" Status YM ""
ukm indonesia sukses

17 Wirausahawan Indonesia Dapat Penghargaan

Enterprise Asia memberikan penghargaan bagi 17 wirausahawan Indonesia, Sabtu (13/4/2013) malam, di Hotel JW Marriot. Malam penganugerahan dibuka Presiden Enterprise Asia William Ng dan juga dihadiri CMO dari PAS FM yang merupakan co-organizer dari Asia Pacifif Entrepreneurship Awards 2013 Robert Saputra.

Ke-17 wirausahawan itu adalah:

1. Noni Sri Ayati Purnomo (Vice President of Blue Birds Group),
2. Mugi Rahardjo (President Director of PT Dinamika Energitama Nusantara),
3. Brian Yaputra (President of Eztu Glass Art 1981),
4. Johnnie Sugiarto (President Director & CEO of PT El John Indonesia),
5. Lau Chia Nguang (President Director of PT Malindo Feedmill Tbk),
6. Nanda Widya (President Director of PT Metropolitan Land Tbk),
7. Eva Kurniaty (President Commissioner of Multi Niaga Sukses),
8. Yanurmal (Director of Asia Wisata),
9. Rocky J Pesik (CEO of Caraka Group),
10. Iwan Suhermin (Director of PT Babybelle Jaya Lestari),
11. Yantje Wongso (Director of Biru Semesta Abadi),
12. Teguh Ariwibowo (CEO of PT Dharmavoila Indonesia Prakarsa),
13. Tito Kadaryanto (President Director of PT Indolima Perkasa),
14. Susanna S Hartawan (President Director of PT NBO Indonesia),
15. M Akbar Djohan (CEO of Multi Angkutan Express),
16. Wempy Dyocta Koto (CEO of PT Wardour and Oxford,
17. Arie Mone (Owner of Usaha Anak Bangsa).

"Penghargaan ini merupakan kebanggaan bagi kami. Kami akan lebih bekerja keras untuk mengembangkan usaha kami di bidang perkapalan. Indonesia adalah negara kepulauan dan memerlukan kapal untuk mengangkut berbagai hasil tambang yang ada," kata Eva Kurniaty di sela acara penghargaan.

Enterprise Asia adalah organisasi non pemerintah yang memiliki misi membantu perkembangan kewirausahaan di kawasan Asia. 
 
Inspirasi >> Yuuk Siapa Nyusul Jadi Pengusaha Sukses
 
 

Laba mengiurkan dari air liur lebah

Lebah tergolong jenis  serangga yang menghasilkan banyak produk alami yang berkhasiat buat kesehatan tubuh manusia. Salah satunya adalah propolis yang kini menjadi produk kesehatan alternatif yang diminati masyarakat.

Propolis dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon, terutama pohon popular lalu dicampurkan dengan air liurnya. Cairan itu digunakan lebah untuk menambal lubang di sarangnya, sekaligus melindungi sarang lebah dari serangan virus, bakteri dan jamur.

Sebagai obat herbal, propolis dipercaya mengandung banyak khasiat kesehatan bagi tubuh, seperti antioksidan, antitoksin, antibiotik, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.Lebah trigona merupakan penghasil propolis yang paling terkenal. Seiring tingginya permintaan propolis di pasaran, budidaya lebah ini pun makin diminati. Lebah trigona memiliki tubuh lebih kecil dibandingkan lebah madu. Jenis lebah ini bisa menghasilkan cairan propolis lima kali lipat lebih banyak dari lebah madu.

"Sekarang banyak yang tertarik membudidayakan lebah ini buat diambil propolisnya," kata Wiyadi Suprihatin, yang sudah membudidayakan lebah trigona sejak tahun 2009 di Pandeglang, Banten.Awalnya, ia melihat lebah ini cukup banyak di wilayahnya. Ketika itu, propolis belum populer sebagai obat herbal, sehingga lebah ini dianggap kurang menarik karena menghasilkan madu lebih sedikit.

