>>>>Permintaan Bibit Melonjak Harga pun Menjulang
Karena keunggulannya, bibit dan )uah jambu mutiara banyak dicari. Permintaan yang mencapai dua kali lipat membuat harga bibit dan buah jambu ini melonjak mencapai Rp 25.000 per kg. Tingginya permintaan juga membuat para pembudidaya agak kesusahan menyediakan bibitnya.
JAMBU mutiara banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki beragam keunggulan. Padahal, sebelumnya jambu hasil persilangan antara bibit asal Taiwan dan jambu lokal ini hanya dikonsumsi oleh petani sendiri.
"Para petard buah tidak langsung menjualnya ke pasar, masih banyak dikonsumsi untuk kalangan sendiri saja," papar Abdullah Machfud, pemilik dari Celebrity Nursery di Surabaya.
Walau berasa] dari bibit asal Taiwan, hasil persilangan petani di Karawang,. Jawa Barat mampu menghasilkan buah yang lebih manis dan renyah dibanding dari negara aslinya.
Promosi dari mulut ke mulut dan media massa telah mengubah tren jambu . byi mutiara yang tadinya hanya untuk kalangan sendiri ke pasar umum.Selain rasanya, jumlah biji yang sedikit dan tebal dagingnya membuat jambu ini disukai pasar. Ketertarikan masyarakat semakin besar, sebab pohon jambu mutiara gampang dibudida-yakan. Permintaan akan bibit jambu mutiara pun meningkat Bahkan kenaikannya mencapai dua kali lipat
Abdullah mengatakan, jambu mutiara memang tengah booming. Tapi iatidak yakin jambu mutiara mampu merebut pasar buah, khususnya jambu. Sebab, harga jambu mutiara lebih mahal dibandingkan dengan harga jenis jambu lain. Satu kilogram, jambu mutiara dijual dengan harga Rp 25.000.
"Pasarnya tetap ada tapi untuk menjadi besar agak susah," ujar Nugroho, pemilik usaha pembibitan tanaman buah Lembah Pinus di Bintaro. Setiap minggu, Nugroho mampu melayani pesanan pohon bibit jambu mutiara hingga 50 pohon bibit. Pesanannya datang dari Surabaya, Sumatra dan Bandung.
Menurut Abdullah dan Nugroho, menjual bibitpohon jambu mutiara lebih menguntungkan jika dibanding menjual buahnya. Walau begitu, Abdullah tetap menjual bibit jambu sekaligus menjual buah jambu mutiara Saat ini Abdullah memiliki sekitar 50 pohon jambu mutiara. Dari setiap pohon itu, ia bisa memanen sekitar 3 kg jambu.
Dengan semakin banyaknya permintaan, harga bibit dan buah jambu mutiara pun menjadi tinggi. Nugroho menjual bibit jambu mutiara dengan seharga Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per bibit.
Harga yang mahal, menurut Nugroho dan Abdullah, dikarenakan bibit pohon jambu mutiara masih tergolong langka.
Nugroho dan Abdullah mengatakan, saat inimereka kesusahanuntuk memenuhi permintaan akan bibit buah jambu mutiara. Karena tidak bisa dipenuhi sendiri, Abdullah harus memesan bjji jambu mutiara ke petard di Karawang. "Selain melayani permintaan bibit jambu mutiara- Saya juga menerima untuk cangkokan," papar Abdullah.
Selain bibit jadi, pohon cangkokan jambu mutiara mulai dilirik. "Sudah banyak yang pesan untuk ukuran 75 cm sampai 1 meter," kata Abdullah. Abdullah menjual bibit dan cangkokan jambu mutiara dengan harga Rp 60.000 hingga Rp 90.000. per bibit
Harga tergantung pada kualitas dan tinggi pohon. Untuk ukuran paling pendek tingginya 40-50 cm sedangkan untuk ukuran sedang 50-70 cm dan ukuran tertinggi lebih dari 75 cm. Harga yang mahal juga karena Abdullah menggunakan benih berkualitas.
Untuk mendapatkan bibit berkualitas itu, dia harus memastikan pohon indukan sudah cukup tua. Dengan bibit yang berkualitas tinggi, Abdullah menjamin hasil buahnya akan bagus, menyerupai buah pir. "Dagingnya tidak terlalu keras dengan ukuran lebih besar. Rasanya juga manis dan renyah," kata Abdullah.
