" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Membawa Lentera Gentur ke Luar Negeri

Membawa Lentera Gentur ke Luar Negeri


>>>>>Membawa Lentera Gentur ke Luar Negeri

Walau sempat merantau ke Jakarta, Dede Syarifuddin merasa hidup dan masa depannya ada di bisnis lentera Gentur. Itulah sebab dia kembali ke Cianjur untuk mengembangkan bisnis sang ayah. Dia berburu pengetahuan termasuk kenalan baru tentang cara melakukan ekspor secara langsung.

LAHIR pada 24 September 1971 di Ciar\jur, Jawa Barat, Dede dibesarkan di lingkungan agamis dengan tradisi Islam yang kuat Dia belajar tentang nilai-nilai kejujuran dan optimisme.Selain nilai kejujuran, dari ayahnya, ia juga banyak belajar mencintai peninggalan dan warisan budaya. Sang ayah yang kemudian mengajari bagaimana berbisnis lentera Gentur.

Ayah Dede adalah generasi pertama pembuat lentera Gentur di Cianjur. Dari awalnya hanya membuat centir atau lampu minyak, bisnis alat penerangan sang ayah terus berkembang. Berbagai inovasi corak dan bentuk dibuat, termasuk mengadopsi corak-corak dari Timur Tengah.

Dari didikan sang ayah, Dede dari remaja sudah bertekad untuk menjadi seorang pengusaha. Alasannya, selain bisa meneruskan usaha orangtua, dia dapat membantu mengurangi angka pengangguran yang ada di tanah kelahirannya Dede berharap bisa memberikan manfaat bagi orang lain dan lingkungan di sekitarnya. "Orang pintar di negeri ini sudah banyak, tapi yang peduli kepada orang lain masih jarang," ungkapnya dengan logat Sunda yang sangat kental.

Namun, selepas menamatkan sekolah menengah atas (SMA), Dede sempat merantau ke Jakarta. Di Ibukota dia mencari penghasilan dengan cara bergang. Namun, di Jakarta, dia hanya bertahan satu tahun. Dede merasa, jalan hidup dan masa depannya ada di pembuatan dan penjualan lentera Ia lalu kembali ke kampung halaman.

Untuk meningkatkan penjualan bisnis lentera sang ayah, pada 1993, dia kembali ke Jakarta untuk menemui salah satu distributor lentera Dari pria keturunan India ini lah, Dede banyak belajar bagaimana memasarkan produk lentera dengan efektif. Selama hampir enam bulan dia belajar dari distributor tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup di Jakarta, Dede tidak bergantung pada orang tuanya Di memilih menjadi tukang angkut barang di Pasar Jatinegara

Namun, perjuangannya tak sia-sia Ia mendapat banyak kenalan importir lentera asal India, Belanda, dan Jerman. Dari kenalan barunya ini, Dede mendapat peluang untuk memasok langsung lentera ke luar negeri. "Kalau kita jual langsung ke konsu-ijien luar negeri, keuntungan yang didapat jauh lebih besar," ujarnya

Berbagai masukan dan pengetahuan baru tentang pasar-pasar ekspor potensial termasuk cara membina hubungan dengan konsumen luar negeri dia dapatkan. "Untungnya, para importir sudah fasih berbahasa Indonesia," katanya

Setelah dirasa bekalnya sudah cukup, Dede kembali ke Cianjur. Dehgan pengetahuan baru, dia semakin semangat mengembangkan usaha lentera sang ayah.Jika pada tahun 1970-an, ekspor lentera melalui distributor, saat ini, Dede lebih banyak ekspor secara langsung. Diajuga meningkatkan kiriman secara rutin dalam jumlah besar.

Dari penjualan hanya 200 unit per bulan, kinimencapai minimal 500 unit. Di bawah kendali Dede, usaha lentera Gentur maju pesat Dari penjualan yang hanya 200 unit per bulan, kini mencapai minimal 500 unit per bulan. Untuk itu, dia menambah jumlah pegawai dari sebelumnya 5 orang menjadi 15 orang.

Ia juga memperbaiki manajemen usaha dan menerapkan sistem yang ketat. Waktu dan pembagian kerja pegawai lebih jelas dan konsisten. Karyawan shiftpertama memulai pekerjaannya dari pukul 09.00 hingga 16.00. Shift kedua mulai jam 16.00 sampai 22.00.

Ada pekeria yang bertugas mengumpulkan bahan kuningan, kaca, dan aluminium. Ada juga yang mengukir dan melakukan sentuhan akhir atau finishing. "Untuk bagian finishing biasanya dilakukan oleh karyawan yang ibu-ibu," ujarnya.

Walau jam kerjanya ketat, Dede membuat suasana kerja akrab dan santai. "Saya berusaha menciptakan suasana kerja yang, karena itu sangat penting bagi karyawan," tambahnya Dengan suasana kekeluargaan itulah, lentera Gentur bisa dibuat dengan artistik dan nilai seni yang tinggi. Bahan kuningan dan kaca menyatu menjadi lentera dengan desain menarik. Potongan kaca yang telah disemprot dengan cat, dipatri dalam rangka aluminium berbagai bentuk.

Sumber : Harian Kontan
Ragil Nugroho


Entri Populer