" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Ini Dia, 100 Persen Ekonomi Rakyat

Ini Dia, 100 Persen Ekonomi Rakyat

Sebuah seminar tentang wirausaha yang menampilkan delapan pengusaha UKM sukses di Jakarta, pekan lalu, menawarkan berbagai pilihan bisnis kepada masyarakat. Selain memberikan motivasi dan pengetahuan step by step membangun bisnis, seminar itu juga mempresentasikan sejumlah bisnis yang bisa dikembangkan lewat sistem franchise maupun sistem keagenan.

"Bisnis itu enggak ribet karena dia bisa dimulai dari apa yang ada di sekeliling kita dan modal seadanya.ujar Fatchur Rozi, pengusaha UKM yang sukses mengembangkan bisnis sandal lucu kepada sekitar 100 peserta di Graha SMK 57 di Ragunan, Jakarta.

Seminar yang berlangsung dua hari itu diorganisir oleh Majalah Wirausaha dan Keuangaa Keunikan seminar tersebut, peserta tidak saja mendapatkan sharing pengetahuan dari pengusaha sukses, tapi Juga mendapat kesempatan untuk wisata bisnis dengan melakukan studi banding langsung ke beberapa tempat usaha, antara lain ke kantor FT Mahkotadewa Indonesia.

Ning Harmanto, pemilik usaha Mahkotadewa Indonesia. Juga sempat memperkenalkan produk baru, berupa herbal pillow. Produk tersebut, menurut Ning, terbuat dari aneka herbal yang baik untuk kesehatan serta berkhasiat menenangkan dan relaksasi, meredakan sakit kepala, migran, dan vertigo. Ning Juga menawarkan kesempatan menjadi agen dari produk- produknya dengan investasi sekitar Rp 5 Juta sampai Rp lOjuta.

Sementara A Pramono, pemilik Ayam Bakar Mas Mono, dengan gayanya yang kocak menceritakan bagaimana perjuangan mantan office boy menjadi pengusaha sukses dan miliarder. Mas Mono mengungkapkan rasa bangga karena liputan Warta Kola, beberapa waktu lalu, mengenal sosoknya mendapat tanggapan luar biasa dari masyarakat. "Pengusaha UKM harus bisa bersinergi dengan media karena dengan begitu kita bisa mendapatkan promosi gratis, ujarnya.

Mas Mono, demikian sapaan akrab juragan ayam bakar Ini. Juga menginformasikan franchise ayam bakar yang dikembangkannya. Proyek percontohan sudah dimulai dengan membuka cabang di Jalan Margonda Raya. Depok.
Dikatakan, saat ini sudah ada seorang pengusaha yang memborong franchise ayam bakar Mas Mono Itu. Pemilik pabrik sarung BHS di Surabaya sudah bersedia membeli franchise untuk 50 outlet, di mana 20 outlet di antaranya akan berada di Jakarta dan sekitarnya. "Kami juga sudah slap untuk go Internasional,"tambahnya.

Sedangkan Cak To. pemilik Bakso Kuto "Cak To", yang sukses dengan 32 cabang di berbagai wilayah Indonesia, mengajak peserta berpatungan untuk membeli Jranchise-nva yang ditawarkan dengan harga Rp 25 Juta. "Kalau tidak bisa bell sendiri, ya, patungan lima orang. Jadi, satu orang hanya keluarkan modal Rp 5 juta,"ujarnya.

Cak To mengaku, banyak keuntungan yang ditawarkan dengan membeli franchise bakso-nya Itu. DI antaranya, pern-bell franchise akan mendapat training bagaimana membuat bakso langsung di Sidoarjo selama satu minggu. Hal lain, satu pembeli franchise bisa membuka beberapa outlet di kota yang sama tanpa harus membayarjee lag). "Sebenarnya uang Rp 25 Juta itu Juga untuk membeli peralatan saja. Bukan membayar fee saya. Di sini saya hanya mendapat komisi dari penjualan peralatan itu. Wajar kan," ujar Cak To.

Sementara Anggara. pengusaha yang sukses dengan bisnis Bakso Kepala Sapl-nya, kali ini menawarkan usaha kemitraan Dawet Raden dengan Investasi hanya Rp 4 juta. Menariknya, setelah mendapat santapan pengetahuan bisnis, peserta Juga bisa menyantap berbagai makanan gratis hingga kenyang. DI situlah kekuatan dan keindahan ekonomi rakyat, dia bisa dimulai dari 100 persen dari kekuatan sendiri. "Kalau tidak bisa lakukan sendiri, ajak teman untuk membangun bisnis bareng-bareng.ujar Cak To. Anda sependapat

Entri Populer