" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Budidaya ikan frontosa laba menggiurkan

Budidaya ikan frontosa laba menggiurkan

 
>>>Gampang Berbiak dan Mudah Membudidayakan Frontosa

Budidaya ikan frontosa mudah, hampir sama dengan budidaya ikan hias lainnya. Saat musim hujan tiba, ikan asal Afrika ini mudah berbiak. Namun, perubahan cuaca tidak menentu belakangan ini, membuat produksi frontosa menurun.

BISNIS ikan frontosa asal Afrika merupakan salah satu agribisnis berprospek saat ini. Harga frontosa saat sampai di tangan eksportir bisa mencapai Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta per ekor. Selain diminati banyak kalangan dan pemainnya masih sedikit, proses pembudidayaan ikan bermotif garis ini juga cukup mudah ketimbang beberapa jenis ikan hias lainnya.

Pembudidaya ikan frontosa cuma harus memperhatikan masalah kadar keasaman atau PH air. Kadar keasaman ini harus disesuaikan dengan habitat alami ikan frontosa di Afrika Kadar PH air yang ideal bagi pembudidayaan ikan frontosa ini berkisar antara 7 sampai 8. "Kalaupun ada kekurangan dalam PH bisa ditambahkan dengan baking soda," tutur Dicky Rusvin-da, pembudidaya frontosa asal Bandung.

Frontosa juga tidak rewel dalam urusan pakan. Ikan ini menggemari cacing beku, udang kecil atau rebon, serta pelet. Namun, agar pertumbuhannya optimal, ikan juga bisa diberi vitamin sebagai tambahan nutrisi.

Dicky memerlukan satu hingga dua kilogram cacing beku per hari untuk memberi makan 650 frontosa hasil budidayanya. Selain itu, ia perlu setengah kilogram udang per hari untuk campuran makanan. Dicky membagi 50akuarium yang dimilikinya menjadi dua klasifikasi. Pertama akuarium berukuran 150 x 150 sentimeter (cm) sebanyak 20 unit bagi induk dengan panjang 20 cm. Kedua akuarium berukuran 50 x 100 cm sebanyak 30 unit bagi induk dengan panjang 15 cm dan anak frontosa.

Ikan frontosa dapat berbiak mulai usia tiga tahun. "Masa produktif ikan frontosa ini adalah dari umur tiga sampai tujuh tahun," papar Dicky. Frontosa bertelur setiap tiga bulan. Sekali bertelurikan nonong ini bisa menghasilkan rata-rata 30 telur hingga 40 telur.

Perubahan cuaca juga menjadi salah satu faktor penentu jumlah telur dari ikan frontosa ini. Dicky mengatakan ketika musim hujan antara Oktober sampai Desember hasil produksi pembibitannya bisa mencapai 750 ekor. "Di musim kemarau hasilnya tidak bisa maksimal karenapada malam hari akan terasa lebih dingin, sehingga ikan frontosa menjadi lebih banyak berdiam diri atau kurang aktif," tutur Dicky.

Selain itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan ikan frontosa ini adalah dari sisi kebersihan akuarium. Minimal satu pekan sekali air dalam akuarium harus dikuras. Namun, tidak semua air dibuang. Setengah dari air lama harus disisakan agar ikan bisa beradaptasi.

Ikan frontasa dapat bertahan hidup sampai umur 15 tahun. "Ikan frontosa bisa mencapai ukuran panjang 30 cm," tutur Dicky. Yusef Firdaus Heryadi yang juga membudidayakan frontosa mengatakan perubahan iklim yang tidak menentu beberapa tahun belakangan ini turut mengganggu produksi frontosa "Selama dua tahun belakangan ini produksi ikan frontosa menurun sekitar 10% per tahun," ujar Yusef.

Padahal permintaan pasar tak kunjung surut, bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dicky dan Yusef saat ini masih terkendala tempat budidaya sehingga masih belum dapat memenuhi permintaan pasar.

INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/

Entri Populer