untuk dibudldayakan di dataran tinggi yang berhawa sejuk. Saung Mlrwan lantas mencoba membudldaya-kannya di kawasan Puncak. "Suhu udara yang cocok mulai dari 25 derajat hingga 30 derajat celsius." tambahnya.
Karena Hu. para petani yang Ingin ikut budidaya harus memperhatikan kondisi suhu udaranya. Idealnya, tomat recento ditanam pada ketinggian 500 di atas permukaan laut (dpl) sampai 600 dpl. Juga, suhu udaranya Jangan terlalu dingin membuat proses pembungaan tomat kurang sempurna. Sebaliknya, bila berada dalam suhu yang terlalu panas, saat panen buah tomat akan pecah-pecah atau retak.
Petani tomat recento sukses lainnya. Sudjajl mengaku budidaya tomat recento sejatinya tak sulit malah hampir sama dengan tomat-tomat lokal pada umumnya. Dirinya, menanam sekitar 15.000 bibit tomat recento di lahan satu hektar. Saat panen. Ia biasanya bisa mendulang 1.5 ton tomat. Dengan harga satu kilo tomat sekitar Rp 3.000 sampai Rp 4.000. maka Uap Uga bulan. Sudjajl bisa memanen omzet Rp 4.5 Juta hingga Rp 6 Juta.
Saat ini. Sudjadi menanam sekitar 15.000 bibit tomat recento di lahan seluas satu hektare. Sekali panen, satu pohon bisa menghasilkan 10 buah tomat Jika dihitung, total produksi Sudjadi mencapai 1.5 ton tomat sekali panen. Menurutnya, harga tomat Ini lebih stabil dibanding tomat biasa, yakni Rp 21.000 hingga Rp 27.000. Kini. Sudjadi mengaku bisa mengantongi omzet hingga Rp 200-Juta sekali panen. Selain Itu, harga tomat recento juga hampir empat kali harga tomat biasa. Karena Itu. bisnis Ini cukup menggiurkan.
Sumber : Warta Kota
TOMAT recento. mungkin masih terasa asing didengarkan di telinga bagi masyarakat dan petani lokal kita. Padahal, tomat yang berasal dari Meksiko, Amerika Latin ini telah membuka peluang usaha yang menjanjikan, karena,saat ini sedang tren dan digemari konsumen di Jakarta dan sekitarnya.
KENAPA kok digemari konsumen? Karena tomat recento memiliki keunggulan fisik dan rasa ketimbang tomat lokal. Selain Itu. tomat Ini memiliki ukuran yang lebih besar dan warna yang Juga menarik perhatian, yakni oranye kemerahan.
Ditambah, rasanya yang lebih manis dibandingkan dengan tomat biasa. Tomat Ini Juga memiliki kandungan alr yang banyak. Makanya, sering digunakan untuk balian baku Jus." kata Muhamad Wasll. staf produksi PT Saung Mlrwan di Megamendung. Puncak. Jawa Barat kepada koiUan.co.id.
Menurutnya, di negara asalnya, yaitu Meksiko, tomat recento menjadi bahari tambahan hamburger lantaran tomat Jenis Ini memiliki daging buah yang tebal. Maka, pasar-pasar swalayan berburu buah Ini untuk memenuhi keinginan pelanggan, termasuk di Indonesia.
Meski pangsa pasar tomat di Indonesia masih dikuasai oleh tomat merah lokal, tapi permintaan tomat recento terus meningkat sejak setahun Ini. Apalagi dengan berkembangnya kedai waralaba cepat saji dari luar negeri menjadi salah satu sumber permintaan tomat cukup tinggi.
"Biasanya, pewaralaba memiliki standar tinggi dalam balian baku. Tomat recento menjadi pilihan karena tomat ini banyak dipakai di luar negeri." ujar Wasll. Maka, dirinya merasa kewalahan mensuplai buah Ini. walau permintaan terus meningkat. Bahkan, perusahaannya tempat bekerja belum bisa menambah kapasitas produksi. "Harga bibitnya masih mahal karena harus Impor langsung dari Belanda. Satu bibit tomat recento dihargai mulai Rp 2.000sampai Rp 6.000 di Indonesia. Jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk biaya produksi, satu pohon tomat recento. sejak mulai penyebaran benih hingga penanaman, membutuhkan biaya hingga Rp 80.000. Biaya Itu mencakup pembelian bibit, penyediaan polybag. pemberian pupuk cair, pemberian funglslda. hingga perawatan selama 3 bulan sampai saat panen. Bila membudidaya di lahan seluassatu hektare dengan menanam sekitar 3.000 bibit tomat recento. saat panen, bisa menghasilkan sekitar 600 kilogram (kg). Tapi, biasanya hasil panen tomat recento ini langsung habis dipesan." ujar Wasll.
Cocok di Puncak
Menurut Wasll. tomat recento pertama kali dikembangkan perusahaan tempatnya bekerja setelah mendapat kiriman bibit tomat Ini dari Belanda. Lantaran karak-teristiknya cocok untuk dibudldayakan di dataran tinggi yang berhawa sejuk. Saung Mlrwan lantas mencoba membudldaya-kannya di kawasan Puncak. "Suhu udara yang cocok mulai dari 25 derajat hingga 30 derajat celsius." tambahnya.
Karena Hu. para petani yang Ingin ikut budidaya harus memperhatikan kondisi suhu udaranya. Idealnya, tomat recento ditanam pada ketinggian 500 di atas permukaan laut (dpl) sampai 600 dpl. Juga, suhu udaranya Jangan terlalu dingin membuat proses pembungaan tomat kurang sempurna. Sebaliknya, bila berada dalam suhu yang terlalu panas, saat panen buah tomat akan pecah-pecah atau retak.
Petani tomat recento sukses lainnya. Sudjajl mengaku budidaya tomat recento sejatinya tak sulit malah hampir sama dengan tomat-tomat lokal pada umumnya. Dirinya, menanam sekitar 15.000 bibit tomat recento di lahan satu hektar. Saat panen. Ia biasanya bisa mendulang 1.5 ton tomat. Dengan harga satu kilo tomat sekitar Rp 3.000 sampai Rp 4.000. maka Uap Uga bulan. Sudjajl bisa memanen omzet Rp 4.5 Juta hingga Rp 6 Juta.
Saat ini. Sudjadi menanam sekitar 15.000 bibit tomat recento di lahan seluas satu hektare. Sekali panen, satu pohon bisa menghasilkan 10 buah tomat Jika dihitung, total produksi Sudjadi mencapai 1.5 ton tomat sekali panen. Menurutnya, harga tomat Ini lebih stabil dibanding tomat biasa, yakni Rp 21.000 hingga Rp 27.000. Kini. Sudjadi mengaku bisa mengantongi omzet hingga Rp 200-Juta sekali panen. Selain Itu, harga tomat recento juga hampir empat kali harga tomat biasa. Karena Itu. bisnis Ini cukup menggiurkan.
Sumber : Warta Kota