>>>>>Menjemput Ide Inovatif di Kalangan Mahasiswa>>>>>
Persaingan yang ketat mengharuskan produsen perkakas rumah tangga (home appliance) terus berinovasi dalam memasarkan produknya. PT Elektroluc Indonesia memilih mengadakan ajang kompetisi desain alat rumah tangga di kalangan mahasiswa. Selain mendapatkan ide inovatif, mereka berusaha menancapkan brand di kalangan anak muda.
KETATNYA persaingan bisnis penjualan home appliance atau alat-alat rumah tangga tak membuat PT Elektrolux Indonesia gentar untuk menggarap pasar Indonesia. Perusahaan peralatan rumah tangga asal Swedia ini terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan terus mengadakan lomba desain alat-alat rumah tangga.
Bertajuk Design Lab 2011, Elextrolux kembali mengadakan lomba uji kemampuan untuk membuat desain alat-alat rumah komersial. Sasaran peserta lomba adalah mahasiswa di seluruh Indonesia yang punya hobi mendesain perkakas rumahtangga. "Ajang ini juga terbuka untuk fresh graduate, " ujar Haryono Simon, General Manager PT Electro-luc Indonesia
Sekadar tahu saja, ini adalah ajang lomba desain ke sembilan yang diadakan oleh Elektrolux. Tema inti dari kompetisi tahun ini adalah menemukan solusi praktis dalam mempersiapkan makanan serta membersihkan piling, baik di dalam maupun di luar rumah.
Tentu saja, para peserta juga harus mempertimbang-an keinginan Elektrolux yakni desain yang kelak menjadi jawara, tak hanya enak dilihat tapi juga harus ramah lingkungan serta memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Tema intelligent mobility sengaja dipilih untuk menjembatani kebutuhan masyarakat masa kini yang memiliki mobilitas tinggi. Kesibukan masyarakat yang kian padat menuntut fleksibilitas waktu, produk dan layanan. Untuk itu, "Perangkat berteknologi cerdas menjadi kebutuhan," ujarnya berpromosi.
Lantaran menyasar mahasiswa, mulai pertengahan Maret lalu, Elektrolux mulai keliling kampus. Selain ke kampus-kampus yang ada di Jakarta seperti Universitas Trisakti, Universitas Paramadina, perusahaan ini juga akan ke Universitas Sebelas Maret di Surakarta, hingga ke Institut Teknologi Bandung.
Lewat ajang ini, "Kami hanya ingin memotivasi mahasiswa untuk berkreasisekaligus berkompetisi di lingkup yang lebih global," ujar Monique Leander, Marketing Communication Executive PT Elektrolux Indonesia ini. Tak ada niatan dagang dalam ajang ini.
Pemenang pertama dalam ajang ini akan meraih kesempatan enam bulan magang di pusat desain global Electrolux Grup di Swedia serta hadiah uang tunai sebesar € 5.000.
Adapun pemenang kedua akan mendapatkan hadiah uang tunai € 3.000 serta € 2.000 untuk juara ketiga "Delapan peserta yang masuk finalis akan ikutkan kompetisi serupa di Eropa," ujarnya
Menurut konsultan marketing dari Frontier Handy Irawan, ajang yang berbalut kompetisi dalam jangka panjang akan tetap berpengaruh terhadap peryualan produk-produk Elektrolux. "Awalnya, ajang ini memang untuk menanamkan brand perusahaan ke anak-anak muda" ujarnya
Efek lanjutnya, para mahasiswa ini kelak juga akan tumbuh dewasa dan mergadi orang tua Ini identik dengan sasaran pasar Elektrolux yakni orang tua*dan ibu-ibu.
Langkah ini juga menguntungkan perusahaan karena mendapatkan ide inovatif. "Bandingkan dengan menyewa konsultan yang membutuhkan biaya sangat mahal," ujar Handy.
Selain itu, anak-anak muda juga bisa menjadi agen marketing yang andal. Lewat jejaring sosial, mereka akan menyebarkan informasi atas ajang ini. "Jadi ini merupakan strategi marketing yang tepat," ujarnya
Apalagi, sejak tahun 2009, Elektrolux juga telah merambah alat-alat rumah tangga murah lewat bendera Neo Family. "Jadi mereka harus menanamkan bmnd sebagai perusahaan perkakas segala golongan," ujarnya
Sumber:Harian kontan
Persaingan yang ketat mengharuskan produsen perkakas rumah tangga (home appliance) terus berinovasi dalam memasarkan produknya. PT Elektroluc Indonesia memilih mengadakan ajang kompetisi desain alat rumah tangga di kalangan mahasiswa. Selain mendapatkan ide inovatif, mereka berusaha menancapkan brand di kalangan anak muda.
