>>>>>>Rio Tinto incar UKM
BLOOMBERG
HONG KONG Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua di dunia, mengincar perusahaan-perusahaan berskala kecil dan menengah dengan aset berkualitas sebagai target akuisisi.
"Kami akan membatasi merger dan akuisisi pada skala kecil-menengah [UKM], yang kami definisikan nilainya single digit dalam miliar dolar AS. Kami akan berhati-hati," papar Tom Alba-nese, Chief Executive Officer Rio Tinto, di sebuah konferensi, kemarin.
Rio Tinto kembali mengajukan akuisisi kepada produsen batu bara Riversdale Mining Ltd pada tahun ini dengan menaikkan harga tawaran hingga US$3,9 miliar (A$3,9 miJiar).Pada 2007, perusahaan berbasisdi London ini membeli Alcan Inc hingga terbebani utang US$40 miliar.
Albanese mengemukakan perusahaan mencari proyek-proyek berkualitas tinggi. Sebagian besar proyek pada investasi tambang dunia saat ini adalah sumber tambang yang ditemukan 10 tahun hingga 20 tahun, bahkan 30 tahun lalu.
Pada masa itu, kondisi perusahaan pertambangan buruk dan kemudian muncul ke permukaan karena ekonomi lumayan membaik.Berdasarkan data Bloomberg, kesepakatan akuisisi perusahaan tambang di dunia memulai perkembangan terbaik sejak 2008. Rio Tinto sendiri telah mencapai 324 kesepakatan bisnis pertambangan, baik yang masih tertunda ataupun sudah rampung, dengan nilai US$36,9 miliar.
Pada 2010, ada 1.694 kesepakatan dengan nilai US$149,8 miliar, tertinggi sejak,2007. Rio Tinto juga hampir mencapai kata sepakat untuk membeli 49% saham perusahaan tambang berlian Severalmaz milik Alrosa seharga US$350 juta.
Rio adalah produsen berlian terbesar ketiga di dunia setelah Alrosa dan De Beers. Harga global berlian yang masih mentah dan belum mendapat polesan meningkat sebesar 26% pada 2010 setelah suplai merosot dan para penjual meningkatkan kembali cadangan berlian.
Upaya penjual ini memunculkan konsolidasi di antara pelaku industri berlian. Rio Tinto mengincar cadangan berlian baru karena produksinya yang semakin mengecil tidak mampu memenuhi permintaan pasar di negara ber-kembang.
Jika berhasil, kesepakatan pembelian Riverdale akan menjadi akuisisi yang pertama bagi Rio Tinto sejak membayar US$38,1 miliar untuk merebut usaha Alcan asal Kanada.Untuk membayar utang dari akuisisi ini, perusahaan terpaksa menjual saham senilai US$15,2 miliar.
Pada Februari, eksportir bijih besi terbesar kedua di dunia itu mengumumkan pencapaian laba kuartal H yang melonjak tiga kali lipat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, seiring dengan pemulihan ekonomi global yang mendorong harga bijih besi dan tembaga.
Kas operasional naik hampir dua kali lipat hingga US$18,3 miliar pada 2010 dari tahun sebelumnya US$9,6 miliar, idea)
Sumber: Bisnis Indonesia
BLOOMBERG
HONG KONG Rio Tinto Group, perusahaan tambang terbesar kedua di dunia, mengincar perusahaan-perusahaan berskala kecil dan menengah dengan aset berkualitas sebagai target akuisisi.
"Kami akan membatasi merger dan akuisisi pada skala kecil-menengah [UKM], yang kami definisikan nilainya single digit dalam miliar dolar AS. Kami akan berhati-hati," papar Tom Alba-nese, Chief Executive Officer Rio Tinto, di sebuah konferensi, kemarin.
Rio Tinto kembali mengajukan akuisisi kepada produsen batu bara Riversdale Mining Ltd pada tahun ini dengan menaikkan harga tawaran hingga US$3,9 miliar (A$3,9 miJiar).Pada 2007, perusahaan berbasisdi London ini membeli Alcan Inc hingga terbebani utang US$40 miliar.
Albanese mengemukakan perusahaan mencari proyek-proyek berkualitas tinggi. Sebagian besar proyek pada investasi tambang dunia saat ini adalah sumber tambang yang ditemukan 10 tahun hingga 20 tahun, bahkan 30 tahun lalu.
Pada masa itu, kondisi perusahaan pertambangan buruk dan kemudian muncul ke permukaan karena ekonomi lumayan membaik.Berdasarkan data Bloomberg, kesepakatan akuisisi perusahaan tambang di dunia memulai perkembangan terbaik sejak 2008. Rio Tinto sendiri telah mencapai 324 kesepakatan bisnis pertambangan, baik yang masih tertunda ataupun sudah rampung, dengan nilai US$36,9 miliar.
Pada 2010, ada 1.694 kesepakatan dengan nilai US$149,8 miliar, tertinggi sejak,2007. Rio Tinto juga hampir mencapai kata sepakat untuk membeli 49% saham perusahaan tambang berlian Severalmaz milik Alrosa seharga US$350 juta.
Rio adalah produsen berlian terbesar ketiga di dunia setelah Alrosa dan De Beers. Harga global berlian yang masih mentah dan belum mendapat polesan meningkat sebesar 26% pada 2010 setelah suplai merosot dan para penjual meningkatkan kembali cadangan berlian.
Upaya penjual ini memunculkan konsolidasi di antara pelaku industri berlian. Rio Tinto mengincar cadangan berlian baru karena produksinya yang semakin mengecil tidak mampu memenuhi permintaan pasar di negara ber-kembang.
Jika berhasil, kesepakatan pembelian Riverdale akan menjadi akuisisi yang pertama bagi Rio Tinto sejak membayar US$38,1 miliar untuk merebut usaha Alcan asal Kanada.Untuk membayar utang dari akuisisi ini, perusahaan terpaksa menjual saham senilai US$15,2 miliar.
Pada Februari, eksportir bijih besi terbesar kedua di dunia itu mengumumkan pencapaian laba kuartal H yang melonjak tiga kali lipat dari periode yang sama pada tahun sebelumnya, seiring dengan pemulihan ekonomi global yang mendorong harga bijih besi dan tembaga.
Kas operasional naik hampir dua kali lipat hingga US$18,3 miliar pada 2010 dari tahun sebelumnya US$9,6 miliar, idea)
Sumber: Bisnis Indonesia