" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Membidik Bisnis Minimarket

Membidik Bisnis Minimarket

BISNIS ritel di Indonesia cukup menjanjikan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta jiwa, potensi konsumen di dalam negeri menjadikan banyak pengusaha yang membidik sektor ini salah satunya Chairul Tanjung.Pengusaha yang memiliki Trans Corp ini sebelumnya sudah membeli 40% saham perusahaan hypermarket PT Carrefour Indonesia. Chairul mengaku, langkahnya membeli saham Carrefour Indonesia bagian dari proses awal guna memasuki bisnis ritel secara total termasuk minimarket.

Berbeda dengan saat bermain di bisnis hypermarket, berbisnis minimarket di Indonesia tidak memungkinkan untuk menggandeng pihak asing. Dengan bendera PT Carrefour Indonesia yang baru dimiliki 40% dan selebihnya dimiliki asing, Chairul tidak bisa mengakuisisi atau bergerak di bisnis minimarket.

Sebagaimana yang telah ditentukan, toko modern dengan luasan di bawah 400 meter persegi hanya boleh dimiliki oleh pengusaha dengan modal 100% lokal. "Aturan di Indonesia untuk minimarket, haram asing masuk," kata Chairul di sela-sela acara penandatanganan kerja sama Hipmi-Carrefour di Jakarta (12/5).

Untuk itu, ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan Chairul guna menggeluti bisnis minimarket. Pertama, membeli semua saham PT Carrefour Indonesia dari kepemilikan asing. PT Carrefour Indonesia memang memiliki opsi untuk £0 public, tapi tidak dalam waktu dekat. Chairul memang menyatakan kemungkinan menguasai 100% PT Carrefour Indonesia bisa saja terjadi.

Kedua adalah dengan menggu-nakan induk usaha yang selama ini sudah dipunyainya yaitu Trans Corp. Jika akan merambah minimarket, Chairul tampaknya tidak akan menggunakan bendera PT Carrefour Indonesia karena dia be rencana memasuki bisnis minimarket tahun depan. Padahal sedikit kemungkinan PT Carrefour Indonesia dapat dimiliki 100% pengusaha lokal dalam waktu dekat ini.

Dalam merencanakan masuk dalam bisnis minimarket, Chairul tidak tanggung-tanggung menerapkan target. Bisnis yang direncanakan akan dimulai tahun depan tersebut ditargetkan dalam waktu 10 tahun bisa memiliki minimarket hingga 10.000 gerai di seluruh Indonesia. Artinya rata-rata ditargerkan 1.000 gerai dalam satu tahun. Kota-kota besar di Indonesia menjadi target utama Chairul bagi pembukaan mini-marketnya. "Kita mulai tahun depan, belum ada namanya, kita akan masuk type of convenience store," kata Chairul.

Mengenai nama kerajaan mini-market yang akan didirikannya, Chairul belum menentukan. Namun, ada kemungkinan masih menggunakan nama Trans, sebagaimana kerajaan bisnisnya yang lain. Dalam jangka panjang. Chairul tidak menutup kemungkinan kerajaan bisnis minimarketnya akan menerapkan sistem waralaba, sebagaimana sistem yang banyak dipergunakan pemain bisnis minimarket saat ini, Obsesi Chairul secara tidak langsung menunjukkan prospek bisnis ritel sangat prospektif di masa mendatang. Mengingat besarnya prospek tersebut, sangat bijak jika industri ini menggandengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bisnis berbasis masyarakat tersebut tidak bisa diabaikan di tengah prospek bisnis ritel yang sebenarnya bisa bekerja sama dengan mereka.

Pengamatan Chairul sebagai salah satu pemilik PT Carrefour Indonesia yang baru-baru inimenggandeng UMKM seharusnya bisa ditindaklanjuti pada bisnis ritelnya. Langkah Carrefour juga perlu diikuti hypermarket lain dan ritel-ritel kecil lain sehingga bisnis yang umumnya dilakukan pemodal besar ini tidak boleh dipisahkan dengan UMKM yang sebagianbesar dengan modal terbatas. Jika keduanya disinergiskan bisameng-hasilkan kerja sama yang saling menguntungkan. Juga menjaga tatanan perekonomian nasional.

Bagaimanapun UMKM adalah salah satu sendi penting perekonomian Indonesia. Berdasarkan data BPS 2008, jumlah pelaku UMKM mencapai 51,J juta unit (99,99%). Angka ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 90.896.270orang(97,22%).Jumlah yang disumbangkan terhadap pembentukan PDB pun tidaklah sedikit.Menurutdata BPS 2008,pembenmkanPDBmencapai Rp2.609,4 triliun (55,56%) dari PDBnasional.

Sedangkan dilihat dari nilai investasi (pembentukan modal tetap bruto) UMKM menurut harga berlaku 2008 mencapai Rp640 triliun (52,89%) dari total nilai investasi nasional yang mencapai Rpl. 210 triliun.

Entri Populer