" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Realisasi KUR masih rendah

Realisasi KUR masih rendah

BANDUNG Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada semester 1/2010 diduga masih sangat rendah, yaitu baru mencapai Rp3 triliun dari target penyaluran pemerintah sebesar Rp20 triliun. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) Agus Muharram mengatakan lembaganya belum mendapatkan laporan pasti dari bank penyalur.

"Kami kurang tahu tepat angkanya, tetapi yang jelas realisasinya diharapkan bisa sampai Rpl3,5 triliun, mungkin sekarang realisasinya baru sekitar Rp3 triliun lebih," katanya di sela-sela pameran batik Jabar, pekan lalu.
Dia menjelaskan setiap tahunnya pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp20 triliun. Namun, untuk tahun ini, pemerintah menyesuaikan target penyaluran tersebut menjadi sekitar Rpl3,S triliun.

Penyesuaian target tersebut karena ada perubahan sejumlah kebijakan penyaluran KUR, antara lain penurunan tingkat suku bunga dari 14% ke 12%, serta penambahan bank pelaksana. Dengan demikian, lanjutnya, penyaluran KUR yang harusnya dimulai pada Januari menjadi sedikit mundur karena kebijakan-kebijakan baru tersebut harus disesuaikan terlebih dulu.

Untuk mendongkrak penyaluran KUR, Kementerian akan terus menyosialisasikan dan juga konsolidasi KUR ini dengan bank pelaksana maupun pemerintah daerah. "Kami juga akan kerja sama dengan konsultan pembiayaan pemerintah daerah setempat," jelasnya.

Agus mengatakan pemerintah juga akan memetakan kembali wilayah-wilayah mana yang membutuhkan KUR dengan plafon tinggi, mengingat saat ini terdapat permintaan yang cukup tinggi dari kantor cabang pelaksana.
"Setiap bulan kami bersama 19 bank penyalur terus melakukan rapat evaluasi, apakah semua bank pelaksana tersebut betul-betul menyalurkan kreditnya. Namun, untuk Juni memang be-lum semua bank menyalurkan," jelasnya.

Dia menjelaskan untuk memperbesar kucuran kredit KUR, pemerintah juga memberikan kemudahan kepada calon debitur yang meminjam kredit sebesar Rp5 juta, yaitu tidak adanya agunan. Bank penyalur yang sudah memberikan KUR tanpa agunan tersebut adalah BRI, BNI, dan Bank Mandiri.

"Pelaku usaha yang membutuhkan kredit Rp5 juta ini ada sekitar 15 juta orang, berarti sekitar Rp75 triliun untuk 5 tahun ke depan. Seandainya target 1 tahun Rp20 triliun, maka target IS juta pelaku usaha tersebut bisa terlaksana," katanya. Pengusaha menilai akan terja-di hambatan serius dalam pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setelah pemerintah menurunkan target penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).

Penurunan target tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan pada awal Juni dari sebelumnya Rp20 triliun menjadi Rp 13,5 triliun. Langkah ini diambil pemerintah setelah terjadi penambahan jumlah perbankan penyalur. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aks, mengemukakan pengurangan realisasi penyaluran KUR dipastikan akan menjadi hambatan bagi pengembangan pelaku KUMKM ke depan.

Entri Populer