" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kualitas Produk Prima, Nama Terjaga di Pasar

Kualitas Produk Prima, Nama Terjaga di Pasar


>>>>>Kualitas Produk Prima, Nama Terjaga di Pasar

PENGUSAHA alat-alat kesehatan. Eno Suparno, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan dan peluang yang ada di depannya. Selain itu, ia juga tidak menghambur-hamburkan keuntungan dari hasil usahanya, melainkan ia menginvestasikannya. Ia berinvestasi di bidang properti.

Lelaki itu menyadari, bahwa hasil usaha harus diinvestasikan lagi, agar ia juga bisa menghasilkan keuntungan dari investasinya itu. Hasil kcringatnya memproduksi dan memasarkan alat-alat kesehatan, ia ubah menjadi aset properti di berbagai daerah, seperti Jonggol, Ciamis, Bandung, dan Batam. Asetnya itu dalam bentuk rumah.

Ia mengatakan, permintaan pasar terhadap alat kesehatan nya teras meningkat, sehingga membutuhkan ruang kerja baru. Ia pun memproduksi alat-alat pijat di Bandung. Ia juga akan memanfaatkan rumah di Jonggol sebagai workshop para pekerjanya. .Akan tetapi, untuk mcnyclcsaian alat-alat pijat itu tetap dilakukan di rumahnya yang di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Bagaimana lelaki itu menjaga kepercayaan konsumennya? Eno mengatakan, menjaga kepercayaan konsumen bukan masalah besar baginya. Sebelumnya, dia sudah terbiasa menjual alat-alat sport modem. Hanya bedanya, saat ini, dia menjual alat pijat tradisional.

Apalagi setelah mantan penerjun payung ini menderita sakit tulang belakang pada tahun 2004-2005, alat terapi pijat tradisional ini dia berhasil memulihkan kesehatannya. Pengalaman itu memudahkan Eno mempromosikan alat pijatnya karena sudah dipraktikkan ke dirinya sendiri.

Kualitas kami sudah teruji baik. Sampai sekarang, kami belum pernah dapat komplain. Alat kami juga aman digunakan,* ujarnya. Untuk menyakinkan calon pembeli, dia selalu memberi demo sehingga mereka bisa merasakan langsung manfaatnya. "Jadi, banyak pembeli dadakan. Artinya, mereka tak punya rencana beli alat pijat sebelumnya. Tapi setelan merasakan faedahnya, ditambah dengan servis dan keramahan, mereka jadi kcpengen membeli. Itu salah satu kunci sukses kami," ujarnya.

Eno mengaku, bila berpameran dia selalu sendiri. Artinya, tidak ada pesaingnya. Itu terjadi pada tahun 1990 hingga 2005. Tapi, katanya, enam tahun terakhir sudah muncul pesaing. Artinya, telah bermunculan pemain baru yang menjual alat-alat pijat badan dan refleksi. Bagi Eno, munculnya pemain baru tidak ada masalah. Sebab, dia yakin sebagai pelopor dan pemain lama. Eno sudah punya nama baik di pasar. Ha) itu mcmicunya untuk mempertahankan kualitas.

Dengan memanfaatkan kayu limbah. Eno mampu menghasilkan uang yang berlipat ganda. Kayu limbah sekecil apapun, katanya, bisa dikreasikan menjadi barang yang bermanfaat. "Tidak saja menghasilkan uang tapi juga dapat menyehatkan orang, ujar Eno Suparno, he


Sumber: Berita Kota


Entri Populer