" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Minim, Pengembangan Wirausaha

Minim, Pengembangan Wirausaha

Pengembangan entrepre-neurship di kalangan mahasiswa saat ini dinilai masih minim. Kondisi itu diperparah dengan minimnya sosialisasi terkait dengan permodalan di perguruan tinggi sehingga menyulitkan mereka untuk mengawali usaha. Hal itu dikatakan Ketua Komisi Tetap Kewirausahaan Kadin Jabar, Merdi Hajiji, seusai Dies Natalis Ikopin Ke-28 di Kampus Ikopin, Jln. Raya Jati-nangor-Sumedang, Bandung, Jumat (7/5).

"Mahasiswa itu masih kurang fokus. Umumnya mereka ingin instan. Kalau soal permodalan, walaupun selama ini masalah itu yang paling sering dikeluhkan, sebenarnya sumbernya banyak. Hanya, mungkin kurang disosialisasikan," tuturnya. Ia mencontohkan bantuan modal yang diberikan Dikti, masing-masing Rp 5 juta untuk mahasiswa yang berwirausaha. Selain itu, ada juga seratus bantuan yang dikucurkan Pemprov Jabar bagi pengusaha muda, khususnya mahasiswa.

"Potensi permodalan ini harus dimanfaatkan. Di samping itu, perguruan tinggi juga harus berperan aktif mendorong mahasiswanya untuk terjun ke dunia wirausaha. Bahkan, seharusnya pemerintah membangun balai latihan kewirausahaan," katanya. Diakui Wakil Rektor (Warek) I Ikopin Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dindin Burhanudin, kewirausahaan menjadi solusi di tengah makin besarnya jmlah lulusan D-3 dan S-i yang menganggur. Di Jabar sendiri sedikitnya terdapat 300.000-400.000 lulusan D-3 dan S-i yang belum terserap lapangan kerja.

"Berdasarkan data BPS, sedikitnya ada 1,9 juta lulusan S-i dan D-3 di Indonesia yang masih menganggur. Angka ini terhitung tinggi. Di sinilah penting-nya mengubah mindset lulusan perguruan tinggi untuk terjun ke dunia wirausaha. Kuncinya, mereka harus diajarkan untuk mulai bersahabat dengan ketidakpastian," ujarnya. Menilik dari SDM dan SDA yang ada, Didin menilai, potensi pengembangan enterpreneur-ship mahasiswa di Indonesia cukup tinggi. Sayangnya, selain terkendala waktu, masalah permodalan masih menjadi halangan. Kalaupun ada, minimnya in-formasi membuat mereka sulit untuk mengaksesnya.

"Selama ini memang ada sumber permodalan melalui sejumlah bantuan. Akan tetapi, sering kali informasi ini tidak diketahui mahasiswa. Mungkin ini menjadi salah satu kendala pengembangan enterpreneurship. Ini menjadi PR bagi semua pihak terkait, termasuk pemerintah," katanya.

Pembentukan wirausahawan muda baru, menurut dia, bisa membantu mengurangi jumlah pengangguran yang menurut data BPS 2009 mencapai lebih dari 9 juta jiwa. "Lulusan perguruan tinggi sekarang sudah tidak zamannya lagi memikirkan akan bekerja di mana, tetapi akan membuat usaha apa

Entri Populer