" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Raja Roti yang Lahir dari Industri Rumahan

Dodik Pranoto adalah pebisnis roti yang sangat sukses. Roti produksinya membanjiri pasar Jawa Timur. Ia mempunyai sekitar 2.000 agen penjualan yang tersebar di provinsi itu. Saban hari, dia harus menyediakan 30-60 sak tepung terigu sebagai bahan baku roti. Alhasil, pria sederhana ini bisa meraup omzet Rp 50 juta-Rp 75 juta per hari.


SALAH satu indikator keberhasilan seorang pengusaha bisa diukur dari i" i .ipa luas pasar yang telah dirambahnya. Sebab, semakin luas menjangkau pasar, bisa ditebak, usahanya akan makin maju.Hal inilah yang tengah dilakoni Dodik Pranoto. Di usianya yang belum genap setengah abad, usaha rotinya berhasil menguasai pasar roti di Jawa Timur.

Mengusung merek Aloha Bakery, dia mengawali usahanya sejak tahun 1989. Semula, usahanya ini merupakan industri roti rumahan di Jember. "Dulu saya yang bikin, sekaligus memasarkannya sendiri," kata Dodik.Kerja keras selama lebih dari dua dasawarsa itu pun berbuah manis. Untuk memasarkan aneka rotinya, kini, Dodik sudah memiliki 2.000 agen penjualan. Ribuan agen tersebut memasok roti ke berbagai pusat perbelanjaan. Dia mencatat, ada sekitar 6.000 minimarket dan toko yang menjual produk rotinya Dua jaringan di antaranya adalah, Indomaret dan Supermarket KDS.

Lantaran membidik kelas menengah ke bawah, Dodik juga merambah pasar tradisional Di pasar tradisional, ada sekitar 1.000 pedagang yang menjual rotinya Untuk membedakan produknya di pasar modern dan pasar tradisional, Dodik pun menyiapkan dua produk berbeda Maklum, karakterkonsumen di kedua pasar itu tak sama Tentu saja, karena produk berbeda, harga jualnya juga berbeda Hargajual roti di pasar modem berkisar Rp 6.000-Rp 8.500 per bungkus. Sementara, harga ron di pasar tradisional hanya sekitar Rp 1.000 per bungkus.

Penjualannya tidak hanya melalui tangan pedagang atau toko. Aloha Bakery juga berjualan dengan sepeda dan mobil keliling. Beberapa kota di Jawa Timur yang menjadi pasar roti ini misalnya Banyuwangi, Situbondo, Lumajang, Purbolonggo, Bondowoso dan Surabaya.Untuk mencukupi bahan baku roti, Dodik harus menyediakan tepung terigu sebanyak 30 hingga 60 sak tiap hari. Satu sak berisi 25 kilogram (kg) tepung.Bila mendekati Hari Lebaran, dia harus menggenjot kapasitas produksi. Maklum, bila tiba hari raya besar itu, Dodik ikut merambah bisnis pembuatan kue kering, seperti kastangel, nastar, dan kue cokelat.Peningkatan produksi menjelang Idul Fitri tersebut bisa mencapai 150%. "Kalau mau melayani semuanya, tentu tidak dapat tertangani dengan baik," ujarnya

Proses pengolahan tepung terigu menjadi aneka roti kering dan roti basah menyerap sekitar 75 tenaga kerja Sampai saat ini, Dodik juga masih ikut mengolah lantaran memiliki resepnya sendiri. "Roti saya itu alirannya roti-roti Belanda," kata pria yang berusia 48sepsendiri, Dodik pun berani menjamin, produksinya memiliki kualitas istimewa Meski tak mengenyam pendidikan memasak secara khusus, bapak dua anak ini hafal betul takaran resep yang mesti ditaburkan ke dalam adonan agar menghasilkan roti yang enak, empuk dan memiliki cita rasa yang sama sepanjang tahun.

Kesuksesan Dodik dalam industri roti rumahan tak hanya ditandai oleh jaringan pemasaran yang kian menggurita Pundi-pundinya pun kian gemuk. Dalam satu hari saja, suami Nur Mustai-dah ini mampu membukukan omzet Rp 50 juta hingga Rp 75 juta Dodik sempat tak menyangka, pilihannya berbisnis roti bisa mengantarnya menjadi pengusaha sukses seperti sekarang ini. Namun, dia tak mau besar kepala "Saya selalu berserah pada Tuhan dan bersyukur antul* setiap karunia-Nya," ujarnya

Sebagai pengusaha, Dodik bersedia membagi tips agar tak cepat menyerah bila ada suatu kendala. Sebaliknya, lanjut dia jika mami ni mengatasi kendala, tantangan itu akan bisa menghantarkan pengusaha tersebut ke jalan yang lebih sukses.Dodik juga menceritakan lika-likunya dalam berbisnis roti. Semuanya tidak diraih pria ini dalam sekejap mata seperti permainan sulap. Dia juga pernah merasakan pahit geiimya menawarkan barang dagangannya ke berbagai toko. "Setelah roti matang, dahulu saya berkeliling naik sepeda untuk menawarkanroti buatan saya," kenang Dodik.

petambak ikan Tumbuh Lebih Cepat Dibandingkan Nila Biasa

Banyak cara yang dilakukan petambak ikan untuk mendapatkan varietas ikan unggulan. Salah satu di antaranya adalah perkawinan silang. Kini muncul ikan Nila Gift hasil kawin silang. Jenis nila tersebut makin banyak dibudidayakan.

