>>>>Usaha Kursus Memasak Khusus Anak Semakin Laris
Acara masak memasak yang marak di televisi membuat peminat kursus memasak meningkat. Tak hanya orang dewasa, peminat juga datang dari kalangan anak-anak. Menunya tentu yang mudah dibuat. Pelaku usaha ini bisa mengantongi omzet Rp 50 juta per bulan.
MEMASAK temyata kegiatan yang menyenangkan buat anak-anak. Buktinya, makin banyak anak-anak yang ikut kursus memasak.Lely Simatupang, pemilik Chezlely Culinary School di Cilandak, Jakarta, mengatakan, minat anak untuk belajar memasak meningkat dalam beberapa tahun belakangan. "Ini dipengaruhi ramainya acara memasak di televisi," katanya
Ya, sebut saja Farah Quin dengan program Ala Chef-nya, lalu Kuurn Marinka lewat Cooking in Paradise, dan acara kompetisi memasak MasterChef. Selain pelajaran teori dan resep, Lely mempersilahkan siswanya melakukan praktik langsung. Setelah menyimak chef menerangkan balian dan cara pembuatan, anak-anak dituntut masuk dapur
I membuat masakan sendiri.j "Seluruh balian dan peralatan ; memasang sudah kami siapkan," ujarnya Agar anak cepat memahami resep, bahasa yang digunakan harus sesederhana mungkin. Selain itu, diperlukan kesabaran dan kehati-hatian tinggi, supaya acara memasak aman. Untuk menjamin keamanan, Lely menghindari menu masakan yang digoreng dengan banyak minyak. Dan, chef akan selalu mendampingi peserta didik. Menu yang diajarkan antara lain proses membuat pizza Sebab, adonan dasarnya dapat dibuat dengan mudah dan proses memasaknya tidak sulit. Makanya, membuat pizza menjadi menu andalan. "Pada saat toping, anak bisa berkreasi sepenuh hati dan bisa membentuk sesuai keinginan," terang Lely.
Dalam membuat pizza anak-anak juga diajarkan menumis dan teknik menggu-nakanoven. Menu lain yang disukai anak-anak adalah kentang panggang berbentuk rusa dan cup cake.Lely menambahkan, peminat kursus memasak banyak datang di saat musim liburan. Karena itu, dia memiliki short course dengan biaya sebesar Rp 300.000. Sedangkan, untuk kelas le pelil chef cuisine dan le petit chef patiserry, ia menawarkan tiga level basic, intermediate, dan advance. Biaya untuk setiap level sama Rp 1.500.000, dengan 4 kali pertemuan masing-masing selama 2 jam. "Jumlah minimal siswa untuk short course adalah 6 orang, sementara LPC adalah 6 orang," imbuhnya
Juwono Saroso, pendiri Tristar Culinary Institute di Surabaya, Jawa Timur juga menjalani bisnis kursus memasak untuk anak-anak sejak 2008. Saat ini, dia memiliki cabang di Lampung, Jakarta, Solo, dan Balikpapan. Soalnya, "Bisnis ini sangat bagus," katanya.
Banyak anak yang berpikir memasak itu sangat melelahkan dan kotor. Namun dengan bimbingan yang benar serta penataan ruangan yang tepat, kegiatan memasak jadi menyenangkan. Untuk kelas anak, Tristar membagi untuk usia SD, SMP hingga SMA. Beberapa menu yang diajarkan seperti es sarang burung,/ru?7 tart cake, mini pizza, lemper nuget gulung, cheese banana fantastic bread hingga kids sandwich. "Memang diarahkan ke menu yang menarik dan ringan," ujarnya
Juwono bilang, kelas anak SD lebih banyak mendesain dan menghias makanan semisal kue tart. "Kalau sudah memasak, biasanya memakai pisau sehingga bisa membahayakan mereka," tambah Jumwono. Tristar Culinary juga bekerjasama dengan sekolah untuk memberikan kursus dengan biaya Rp 500.000 untuk 10 hingga 20 anak. Dari bisnis ini, Juwono memperoleh omzet minimal sebesar Rp 50 juta per bulan.
