""
>>>>>>>Sentra Pasar Burung Splendid
Biar Sering Pindah, Rezeki Tak Ikut Pergi
Berdiri sejak tahun 1995, sentra penjualan burung di Kota Malang, Jawa Timur lebih populer disebut Pasar Burung Splendid. Pasar ini sempat berpindah ke Pasar Comboran, dan kembali ke lokasi lama yang lebih strategis di tengah kota Malang pada tahun 1993.
Bila Anda penghobi burung dan sedang berkunjung ke Kota Malang, tak ada salahnya bertandang ke pusat penjualan burung di kota yang terletak di Jawa Timur ini. Dengan jarak cuma beberapa ratus meter dari Stasiun Malang Kota Baru, sentra ini berlokasi di belakang gedung Balai Kota Malang. Tepatnya di Jalan Brawijaya
Bertambah asyik, pusat penjualan berbagai varian burung di Malang ini berada di tengah-tengah pedagang ikan hias serta bunga Walhasil, banyak warga Malang yang Iebih suka menyebut sentra ini sebagai sentra burung dan ikan. "Sentra ini juga terkenal dengan nama Pasar Burung Splendid," ujar Samam, penjual burung yang tak tahu asal muasal nama ini muncul.
Di sana, ada sekitar 400 pedagang burung berikutperlengkapannya seperti pakan, tempat minum untuk burung hingga sangkar. Pengunjung yang datang juga beragam sehingga membuat pedagang di sentra ini melengkapi dagangannya dengan makanan ayam, kucing, lengkap dengan binatangnya
Ketua Paguyuban Pasar Burung dan Ikan Kota Malang Eddy Sugiharto bercerita, meskipun beragam binatang yang dijual para pedagang, kios antarpeda-gang sudah tertata rapi. "Pedagang burung dengan ikan serta tanaman tak akan bercampur. Mereka punya kios sendiri-sendiri," ujarnya
Eddy yang memiliki kios Brawijaya Pet Shop berujar, sentra ini juga punya keunggulan lainnya lagi, yakni dekat dengan pusat penjualan makanan dan minuman. Walhasil, pengunjung akan betah lantaran bisa semua kebutuhannya terpenuhi di satu tempat
Masuk Ir!m!i dalam ke sentra ini, banyak pedagang burung yang berjualan di trotoar lantaran tak memiliki kios. Tak pelak, ini membuat jalan menjadi sempat dan menganggu lalu lalang pengunjung. Tak hanya itu saja, banyaknya pedagang yang berjualan di sela-sela jalan membuat sentra ini tampak sesak dan kumuh.
Sebelum seperti sekarang ini, sentra penjualan burung, ikan ini memiliki sejarah lumayan panjang. Berdiri tahun 1995, sentra ini terbentuk oleh pedagang burung yang berjualan secara berkelompok di Jalan Brawijaya, Malang. "Sekitar tahun 1960-an, warga Malang mengenal lokasi ini sebagaisentra burung," ujar Eddy.
Dalam perkembangannya, pedagang burung yang , berjualan semakin banyak hingga tumpah di jalan yang mengakibatkan kemacetan. Untuk mengatasi kemacetan, pada tahun 1967, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memutuskan memindahkan ke Pasar Comboran.
Tahun 1993, Pemkot Malang kembali memindahkan sentra ini ke lokasi lama, yakni Jalan Brawijaya karena wilayah di sekitar Combaran akan dibangun sekolah.
Dampaknya, para pedagang harus berpindah lagi. Konsekwensinya, "Kamiharus membeli kios baru lagi," ujar Samam. Karena kerap berpindah lokasi, beberapa teman Samam memutuskan tak berdagang lantaran tak kuat bila harus membeli kios baru lagi.
