" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Gagal di Kaki Lima, Sukses di Dunia Maya

Gagal di Kaki Lima, Sukses di Dunia Maya


 Liburan Bersama Keluarga Di Ancol  Disini Tempatnya

30/12/2011
Gagal di Kaki Lima, Sukses di Dunia Maya


Yudhi Dwinanto, pemilik toko kuliner online kraukk.com memulai bisnis usai bertemu temannya yang bekerja di pabrik pengolahan udang tempura. Atas bantuan temannya itu, Yudhi memesan udang tempura dari pabrik kemdudian ia jual kembali. Gagal berjualan di kaki lima, tapi Yudhi sukses berjualan di dunia maya.


YUDHI Dwinanto tak pernah menyangka dirinya mampu membangun bisnis kuliner online lewat kmukk.com seperti sekarang ini. Setelah tamat SMA, ia sempat ragu untuk meneruskan cita-cita menjadi pengusaha.Yudhi ragu menjadi 1 pengusaha setelah ia gagal 1 menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi, Univeritas Indonesia (UI). Namun begitu, pria kelahiran 28 Juni 1981 itu masih bisa bangga karena diterima di Fakultas Hukum di kampus yang sama. "Padahal saya ingin fakultas ekonomi agar bisa belajar bisnis," katanya

Walaupun ia kuliah di fakultas hukum, Yudhi ternyata masih bisa belajar teori bisnis lewat mata kuliah hukum bisnis. "Saya fokus mempelajari seluk-beluk hukun\ bisnis secara detail," terang Yudhi.Setelah lulus kuliah pada tahun 2005, Yudhi memutuskan mencari pekerjaan sebelum membuka usaha. Saat itu, ia diterima sebagai tenaga marketing pada sebuah perusahaan asuransi ternama di Jakarta.

Karena merasa tidak sesuai dengan j urusannya. Yudhi memilih hengkang dari perusahaan asuransi itu. Ia kemudian tertarik untuk memperkuat ilmu bisnis dengan mengikuti beberapa seminar motivasi bisnis. "Tujuan saya kegiatan untuk meningkatkan motivasi berbisnis," kata Yudhi.

Karena sudah memiliki semangat bisnis, priaberdarah Manado dan Cirebon itu mengaku tidak malu untuk memulai usaha dari nol. "Saya bahkan pernah berjualan air minum di bundaran Hotel Indonesia saat demonstrasi marak pada 2006 lalu," katanya Setelah banyak belajar bisnis, pada 2008 lalu ia malah keterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sebuah instansi pemerintahan. Namun karena gaji PNS itu pas-pasan, Yudhi akhirnya tertarik membuka usaha sampingan. "Sejak saal itu saya bertekad membuka usaha sendiri," ujarnya.

Keinginannya untuk membuka usaha sendiri mendapat sambutan dari temannya yang bekerja di pabrik pengolahan udang tempura di Jakarta. Lewat bantuan sang teman itu, Yudi nekat berbisnis kuliner udang tempura asal Jepang itu.

Yudhi memesan produk udang tempura itu langsung dari pabriknya Udang itu kemudian dikemas kemudian dijualnya Depok, Jawa Barat "Awalnya saya menjualnya udang di kaki lima pada pagi hari sebelum berangkat bekerja" kata Yudhi.

Karena waktunya terbatas, hasil jualan di kaki lima sangat sedikit sekali. Itulah alasan Yudhi memindahkan lapaknya ke dunia maya "Berjualan di internet kmyata lebih santai, pangsa pasarnya juga banyak," luturnya.
Saat pertama kali berjualan online. Yudhi memanfaatkan sil us jejaring sosial Friend-ster dan Facebook. Hingga pada 2009, Yudhi berhasil membangun situs sendiribernama h-aukk.cow dengan modal Rp 450.000.

Setelan dua tahun lamanya, usaha penjualan kuliner lewat dunia itu itu berkembang dengan pesat! Omzet yang diperolehnya pim juga Berjualan diinternet lebihsantai denganpangsa pasaryang lebih luas.bertambah banyak.

Agar usaha itu lebih maju lagi, Yudhi sejak tiga bulan lalu merintis sistem penjualan offline. Ia menjual kuliner seafood itu dengan cara bekerjasama dengan pengelola hotel dan kafe yang ada di Jakarta. Hanya dalam tempo tiga bulan, sistem offline itu juga berkembang pesat. "Omzet dari sistem offline bisa menyumbang 30% dari total omzet saya," ujarnya.

Untuk mendapatkan pelanggan, Yudi nitin melakukan inovasi produk. Pada 2010 lalu, misalnya, ia produk krankk.com dalam kemasan 500 gram seharga Rp 45.000. Kemudian awal tahun 2011 ia mengeluarkan produk kraukk.com dalam kemasan ukuran 250 gram dengan hargajual Rp 25.000. "Kami bikin kemasan kecil agar harga bisa lebih terjangkau," terang Yudhi.

Menurut Yudhi, keberhasilannya berbisnis kuliner tak lepas lepas dari pilihan produk. Ia sengaja membis-niskan produk kuliner seafood karena banyak digemari orang dan produk kemasannya masih terbatas.
Agar usaha itu semakin besar, Yudhi akan melakukan pembenahan manajemen dalam waktu dekat. Ia ingin manajemen perusahaannya itu mandiri. "Ketika saya tak ada, bisnis ini tetap bisa jalan," harap Yudhi.

Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi


Entri Populer