Wirausaha harus mampu pasarkan produknya

JAKARTA Kebanyakan pengusaha industri kecil menengah (IKM) di Indonesia dinilai baru kreatif dan inovatif dari sisi produk saja tetapi belum melakukan pemasaran yang holistik. "Padahal entrepreneur-ship tidak hanya menuntut kreatif dan inovatif tetapi juga harus benar-benar menghasilkan produk, konsep pemasaran, kemasan dan terutama gagasan yang benar-benar berbeda atau kita sebut out of the box dan yang penting produknya mendapat sambutan dari konsumen," ujar pengusaha Ciputra pada satu diskusi pekan lalu.

Menurut dia, kalau konsentrasinya hanya ke produk hasilnya tidak ada gagasan baru, soalnya produk baru hasil kreativitas dalam 1-2 tahun sudah banyak yang meniru dan bukan gagasan baru lagi. Oleh karena itu, mindset masyarakat harus diubah agar bisa terus berpikir out of the box dan selalu menghasilkan gagasan baru. Inti dari entrepreneur adalah selalu melakukan inovasi dan berpikir kreatif sehingga tidak pernah kering dengan gagasan baru.

"Orang Indonesia paling mudah meng-copy bisnis yang sedang tren, kalau hanya mengikuti jejak peng-usaha lain tanpa ada gagasan baru namanya bukan entrepreneur," tegas Ciputra. Singapura, ujarnya, bisa memanfaatkan hasil produk Indonesia sehingga tingkat penghasilan masyarakatnya 20 kali lipat dari masyarakat RI.

Mereka, tambah Ciputra, pandai memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Lintah yang tidak laku bisa diproses menjadi krim salep untuk atasi penyakit kulit dan segudang inovasi lainnya yang justru bahan bakunya semua dari Indonesia. "Kita negara penghasil kopi tapi justru penjual produk kopi yang terkenal secara global adalah Starbucks Coffee. Mereka bukan fokus pada minuman kopinya tapi secara holistik sehingga outlet-nya tersebar di mancanegara," tutur Ciputra.

Pengusaha Mooryati Soedibyo pada diskusi yang sama mengatakan jika pemerintah ingin mendorong entrepreneurship tumbuh di tengah masyarakat, kebijakan yang mendukung lahirnya pengusaha IKM baru harus segera dilakukan. "Sedikitnya ada 10.000 kekayaan tumbuh-tum-buhan yang ada di hutan-hutan Indonesia yang dapat diolah jadi produk kecantikan dan jamu," ujarnya.