" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Bisnis Bandeng Presto Makassar Makin Banyak Penggemar

 03/11/2011
Bisnis Olahan Ikan Bandeng
Bisnis Bandeng Presto Makassar Makin Banyak Penggemar



Banyaknya duri ikan bandeng membuat peluang usaha ikan bandeng presto alias bandeng duri lunak di Makassar kian mekar. Bahan baku yang berlimpah dan murah, namun permintaan tinggi, membuat pebisnis bandeng presto bisa mengantongi omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

DI Makassar. Sulawesi .Selatan, ikan bandeng sering disebut sebagai ikan I "ln Walau memiliki rasa lezat, namun untuk memakan ikan bandeng harus sabar. Jumlah duri yang banyak membuat kita harus berhati-hati memilih dan memakan jenis ikan ini.

I muk menyiasati banyaknya duri, berbagai olahan ikan bandeng bermunculan, seperti bandeng duri lunak atau presto, juga ada abon bandeng. Di Makassar, bisnis pembuatan bandeng presto lumayan berkembang. Salah satu pebisnis itu adalah Hajar Aswad, pemiliki usaha bandeng presto merek Massipa di Makassar.

Memulai usaha pada pertengahan Jilin. Hajar saal ini sudah mampu memperoleh omzet antara Rp 60 juta sampai Rp 120 juta per bulan. "Dulu omzet sehari hanya sekitar Rp 1 juta, namun kini bisa Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per hari," ujar Hajar.

Tak dapat dipungkiri, berkembangnya bisnis bandeng presto Hajarjuivi didukung kebiasaan masyarakat Makassar yang gemar makan ikan. Selain rajin mengikuti pameran kuliner, baik di tingkat daerah maupun nasional. Hajar juga tak segan menawarkan produk-nya ke berbagai restoran di Makassar. Selain itu, agar pasar semakin membesar, Hajar terus berupaya melakukan promi isi penjualan. Selain itu, Hajar juga sedang mengincar pasar luar negeri. "Saya yakin peminatnya banyak," katanya.

Salah satu tujuan ekspor Hajar adalah Dubai. Hajar mengaku pernah mendapat permintaan bandeng presto sebanyak lima ton dari Dubai. Namun karena saat itu produksinya masih rendah, dia belum bisa memenuhi. Selain rendahnya produksi, diajuga kesulitan memenuhi persyaratan sertifikasi ekspor. "Dulu saya masih belum siap." bebernya.

Dengan harga per kilogram Rp 30.000, Hajar mengaku sangat terbantu dengan ketersediaan bahan baku bandeng yang berlimpah. Tiap hari dia bisa memproduksi bandeng presto sekitar 100 kg per hari atau tiga ton perbulan.

Tak hanya Hajar yang memproduksi bandeng presto di Makassar. Siti Chosiyah juga menggeluti bisnis ini sejak 2008 dengan merek Afdan. Dengan produksi mencapai 1 ton atau 1.000 kotak per bulan, wanita ini mengaku memperoleh omzet Rp 35 juta per bulan.

Tiap kotak yang berisi satu kg bandeng presto liiu.il dengan harga Rp 35.000. Selain di Makassar, bandeng presto Afdan juga dipasarkan ke Jakarta dan Bandung. "Namun jumlahnya kecil," ujar Sn i
Seperti Hajar, Siti juga tak khawatir kesulitan pasokan bandeng. Selain bandeng sangat melimpah di Makassar, harga ikan ini juga tak terlalu mahal. Satu kilogram ikan bandeng berharga antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000.

Intuk membuat bandeng presto, baik Siti maupun Hajar menempuh cara yang sama. Selain menggunakan panci besar bertekanan tinggi, duri ikan bandeng juga harus dibersihkan dengan cara dicabut dengan tangan. Untuk menghasilkan rasa khas, digunakan bumbu kunyit khas Makassar. "Rasanya akan lebih gurih," kata Siti.

