" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Kompetisi di UKM Turunkan Bunga Kredit

Kompetisi di UKM Turunkan Bunga Kredit


>>>>Kompetisi di UKM Turunkan Bunga Kredit


Minimnya bank yang mau terjun ke segmen kredit mikro menjadi salah satu alasan tingginya bunga yang ditawarkan untuk kredit tersebut.Ekonom dan analis perbankan, Mirza Adityaswara, mengatakan, kompetisi di segmen UKM dan ritel yang dinaikkan akan dapat menurunkan bunga kredit.

"Jadi, adanya publikasi suku bunga dasar kredit (SBDK) baik, tapi harus meningkatkan akses kredit di segmen UMKM dulu," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/3).Menurutnya, SBDK pen-ting karena akan membantu transparansi, dan dalam jangka panjang akan membentuk kompetisi perbankan. Namun, yang lebih penting adalah menambah jumlah bank yang masuk ritel dan mikro.

"Dalam jangka panjang yang diharapkan adalah suku bunga di ritel dan UKM bisa satu digit seperti kredit untuk korporasi," katanya. Selain itu, faktor yang berpengaruh terhadap suku bunga lainnya seperti inflasi juga harus turun. Kompetisi kredit pun, tambahnya, juga akan terjadi pada saat ekonomi stabil.

Kepala Biro Pengaturan dan Penelitian Perbankan Bank Indonesia, Irwan Lubis, mengatakan, jika bisa ditekan, inflasi akan bisa menurunkan suku bunga kredit. "Kredit berbunga satu digit tak mustahil, harus optimistis bisa tahun ini," tukasnya.

Kendali inflasi juga harus dilakukan dan pemerintah bersama dengan BI harus bekerja sama menahan inflasi. Ia memaparkan proses publikasi SBDK akan menjadi proses pembelajaran untuk membentuk premi risiko.
Dengan SBDK, jelas Irwan, bank akan dapat meningkatkan daya tahan dan mengarah pada efisiensi perbankan.Selama ini, penyaluran kerdit mikro dan kecil masih mengenakan bunga kredit jauh di atas korporasi besar. Jika korporasi yang dipercaya bisa mendapatkan suku bunga sembilan persen, sektor mikro harus menanggung suku bunga dua kali lipatnya.

Mulai 31 Maret 2011, perbankan dengan aset di atas Rp 10 triliun wajib mengumumkan SBDK. Dengan SBDK, tambahnya, akan mendorong daya kompetisi perbankan dan membentuk keseimbangan harga yang baru.

Sumber: Bisnis Indonesia

Entri Populer