" Status YM ""
ukm indonesia sukses: Merekayasa Bisnis Bernilai Sosial

Merekayasa Bisnis Bernilai Sosial

Bermodal konsep bisnis yang memiliki nilai sosial, keyakinan dan kegigihan, pria muda ini berhasil mewujudkan gagasan menarik untuk menciptakan peluang usaha sekaligus sebuah gebrakan baru di dunia pemasaran di Indonesia.

Awalnya Handoko Umaho bukanlah siapa-siapa. Handoko yang kini berusia 24 tahun ini Juga tidak lahir dan tumbuh dalam keluarga berada. Namun ketika bercerita tentang perjalanan hidupnya dia tak menutup-nutupi masa lalunya. Masih kuat tergambar dalam Ingatannya ketika dulu keluarganya tinggal di rumah yang sederhana di pinggir kali di kawasan Angke. Jakarta Utara.

Namun, usaha dan kerja keras sang ayah, yang menurutnya luar biasa, akhirnya mengantar keluarganya ke kehidupan yang lebih baik. Itu terlihat dari tempat tinggalnya."Hari pertama masuk rumah baru saya masih ingat. Waktu saya ngin/efc marmemya. saya bilang, marmemya dingin." ujar putra. sulung dari dua bersaudara putra pasangan Kosen Limaho-Sutjaty Hartono Ini. sambil tertawa mengenang masa lalunya. Kosen adalah seorang kontraktor sukses.

Handoko selalu ingat pesan-pesan sang ayah. Satu pesan yang tertanam kuat dalam hidupnya ialah kalau ingin sukses setiap orang harus rajin, ulet, jujur, pintar dan bergaul secara luas. "Dan terakhir yang paling penting, hoki!" katanya menirukan pesan sang ayah.Setelah lulus SMA Pelita Harapan pada 2003. Handoko meneruskan kuliah di BSc (Hons) Cell Biology University of Manchester, Inggris. Pilihannya Itu didasari oleh kecenderungannya yang kurang kuat dalam hal-hal detail. "Saya ini kurang dalam hal-hal detail. Makanya saya ambil biologi. Ilmu biologi Itu mengajari kita akan hal-hal detail." ungkapnya.

Setelah lulus. Handoko menyadari bahwa biologi bukanlah panggilan hidupnya. Karena Itu pria muda Ini melanjutkan pendidikan S2-nya di bidang manajemen di University of Salford Inggris pada 2006. Ketika menjalani kuliah manajemen itulah Handoko mendapatkan suatu pengalaman penting yang kelak mendorongnya untuk menciptakan peluang usaha yang kemudian dikenal sebagai "Program Impian 1 Miliar Semua Jadi Nyata".

Dimulai dari mimpi

Selama menjalani kuliah S2 Itu Handoko tinggal bersama tiga mahasiswa yang berasal Malaysia dan Irlandia. Sambil kuliah, mereka Juga bekerja paruh waktu, sebuah perjalanan yang menghadirkan sebuah pengalaman yang tak terlupakan.Suatu saat teman dari Irlandia yang bekerja di supermarket Tesco menelepon mereka. Ketika Itu hari sudah sangat malam. Supermarket tersebut tidak bisa tutup karena alarmnya rusak dan harus menunggu orang untuk memperbaiki. Sebagai bentuk solidaritas, ketiga sahabat Itu datang untuk menemaninya.

"Saat kami menemani kawan kami Itu. kami menemukan selembar undian. Hadiahnya 1 juta pound. Setelah itu. kami ngobrol dan bercerita tentang mimpi-mimpi kami, seandainya kami berhasil memenangi undian itu." Jelas pria yang hobi membaca itu.Selepas ngobrol Handoko berpikir, alangkah baiknya kalau bisa membagikan mimpi Itu kepada yang lain. "Saya hanyut dan terus memikirkan konsep terbaik untuk mewujudkannya." ucapnya.

Pada akhir 2008 Handoko kembali ke Indonesia dan mengembangkan impian 1 miliar Itu. Dia bicarakan dengan ayahnya. "Awalnya ayah saya pesimis dan menyarankan agar saya bekerja saja di kantornya. Tapi dengan optimisme yang kuat saya berhasil meyakinkan ayah yang menyarankan kepada saya untuk mendirikan sebuah perusahaan agar Ide dan konsep Itu dapat direalisasikan. Akhirnya saya mendirikan PT Wangijaya Sejahtera dengan tagllne spirit usaha saya "Dream Hope Future," tuturnya.

Entri Populer