****Total Dalam Berbisnis****
Antara industri garmen danbisnis olahraga. Itulah yang
sedang ditekuni Rico
Pangadjaja, 39. Selainmengelola perusahaantekstil dan
garmen, diajuga menjalani bisnissarana olahraga futsal danfasilitasnya. Seperti
apa?
SEBELUM berkecimpung dalam bisnis olahraga, Rico Pangadjaja
sudah lama berkecimpung dalam industri garmen.
Saat ini dia menjabat sebagai managing director PT Celio
Pratama Industries, produsen garmen dengan spesialisasi kemeja dan bius wanita
serta laki-laki. "Perusahaan, ini berdiri sejak 1998," tandasnya
Pabrik garmen tersebut beroperasi skala menengah dengan
kapasitas bulanan antara 15.000-20.000 potong dan melayani merek top nasional Indonesia.
"Komitmen kami sederhana, memberi pelanggan lebih dari yang kita janjikan
dan order akan ditangani secara profesional," katanya.
Di perusahaan milik sendiri itu, dia bertugas mengelola,
mengarahkan dan mengawasi seluruh proses untuk memastikan semua klien puas
dengan hasil kerjanya. Pengalaman dalam mengelola perusahaan itu di dapat
setelah sebelumnya bekerja di PT. Busanarama Textile and Garment sebagai
factory manager.
"Sayamenerapkan pengalaman bekerja di perusahaan itu
sebagai salah seorang pemimpin dan para raksasa di industri garmen," urainya.Tak
puas dengan bisnis garmen, pada tahun lalu. Rico melirik bisnis olahraga dengan
membuka tempat khusus untuk hang out dengan nama Kuningan Village
futsal dan footpark.
"Saya memutuskan untuk membual Kuningan
Village karenaingin suasana yang berbeda
dengan yang lain," katanya.Rico menjelaskan, meski terletak di tengah kota, yakni daerah
Kuningan. Jakarta Selatan, dia ingin membual tempat yang berbeda dengan suasana
tengah kota.
"Kan
bisa dilihat, begitu masuk sini, suasananya seperti di Jawa Barat."
ungkapnya.
Memang, untuk foodpark, restoran yang terletak di belakang
Rumah Sakit Mala Aini memiliki nuansa alami dengan ornamen kayu dan bambu.
Dengan lokasi indoor dan outdoor.
Disamping restoran terdapat lapangan futsal.Beda dengan
lapangan lainnya. Rumput yang digunakan di sini sesuai standar rumput
Manchester United."Bisa dilihat perbedaannya, rumputnya beda. Kalau jatuh
pun nggak sesakit seperti rumput lainnya,""tandasnya.
Kuningan Village didirikan di atas lahan seluas lima ribu meter persegi.
"Yah, untuk investasi kira-kira sekitar Rp 50 miliar." tandasnya.Dengan
mengetengahkan konsep alami serta tiga unit lapangan futsal. Rico mengembangkan
foodpark-nya bukan hanya ajang tempat makan, tapi juga sebagai tempat nonton
bareng siaran-siaran langsung olahraga.
"Nonton bareng siaran langsung bola misalnya, pasti
seru karena bisa ngumpul bersama teman-teman."katanya. Perencanaan dan Ide
Baru Rico mengungkapkan, tak ingin tanggung-tanggung dalam menjalani bisnis.
Dia memikirkan segala kebutuhan konsumennya. Ini dibuktikan dengan atap yang
berbentuk dome, sehingga sirkulasi udara terjaga dengan baik. "Kita juga
adastereo system dan wifi," ulasnya.
Rico mengungkapkan, dalam menjalani bisnis dirinya selalu
membuat perencanaan dan melaksanakan ide-ide bisnis baru."Kita-juga harus
out of the box thinker,"YA\z pria kelahiran Jakarta 29 Februari 1972 itu.
Dalam menjalani bisnisnya, lulusan Loyola
Marymount University,
Los Angeles ini
juga menerapkan prinsip yang sistematis dan taktis."Selain itu, kita juga
harus pintar bernegosiasi dengan orang," kata pria yang memang pintar
dalam bernegosiasi ini."Di samping itu, kita juga harus punya keterampilan
kepemimpinan yang baik di depan banyak orang (good leadership skills. )," pungkasnya.
INFO PASAR SENI LUKIS INDONESIA:http://artkreatif.net/