Namun, Wiyadi mengaku, tetap tertarik menangkarkan lebah trigona karena melihat banyaknya habitat lebah ini di daerahnya. Keputusannya itu tidak salah. Terbukti, propolis kini populer dan harganya terus merangkak naik. Kini, Wiyadi menjual bibit trigona beserta ratu dalam satu koloni.

Untuk satu koloni dalam kotak berukuran 25 centimeter (cm) x 20 cm x 20 cm dijualnya seharga Rp 150.000 per kotak. Pelanggannya berasal dari banyak daerah, seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Dari penjualan bibit lebah trigona, Wiyadi bisa mengantongi omzet Rp 5 juta-Rp 12 juta per bulan.

Peternak lainnya adalah Hariyono asal Malang, Jawa Timur. Ia mengembangkan lebah trigona di bawah bendera usaha Tawon Rimba Raya sejak tahun 1980. Selain menghasilkan propolis dan madu, lebah ini digemari karena perawatannya mudah dan tak bersengat.  "Lebah ini juga sangat kuat dan mudah merawatnya," tutur Hariyono.

Sama seperti Wiyadi, Hariyono juga menjual bibit lebah trigona. Ia menjual satu koloni bibit trigona mulai dari Rp 60.000 sampai dengan Rp 450.000, tergantung jumlah koloni lebah. Dalam sebulan, omzet Hariyono dari penangkaran lebah trigona bisa mencapai Rp 10  juta. 
 
Inspirasi
 

Bisnis ayam cemani


CetakAyam goreng berbalut tepung sudah tidak asing lagi di lidah masyarakat Indonesia. Rasanya yang gurih membuat kudapan ini banyak digemari orang sebagai lauk makan. Tak heran, bila banyak pelaku usaha kuliner melirik menu olahan ayam ini sebagai larang bisnis.

Salah satunya adalah Agus Sucipto di Bekasi, Jawa Barat. Ia sudah menekuni usaha ayam goreng krispi sejak 1999 dengan merek Cemani Fried Chicken. Sejak 2010 lalu, Cemani Fried Chicken resmi membuka peluang kemitraan. Kini, total gerai Cemani sudah ada tujuh. Rinciannya, lima gerai milik mitra dan dua milik sendiri.

Cemani menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket senilai Rp 3 juta. Biaya investasi itu dipakai sebagai biaya pendampingan, pelatihan mitra, dan biaya survey lokasi. Untuk perlengkapan usaha, mitra mendapat fasilitas pinjaman booth dan peralatan masak. "Paket ini khusus untuk orang-orang yang di-PHK dan komitmen berwirausaha,” kata Agus.

Kedua, paket dengan biaya investasi Rp 9 juta. Mitra akan mendapatkan booth, peralatan masak, pendampingan, pelatihan, dan survei lokasi. Cemani tidak memungut biaya royalti dari mitra. Agus mengklaim, rata-rata gerai Cemani meraup omzet mulai Rp 450.000 – Rp 1,2 juta per hari.

Dengan laba bersih Rp 20 persen, mitra diperkirakan balik modal dalam waktu dua bulan hingga enam bulan. Cemani menyajikan menu ayam goreng kripsi plus nasi. Untuk setiap potong ayam dihargai Rp 5.000 – Rp 6.000. Sementara harga nasi dibanderol Rp 3.500 per porsi.

“Dari riset saya, harga ini di bawah harga pasaran, tapi kualitasnya sama dengan produk yang disediakan di restoran cepat saji yang sudah terkenal,” klaimnya.Meski sudah berjalan lama, Agus mengakui mitranya belum terlalu banyak. Pasalnya, selama ini pemasaran Cemani hanya dari mulut ke mulut. Baru sebulan belakangan, Agus memasang iklan di beberapa situs di internet. Targetnya hingga tutup tahun ini bisa menggaet minimal 15 mitra baru.  
 
Inspirasi
 

Entri Populer