Intuk proses pencabutan duri tersebut. Hajar mengaku banyak dibantu oleh tetangga sekitar rumah. Ia mengaku, pada awalnya cukup sulit mengajak warga untuk bergabung dan memproses langsung bandeng presto. "Belum ada contoh sukses dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pencabutan duri menjadi penyebabnya," katanya

Sumber : Harian kontan
Ragil Nugroho, Fitri Nur Arifenle


Industri Kreatif Akan Dapat Keringanan Pajak

03/11/2011
Industri Kreatif Akan Dapat Keringanan Pajak

JAKARTA (IFT) - Pemerintah berencana memberikan fasilitas keringanan pajak penghasilan (PPh) sebesar 5% selama enam tahun untuk industri pariwisata dan industri kreatif. Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan fasilitas keringanan pajak tersebut diatur dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 62 Tahun 2008 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan Untuk Penananam Modal di Bidang Usaha Tertentu dan di Dearah Tertentu.

Sapta mengatakan, industri pariwisata termasuk dalam daftar 128 industri yang memperoleh fasilitas pajak dalam PP 62 atau tax allowance. Selain pariwisata dan industri kreatif pemerintah juga akan memberikan tax allowance kepada industri lainnya, antara lain industri energi terbarukan, infrastruktur, dan industri kereta api.

"Prospek pariwisata dan industri kreatif kita masih besar, jadi agar bisa lebih berkembang, perlu diberikan stimulus," kata Sapta. Pemerintah berharap, ke depan sektor pariwisata dan industri kreatif di dalam negeri dapat lebih berkembang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kedaerahan.

Menurut Sapta, dimasukkannya pariwisata dan industri kreatif dalam revisi PP 62, karena kedua sektor tersebut juga termasuk dalam Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Terkait MP3EI, rencananya pemerintah akan menjadikan Bali dan Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang pariwisata di Indonesia.

Dokumen MP3EI menyebutkan, industri pariwisata memiliki peran strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan Kerja, dan pemerataan pembangunan. Oleh karena itu, ke depan pariwisata menjadi kegiatan ekonomi utama untuk mengembangkan ekonomi berbasis kedaerahan.

Pemerintah menargetkan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 20 juta orang per tahun. Mcnurut data Badan Pusat Statistik, periode Januari-September 2011 jumlah wisman mencapai 5,61 juta orang atau naik 8,26% dibanding jumlah wisman pada periode yang sama pada 2010 yang tercatat 5,19 juta orang.

Sapta mengakui, selama ini pemerintah belum terlalu mendorong industri tersebut. Menurut definisi Kementerian Perdagangan, yang dimaksud Industri kreatif adalah yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Industri kreatif, terdiri dari sub sektor antara lain adalah periklanan, arsitektur, pasar barang senin, kerajinan, desain, fesyen, danvideo, film, dan fotografi. Selain itu, permainan intcraktif-sifatnya hiburan dan edukasi, musik, seni pertunjukan, dan kuliner.

Selain memberikan keringanan pajak penghasilan 5% selama tiga tahun, melalui revisi PP 62, pemerintah juga memberikan fasilitas percepatan amortisasi dan penyusutan aset tetap, dan keringanan pajak penghasilan dividen yang dibayarkan kepada subjek pajak luar negeri sebesar 10% dari tarif normal sebesar 20%. Rencananya, pemerintah juga memberikan kompensasi kerugian yang lebih lama dari sebelumnya hanya lima tahun menjadi lebih dari lima tahun, tetapi tidak lebih dari 10 tahun.

Raja Sapta Oktohari, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), mengatakan selama ini pengembangan pariwisata di Indonesia masih dilakukan secara parsial atau bertumpu pada suatu obyek wisata tertentu saja seperti Bali.Dengan fasilitas pajak diharapkan industri pariwisata dan kreatif dapat lebih berkembang. Selain memberikan fasilitas pajak, untuk mendorong industri tersebut pemerintah harus meningkatkan kualitas infrastruktur.

