" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Ingin Batik Lahir dari Tangan Warga Asli

Ingin Batik Lahir dari Tangan Warga Asli


>>>>>>Ingin Batik Lahir dari Tangan Warga Asli Siswaya, Pencetus Batik Bogor 

Hjdup selama 25 tahun di tanah Bogor, menumbuhkan tekad besar dalam diri Siswaya. Ia ingin mengangkat nama Bogor melalui produksi batik bermotif khas Kota Hujan. Tapi, dia mau batik-batik itu lahir dari tangan warga Bogor asli. Siswaya pun harus mengadakan perekrutan hingga enam kali untuk mendapatkan pembatik.

SISWAYA tak kui\jung puas, meski sudah menciptakan batik bogor dan mendirikan galeri dengan nama Tradisi-ku. Bisnis yang ia rintis sejak tahun 2008 itu seolah menjadi candu untuk terus menyempurnakan usaha membatik-nya. Dia ingin orang-orang yang membikin batik kontemporer ini adalah warga asli Kota Hujan.

Kali pertama ia merekrut pembatik dari warga lokal, Siswaya menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor. Sayangnya, , dari 17 orang yang ia rekrut, tak satu pun yang berhasil menjadi pembatik. Akhirnya, dia mempekerjakan mereka sebagai penjahit batik.

Tak putus asa, Siswaya kembali mencari pembatik orang Bogor asli. Untuk kali ini, ia bergerak sendiri. Siswaya memasang pengumuman yang dia tempel di seluruh penjuru kota Bogor. Ia pun berhasil menjaring 30 orang yang siap dididik menjadi pembatik. Tapi, satu per satu hilang, sampai tak ada sama sekali," kata lelaki kelahiran Sleman, Yogyakarta ini.

Masih dengan semangat tinggi, Siswaya terus maju dengan mengadakan perekrutan lagi. Di kali ketiga inilah, akhirnya ada seorang perempuan asli Bogor yang fasih membalik. Tetapi, karena pembatik ini istri seorang polisi yang bertugas di luar Bogor, dia sekarang tak lagi membalik di galeri milik Siswaya, Tradisiku.

Lagi, Siswaya menggelarperekrutan. Kali ini ia bergabung di pameran lowongan kerja yang diselenggarakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Bogor. Ternyata yang melamar ada 111 orang," tutur Siswaya. Ia pun memanggil para pelamar itu secara bertahap untuk mendapatkan orang yang pas buat membatik.

Di kali kelima mengadakan perekrutan, Siswaya tak hanya mencari pembatik. Ia juga merekrut sales pivmo-liort giri (SPG) dan pelatih membatik. "Namun, pada dasarnya, mereka semua harus bisa membatik," tukas Siswaya.

Sampai saat ini, sudah enam kali Siswaya menggelar perekrutan pegawai. Hasilnya, ada 25 orang asli Bogor yang siap membatik kapan pun Siswaya membutuhkan. Para pegawai ini belajar membatik setiap hari. Dari 25 orang itu, ada seorang laki-laki yang telaten sekali membatik. Siswaya kerap membawa pembatik lelaki tersebut saat Tradisiku ikut pameran.

Siswaya mewujudkan keinginannya menularkan teknik membatik ke banyak orang dengan membuat wisata membatik di galerinya Siswaya mengerahkan beberapa pegawainya untukmengajari cara membatik di secarik kain kecil ke peserta wisata. Tempat wisata ini ada di halaman belakang galeri. "Di belakang galeri saya gelar karpet, kasih bahan untuk membatik, dan suguhi kue, temyata itu mengasyikkan," ujar Siswaya.

Halaman belakang itu terletak di antara ruang produksi membatik dan sliowroom batik. Tak terlalu luas memang, hanya sekitar 36 meter persegi. Di halaman itu tumbuh rumput dan tidak terlalu terbuka. Para peserta wisata membatik biasanya dalang di setiap akhir pekan. Para peserta berasal dari usia dan lokasi yang beragam, mulai dari anak-anak sekolah, karyawan kantoran, hingga ibu-ibu PKK Terakhir kemarin kanu kedatangan ibu-ibu dari PT Aneka Tambang," ucap dia

Ada dua alasan yang mendasari Siswaya membuka wisata membatik. "Saya ingin melestarikan budaya membatik khas Indonesia kepadabanyak orang," tuturnya. Ia berharap, peserta wisata membatik bisa melestarikan batik dengan cara mereka masing-masing. Satu lagi, Siswaya ingin agar banyak orang tidak keliru saat berbelanja batik. Dari belajar membatik, mereka bisa motif batik dan balian kain yang bagus.

Tetapi, produksi batik dan wisata membatik hanya merupakan langkah awal Siswaya- Lelaki 50 tahun ini masih harus mewujudkan cita-cita besarnya. Ia ingin suatu hari nanti bisa membangun sebuah tempat yang luas berisi ruang untuk produksi batik, showroom, dan belajar membatik.

Di tempat itu, pengunjung bakal bisa melihat proses membalik, menjahit kain batik, hingga menjual batik yang siap pakai. "Dengan begitu, saya bisa menjadikan Kota Bogor sebagai kota wisata batik. Ini mimpi besar saya," kata Siswaya.

Sumber :Harian Kontan
Gloria Natalis

Entri Populer