" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Manisan Buah Semibasah Suchaini, Basah Pula Untungnya

Manisan Buah Semibasah Suchaini, Basah Pula Untungnya

16/08/2011
Manisan Buah Semibasah Suchaini, Basah Pula Untungnya

Perempuan merupakan kelompok yang sangat strategis dalam konteks pengembangan usaha mikro dan kecil. Dari sekitar puluhan juta usaha skala mikro dan kecil di Indonesia, perempuan mendominasi lebih dari setengahnya. Keuletan perempuan mampu mengangkat perekonomian keluarga dan memberdayakan masyarakat.

Upaya Suchaini dalam menggerakkan perempuan di Kedung Baruk patut diacungi jempol. Perempuan yang lahir 23 Mei 1968 ini berusaha mengajak para perempuan di daerah Kedung Barak untuk memajukan daerahnya. Suchaini mempunyai pandangan bahwa perempuan mempunyai peran yang besar dalam memberdayakan lingkungan. "Pada awalnya, para perempuan di daerah kami melihat ada permasalahan mengenai kebersihan di daerah sekitar," kisahnya.

Lntuk mengatasi masalah tersebut, Suchaini pun menggagas program Desa Kedung Baruk bernama Barian pada akhir 2009. Barian yang merupakan singkatan dari Bersih, Indah. Asri dan Nyaman ini merupakan program 5 (lima) tahun di desanya untuk perbaikan lingkungan. Berbekal alat-alat sederhana, Suchaini mengajak para ibu-ibu untuk membersihkan dan memperbaiki lingkungan sekitar.

Program Barian tidak hanya berhenti di situ saja. Masih ada misi lain yang Suchaini coba angkat yaitu optimalisasi pengolahan limbah rumah tangga, penyadaran hidup bersih dan sehat, peningkatkan kesejahteraan ekonomi berbasis sumber daya lokal serta peningkatan dan optimalisasi pelayanan kampung.

Suchaini pun tidak kehilangan akal untuk menciptakan program pemberdayaan perempuan yang lebih menghasilkan secara ekonomi dengan menggunakan sumber daya lokal. Pada pertengahan 2010, Suchaini memulai usaha pembuatan manisan yang berasal dari tumbuhan herbal. Isaha ini dia rintis bersama sepuluh perempuan Kedung Baruk lainnya.

Paling menarik, kelompok Suchaini tersebut mempunyai komitmen untuk menyisihkan 20% dari hasil usaha untuk kemajuan daerah. "Dana tersebut digunakan untuk kebersihan dan penghijauan," tutur perempuan beranak 3 (tiga) ini. Suchaini ber-komitmen menjalankan usahadengan tetap memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan dengan melakukan penglujauan.

Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna kemudian mengikutsertakan Suchaini beserta beberapa temannya dalam program inkubasi bisnis manisan buah semibasah. Suchaini mengikuti pelatihan PPK Sampoerna tersebut Beldttu Februari 2011. PPK Sampoerna menfasilitasi Suchaini daii teman-temannya untuk sertifikasi pelatihan keamanan pangan dan kemudian ijin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga)

Awalnya Suchaini mendapatkan bantuan dari PPK Sampoerna berupa alat maupun bahan baku untuk pembuatan manisan buah semibasah- Sejak saat itu, Suchaini makin fokusmembesarkan usaha manisan buah semibasah.

Kala itu Suchaini beserta teman-temannya sempat putus asa dalam mendapatkan manisan buah semibasah yang dapat dipasarkan. Adalah buah nanas yang pertama kali menjadi uji coba manisan buah semibasah. Selama 2 (dua) bulan, Suchaini bergelut untuk menciptakan manisan nanas yang pas. Walaupun sempat putus asa, Suchaini mendapatkan banyak dukungan dan monitoring dari tim PPK Sampoerna dan teman-temannya. Sekarang, Suchaini telah berhasil membuat sejumlah variasi manisan, seperti tomat, nanas, kedon-dong. dan mangga, dan bahkan cabai. Selain pembu atan manisan, Suchaini pun....rangkul paraperempuan untuk pembu-atan kompos sebagai bagian membersihkan lingkungan serta mengangkat kesejahteraan kampung. Pembuatan kompos tersebut adalah hasil dari kerjasama anggota PKK Kedung Baruk. Kompos pun dijual dan dipakai oleh petani sekitar. "Hasilnya terpakai untuk menjaga kelestarian daii kebersihan di desa kami," tuturnya

Selain pembuatan kompos, Suchaini juga berupaya untuk iii. niI.mr ulangIx-rbagaibarang-barang yang sudah tidak terpa kai sehingga mempunyai nilai jual kembali Tidak ketinggalan Suchaini selalu menggandeng perempuan 1i daerahnya untuk ikut serta. Semua ini dia laku-kan agar perempuan di Kedung Baruk dapat lebih berperan aktif mengangkat perekonomian keluarga

Selama bergabung dengan PPK Sampoerna, Suchaini mendapatkan sejumlah pelatihan. Bukan hanya pelatihan pembuatan manisan, namun juga communication training. Pelatihan tersebut sangat berguna untuk memasarkan produk Suchaini ke depannya Dia terus melakukan inovasi dengan menyesuaikan sumber daya di daerah sekitarnya Pembuatan manisan buah semibasah memang cukup sulit karena lingkat penyusutannya cukup besar yaitu lebih dari 50%. Intuk 2 (dua) kilogram bahan baku tomat, hasilnya hanya sekitar 7 (tujuh) hingga 8 (delapan) ons manisan.

Suchaini menjual sekitar Rp 20 ribu setiap ons manisan yang dia hasilkan. Dia mendapatkan keuntungan sekitar 20% dari harga tersebut Suchaini mengakui dampak finansial belum terlalu terasa dari usaha mimisan buahnya tersebut. "Tapi dampak sosialnya sangat besar. Sekarang perempuan di desa kami giat mengembangkan bisnis yang menghasilkan, bukan hanya obrolan kosong belaka," tambahnya

Suchaini adalah sosok perempuan tangguh yang mempunyai misi dan visi mulia dalam meningkatkan peran serta perempuan. Beserta kelompoknya yang tergabung dalam kelompok UMKM Ba-rian Jaya, Suchaini menerima penghargaan sebagai Pahlawan Ekonomi Untukmu Surabaya-ku pada 2010. Perempuan Ini bertekad untuk terus memberikan yang terbaik kepada para perempuan di daerah asalnya serta mendorong perekonomian di Kedung Baruk menjadi lebih baik lagi.

I ntuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan di PPK Sampoerna Mlak.ui niiiighubungi kantor PPK Sampoerna di Dusun Betiting. Desa Gunting Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan - 67161 Telp 034 8 - 63 3 781. bh

Sumber : Harian Kontan


Entri Populer