Sumber : Harian Kontan
Karena keunggulannya, bibit dan )uah jambu mutiara banyak dicari. Permintaan yang mencapai dua kali lipat membuat harga bibit dan buah jambu ini melonjak mencapai Rp 25.000 per kg. Tingginya permintaan juga membuat para pembudidaya agak kesusahan menyediakan bibitnya.
JAMBU mutiara banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki beragam keunggulan. Padahal, sebelumnya jambu hasil persilangan antara bibit asal Taiwan dan jambu lokal ini hanya dikonsumsi oleh petani sendiri.
"Para petard buah tidak langsung menjualnya ke pasar, masih banyak dikonsumsi untuk kalangan sendiri saja," papar Abdullah Machfud, pemilik dari Celebrity Nursery di Surabaya.
Walau berasa] dari bibit asal Taiwan, hasil persilangan petani di Karawang,. Jawa Barat mampu menghasilkan buah yang lebih manis dan renyah dibanding dari negara aslinya.
Promosi dari mulut ke mulut dan media massa telah mengubah tren jambu . byi mutiara yang tadinya hanya untuk kalangan sendiri ke pasar umum.Selain rasanya, jumlah biji yang sedikit dan tebal dagingnya membuat jambu ini disukai pasar. Ketertarikan masyarakat semakin besar, sebab pohon jambu mutiara gampang dibudida-yakan. Permintaan akan bibit jambu mutiara pun meningkat Bahkan kenaikannya mencapai dua kali lipat
Abdullah mengatakan, jambu mutiara memang tengah booming. Tapi iatidak yakin jambu mutiara mampu merebut pasar buah, khususnya jambu. Sebab, harga jambu mutiara lebih mahal dibandingkan dengan harga jenis jambu lain. Satu kilogram, jambu mutiara dijual dengan harga Rp 25.000.
"Pasarnya tetap ada tapi untuk menjadi besar agak susah," ujar Nugroho, pemilik usaha pembibitan tanaman buah Lembah Pinus di Bintaro. Setiap minggu, Nugroho mampu melayani pesanan pohon bibit jambu mutiara hingga 50 pohon bibit. Pesanannya datang dari Surabaya, Sumatra dan Bandung.
Menurut Abdullah dan Nugroho, menjual bibitpohon jambu mutiara lebih menguntungkan jika dibanding menjual buahnya. Walau begitu, Abdullah tetap menjual bibit jambu sekaligus menjual buah jambu mutiara Saat ini Abdullah memiliki sekitar 50 pohon jambu mutiara. Dari setiap pohon itu, ia bisa memanen sekitar 3 kg jambu.
Dengan semakin banyaknya permintaan, harga bibit dan buah jambu mutiara pun menjadi tinggi. Nugroho menjual bibit jambu mutiara dengan seharga Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per bibit.
Harga yang mahal, menurut Nugroho dan Abdullah, dikarenakan bibit pohon jambu mutiara masih tergolong langka.
Nugroho dan Abdullah mengatakan, saat inimereka kesusahanuntuk memenuhi permintaan akan bibit buah jambu mutiara. Karena tidak bisa dipenuhi sendiri, Abdullah harus memesan bjji jambu mutiara ke petard di Karawang. "Selain melayani permintaan bibit jambu mutiara- Saya juga menerima untuk cangkokan," papar Abdullah.
Selain bibit jadi, pohon cangkokan jambu mutiara mulai dilirik. "Sudah banyak yang pesan untuk ukuran 75 cm sampai 1 meter," kata Abdullah. Abdullah menjual bibit dan cangkokan jambu mutiara dengan harga Rp 60.000 hingga Rp 90.000. per bibit
Harga tergantung pada kualitas dan tinggi pohon. Untuk ukuran paling pendek tingginya 40-50 cm sedangkan untuk ukuran sedang 50-70 cm dan ukuran tertinggi lebih dari 75 cm. Harga yang mahal juga karena Abdullah menggunakan benih berkualitas.
Untuk mendapatkan bibit berkualitas itu, dia harus memastikan pohon indukan sudah cukup tua. Dengan bibit yang berkualitas tinggi, Abdullah menjamin hasil buahnya akan bagus, menyerupai buah pir. "Dagingnya tidak terlalu keras dengan ukuran lebih besar. Rasanya juga manis dan renyah," kata Abdullah.
Sumber : Harian Kontan
Mona Tobing