Nasrudin, Direktur Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, mengatakan proses revisi PP62 saat Ini memasuki tahap finalisasi. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sudah selesai melakukan kajian harmonisasi. Proses revisi PP 62, saat ini masih menunggu pengesahan Presiden. (*)

Sumber : Indonesia Finance Today
Martina Prianti

38 Perusahaan diajak tampung program magang Peserta lulus siap dibiayai rintis usaha

 2/11/2011
38 Perusahaan diajak tampung program magang
Peserta lulus siap dibiayai rintis usaha


JAKARTA Sedikitnya 38 perusahaan swasta dari seputar Jabodetabek diajak menumbuhkan kewirausahaan melalui program magang yang melibatkan sekitar 250 peserta alumni SLTA dan perguruan tinggi. Upaya Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng perusahaan swasta tersebut untuk menyukseskan program magang yang bermaksud memacu lahimya kewirausahaan dan usaha pemula di berbagai bidang.

Program magang ini diresmikan Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, Agus Muharram di Gedung SME Tower, Jakarta Selatan, kemarin yang juga dihadiri para peserta magang dan perwakilan dari 38 perusahaan yang akan menerima para peserta tersebut.

"Program ini digagas sebagai tindak lanjut dari Gerakan Kewirausahaan Nasional yang diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Februari 2011 serta diintegrasikan, diaplikasikan dengan akademisi dan pemerintah pusat ataupun daerah," ujarnya. Melalui program magang kewirausahaan ini, lanjut Agus, ada lima aspek yang ingin dikembangkan sebagai bekal ilmu peserta.

Setelah selesai program magang ini para peserta diharapkan bisa memanfaatkan keterampilan mereka menjadi wirausaha baru maupun memanfaatkan jaringan ke-38 perusahaan untuk menjadi karyawan. Agus menambahkan program magang ini juga untuk memperluas jaringan peluang kerja karena para peserta akan mendapat pengalaman baru dariberbagai sisi. "Meski demikian, dari sisi pemerintah, seluruh peserta diharapkan bisa menjadi wirausaha baru."

Kementerian Koperasi dan UKM juga membuka akses pembiayaan bagi peserta magang yang ingin menjadi wirausahawan baru. Mereka bisa memanfaatkan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB-KUMKM) yang berada di bawah operasional Kementerian Koperasi dan UKM.

Siap dibiayai

Selain itu masih banyak lembaga lain yang siap memberikan solusi, di antaranya seluruh bank peserta penyalur kredit usaha rakyat (KUR) maupun koperasi simpan pinjam (KSP). "Seluruh lembaga pembiayaan tersebut siap melayani peserta magang yang sudah lulus," ujar Agus.

Adapun tujuan program ini adalah memberikan pemahaman kepada peserta mengenai sektor atau bisnis yang digeluti perusahaan yang menerima permagangan. Selain itu meningkatkan kepercayaan diri peserta untuk menjalankan usaha mandiri.

Program magang kewirausahaan merupakan proses pembelajaran bagi para pemuda terjun ke masyarakat dengan profesi baru sebagai pelaku usaha. "Agenda ini berhasil berkat dukungan dari perusahaan yang terbuka menerima peserta magang, sekaligus memberi peluang kepada yang belum beruntung."

Pada saat sama Kementerian Koperasi dan UKM juga melaksanakan kegiatan pendidikan bagi pengembangan SDM di bidang koperasi yang membahas tentang kebijakan dan program pendidikan perkoperasian.

Program magang ini secara serentak dilakukan di seluruh provinsi dan hasilnya bisa dipantau mulai tahun depan. Adapun calon magang diseleksi dari organisasi kepemudaan nasional ataupun organisasi kepemudaan koperasi.

Sumber: Bisnis Indonesia

Entri Populer