Acara masak memasak yang marak di televisi membuat peminat kursus memasak meningkat. Tak hanya orang dewasa, peminat juga datang dari kalangan anak-anak. Menunya tentu yang mudah dibuat. Pelaku usaha ini bisa mengantongi omzet Rp 50 juta per bulan.
MEMASAK temyata kegiatan yang menyenangkan buat anak-anak. Buktinya, makin banyak anak-anak yang ikut kursus memasak.Lely Simatupang, pemilik Chezlely Culinary School di Cilandak, Jakarta, mengatakan, minat anak untuk belajar memasak meningkat dalam beberapa tahun belakangan. "Ini dipengaruhi ramainya acara memasak di televisi," katanya
Ya, sebut saja Farah Quin dengan program Ala Chef-nya, lalu Kuurn Marinka lewat Cooking in Paradise, dan acara kompetisi memasak MasterChef. Selain pelajaran teori dan resep, Lely mempersilahkan siswanya melakukan praktik langsung. Setelah menyimak chef menerangkan balian dan cara pembuatan, anak-anak dituntut masuk dapur
I membuat masakan sendiri.j "Seluruh balian dan peralatan ; memasang sudah kami siapkan," ujarnya Agar anak cepat memahami resep, bahasa yang digunakan harus sesederhana mungkin. Selain itu, diperlukan kesabaran dan kehati-hatian tinggi, supaya acara memasak aman. Untuk menjamin keamanan, Lely menghindari menu masakan yang digoreng dengan banyak minyak. Dan, chef akan selalu mendampingi peserta didik. Menu yang diajarkan antara lain proses membuat pizza Sebab, adonan dasarnya dapat dibuat dengan mudah dan proses memasaknya tidak sulit. Makanya, membuat pizza menjadi menu andalan. "Pada saat toping, anak bisa berkreasi sepenuh hati dan bisa membentuk sesuai keinginan," terang Lely.
Dalam membuat pizza anak-anak juga diajarkan menumis dan teknik menggu-nakanoven. Menu lain yang disukai anak-anak adalah kentang panggang berbentuk rusa dan cup cake.Lely menambahkan, peminat kursus memasak banyak datang di saat musim liburan. Karena itu, dia memiliki short course dengan biaya sebesar Rp 300.000. Sedangkan, untuk kelas le pelil chef cuisine dan le petit chef patiserry, ia menawarkan tiga level basic, intermediate, dan advance. Biaya untuk setiap level sama Rp 1.500.000, dengan 4 kali pertemuan masing-masing selama 2 jam. "Jumlah minimal siswa untuk short course adalah 6 orang, sementara LPC adalah 6 orang," imbuhnya
Juwono Saroso, pendiri Tristar Culinary Institute di Surabaya, Jawa Timur juga menjalani bisnis kursus memasak untuk anak-anak sejak 2008. Saat ini, dia memiliki cabang di Lampung, Jakarta, Solo, dan Balikpapan. Soalnya, "Bisnis ini sangat bagus," katanya.
Banyak anak yang berpikir memasak itu sangat melelahkan dan kotor. Namun dengan bimbingan yang benar serta penataan ruangan yang tepat, kegiatan memasak jadi menyenangkan. Untuk kelas anak, Tristar membagi untuk usia SD, SMP hingga SMA. Beberapa menu yang diajarkan seperti es sarang burung,/ru?7 tart cake, mini pizza, lemper nuget gulung, cheese banana fantastic bread hingga kids sandwich. "Memang diarahkan ke menu yang menarik dan ringan," ujarnya
Juwono bilang, kelas anak SD lebih banyak mendesain dan menghias makanan semisal kue tart. "Kalau sudah memasak, biasanya memakai pisau sehingga bisa membahayakan mereka," tambah Jumwono. Tristar Culinary juga bekerjasama dengan sekolah untuk memberikan kursus dengan biaya Rp 500.000 untuk 10 hingga 20 anak. Dari bisnis ini, Juwono memperoleh omzet minimal sebesar Rp 50 juta per bulan.
Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho, Mona Tobing