KETATNYA persaingan bisnis penjualan home appliance atau alat-alat rumah tangga tak membuat PT Elektrolux Indonesia gentar untuk menggarap pasar Indonesia. Perusahaan peralatan rumah tangga asal Swedia ini terus melakukan inovasi. Salah satunya dengan terus mengadakan lomba desain alat-alat rumah tangga.
Bertajuk Design Lab 2011, Elextrolux kembali mengadakan lomba uji kemampuan untuk membuat desain alat-alat rumah komersial. Sasaran peserta lomba adalah mahasiswa di seluruh Indonesia yang punya hobi mendesain perkakas rumahtangga. "Ajang ini juga terbuka untuk fresh graduate, " ujar Haryono Simon, General Manager PT Electro-luc Indonesia
Sekadar tahu saja, ini adalah ajang lomba desain ke sembilan yang diadakan oleh Elektrolux. Tema inti dari kompetisi tahun ini adalah menemukan solusi praktis dalam mempersiapkan makanan serta membersihkan piling, baik di dalam maupun di luar rumah.
Tentu saja, para peserta juga harus mempertimbang-an keinginan Elektrolux yakni desain yang kelak menjadi jawara, tak hanya enak dilihat tapi juga harus ramah lingkungan serta memberikan kemudahan bagi penggunanya.
Tema intelligent mobility sengaja dipilih untuk menjembatani kebutuhan masyarakat masa kini yang memiliki mobilitas tinggi. Kesibukan masyarakat yang kian padat menuntut fleksibilitas waktu, produk dan layanan. Untuk itu, "Perangkat berteknologi cerdas menjadi kebutuhan," ujarnya berpromosi.
Lantaran menyasar mahasiswa, mulai pertengahan Maret lalu, Elektrolux mulai keliling kampus. Selain ke kampus-kampus yang ada di Jakarta seperti Universitas Trisakti, Universitas Paramadina, perusahaan ini juga akan ke Universitas Sebelas Maret di Surakarta, hingga ke Institut Teknologi Bandung.
Lewat ajang ini, "Kami hanya ingin memotivasi mahasiswa untuk berkreasisekaligus berkompetisi di lingkup yang lebih global," ujar Monique Leander, Marketing Communication Executive PT Elektrolux Indonesia ini. Tak ada niatan dagang dalam ajang ini.
Pemenang pertama dalam ajang ini akan meraih kesempatan enam bulan magang di pusat desain global Electrolux Grup di Swedia serta hadiah uang tunai sebesar € 5.000.
Adapun pemenang kedua akan mendapatkan hadiah uang tunai € 3.000 serta € 2.000 untuk juara ketiga "Delapan peserta yang masuk finalis akan ikutkan kompetisi serupa di Eropa," ujarnya
Menurut konsultan marketing dari Frontier Handy Irawan, ajang yang berbalut kompetisi dalam jangka panjang akan tetap berpengaruh terhadap peryualan produk-produk Elektrolux. "Awalnya, ajang ini memang untuk menanamkan brand perusahaan ke anak-anak muda" ujarnya
Efek lanjutnya, para mahasiswa ini kelak juga akan tumbuh dewasa dan mergadi orang tua Ini identik dengan sasaran pasar Elektrolux yakni orang tua*dan ibu-ibu.
Langkah ini juga menguntungkan perusahaan karena mendapatkan ide inovatif. "Bandingkan dengan menyewa konsultan yang membutuhkan biaya sangat mahal," ujar Handy.
Selain itu, anak-anak muda juga bisa menjadi agen marketing yang andal. Lewat jejaring sosial, mereka akan menyebarkan informasi atas ajang ini. "Jadi ini merupakan strategi marketing yang tepat," ujarnya
Apalagi, sejak tahun 2009, Elektrolux juga telah merambah alat-alat rumah tangga murah lewat bendera Neo Family. "Jadi mereka harus menanamkan bmnd sebagai perusahaan perkakas segala golongan," ujarnya
Sumber:Harian kontan
Ragil Nugroho