Untung saja, sejak kembali ke lokasi lama, pengunjung yang datang ke sentra ini juga terus bertambah. Begitu juga dengan pedagang. Panji misalnya. Ia mengawali usaha dari hobi keluar masuk sentra burung Splendid ini. Karena prospek yang cerah, ia memutuskan ikut berdagang burung di sentra ini.
Sumber : Harian Kontan
Bila Anda penghobi burung dan sedang berkunjung ke Kota Malang, tak ada salahnya bertandang ke pusat penjualan burung di kota yang terletak di Jawa Timur ini. Dengan jarak cuma beberapa ratus meter dari Stasiun Malang Kota Baru, sentra ini berlokasi di belakang gedung Balai Kota Malang. Tepatnya di Jalan Brawijaya
Bertambah asyik, pusat penjualan berbagai varian burung di Malang ini berada di tengah-tengah pedagang ikan hias serta bunga Walhasil, banyak warga Malang yang Iebih suka menyebut sentra ini sebagai sentra burung dan ikan. "Sentra ini juga terkenal dengan nama Pasar Burung Splendid," ujar Samam, penjual burung yang tak tahu asal muasal nama ini muncul.
Di sana, ada sekitar 400 pedagang burung berikutperlengkapannya seperti pakan, tempat minum untuk burung hingga sangkar. Pengunjung yang datang juga beragam sehingga membuat pedagang di sentra ini melengkapi dagangannya dengan makanan ayam, kucing, lengkap dengan binatangnya
Ketua Paguyuban Pasar Burung dan Ikan Kota Malang Eddy Sugiharto bercerita, meskipun beragam binatang yang dijual para pedagang, kios antarpeda-gang sudah tertata rapi. "Pedagang burung dengan ikan serta tanaman tak akan bercampur. Mereka punya kios sendiri-sendiri," ujarnya
Eddy yang memiliki kios Brawijaya Pet Shop berujar, sentra ini juga punya keunggulan lainnya lagi, yakni dekat dengan pusat penjualan makanan dan minuman. Walhasil, pengunjung akan betah lantaran bisa semua kebutuhannya terpenuhi di satu tempat
Masuk Ir!m!i dalam ke sentra ini, banyak pedagang burung yang berjualan di trotoar lantaran tak memiliki kios. Tak pelak, ini membuat jalan menjadi sempat dan menganggu lalu lalang pengunjung. Tak hanya itu saja, banyaknya pedagang yang berjualan di sela-sela jalan membuat sentra ini tampak sesak dan kumuh.
Sebelum seperti sekarang ini, sentra penjualan burung, ikan ini memiliki sejarah lumayan panjang. Berdiri tahun 1995, sentra ini terbentuk oleh pedagang burung yang berjualan secara berkelompok di Jalan Brawijaya, Malang. "Sekitar tahun 1960-an, warga Malang mengenal lokasi ini sebagaisentra burung," ujar Eddy.
Dalam perkembangannya, pedagang burung yang , berjualan semakin banyak hingga tumpah di jalan yang mengakibatkan kemacetan. Untuk mengatasi kemacetan, pada tahun 1967, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memutuskan memindahkan ke Pasar Comboran.
Tahun 1993, Pemkot Malang kembali memindahkan sentra ini ke lokasi lama, yakni Jalan Brawijaya karena wilayah di sekitar Combaran akan dibangun sekolah.
Dampaknya, para pedagang harus berpindah lagi. Konsekwensinya, "Kamiharus membeli kios baru lagi," ujar Samam. Karena kerap berpindah lokasi, beberapa teman Samam memutuskan tak berdagang lantaran tak kuat bila harus membeli kios baru lagi.
Untung saja, sejak kembali ke lokasi lama, pengunjung yang datang ke sentra ini juga terus bertambah. Begitu juga dengan pedagang. Panji misalnya. Ia mengawali usaha dari hobi keluar masuk sentra burung Splendid ini. Karena prospek yang cerah, ia memutuskan ikut berdagang burung di sentra ini.
Sumber : Harian Kontan
Dharmesta (Malang)