NILA merupakan salah satu lems ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masya rakat di Tanah Air. Maklum rasa daging ini terkenal sangat gurih Jangan her iik;i permintaan ikan yang sesungguhnya berasal dari Afrika im terus meningkat. Tak ayal, kondisi im dilihat sebagai peluang bisnis menjanjikan leh para pembudidaya nila Bahkan, demi meningkatkan pendapatan, banyak petambak nila yang incur., ba melakukan perkawinanrms ikan mla yang diabudidayakan. Salah sain perkawinan silang itu menjodohkan antar nila spesies Tilapia sr Hasil Uangan im lahirkan jenis nila baru,yakni Nila Gifi

Sejatinya, nama i/iii sendiri berasal dan singkatan Genetic Improvement for Formed Tilapia alias perbaikan genetik budidaya Nila Tilapia, Teknik penyilangan bni dikembangkan International t entre foi Living Aquatic Resoui ces Management (ICI.ARM) di Filipina pada tahun 1987.Dari hasil lingkatproduksi Nila Gifi lebih tinggi 3096 50% dari nila lukai lk;m uji coba KIARM mi lalu disebarluaskan ke 10 neg,ira pada [993, yakni Bangladesh, (luna. Pantai Gading, Yunani, dhana, India, Malawi, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Nila Gifi liam masuk Indonesia pada 1994,melalui Balai Penelitian Ikan Air Tawar (Balitkan-war). Nila ini lalu dibudii yakan di tiga waduk besar di Jawa Barat, yaitu Waduk ( nala. Saguling, dan Jatiluhur Saal itu produksinya sekitar 20 lon per hari.Menurut Helmi Suli man, pemilik usaha budidaya ik;ui nila Bumi Tani (emerlang di Cianjur, Jawa Barat, secara genetik Nila Gifl terbukti memilikiiggulan pertumbuhan daii produktivitas lebihtinggi ilan ikan nila lain.

Mcnurut Deddy Siswandi Rosyid, pemilik CV Niaga \hadi di Sukabumi, Jawa Barat, budidaya mla dengan waktu pertumbuhan yang lebih cepal akan menguntungkan petambak. Karena mu Deddy juga tertarik menggeluti usaha pendederan Nila Gift, yaitu proses perawatan dari larva menjadi benih ikan berusia sekitar 21 hari.Menurut dia, permintaan benih Nila Gifl tak pernahsepi Ia bisa menjual satujuta ekor benih perbulan. Permintaan berasal dari berbagai daerah, seperti Medan, Balikpapan, Aceh, daji Makassar.

Deddj mm inbanderol harga bibit Nila Gift Rp per ekor. Dari penjualan bibit itu, dia bisa meraih omzet Rp 30 juta -Rp 40 juta per bulan. "Margin sekitar 20% - 30%," kata diaBerbeda dengan Deddy, i telmi justru lebih tertarik menjalankan usaha pembesaran Nila Gift. Ia membudidayakan jenis nila ini di Waduk Cirata, Cianjur. Setiap empat bulan sekali, dia memanen 8 ton nila.Helmi menjual Nila Gift seharga Rp L1.500 Rp 12.000 per kilogram (kg). Dari bisnis ini, dia meraup omzet hingga Rp 80 juta sekali panen.

Sementara Anastasia Sulistio memilih menjalani usaha distribusi Nila Gift. Ia memasarkan ke sejumlah tempat pemancingan ikan di .Jabodetabek. Pasokannya dari daerah Bogor.Anastasia membanderol Nila Gift seharga Rp 15.000 per kilogram. Saban bulan, ia bisa memasok ikan tersebut ." im hingga6 ton. Omzet yang diraupnya tiap bulan mencapai Rp 75 juta dengan margin keuntungan sekitar 5% - 10%.

UKM sudah kalah bersaing

Kemenkop dan UKM keluhkan bank yang lambat salurkan KUR

JAKARTA Menteri koperasi UKM Syarifuddin Hasan menemukan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah kalah bersaing di sektor kerajinan, produk alat perkakas, produk makanan minuman, obat herbal, alas kaki, dan kosmetik.

Hal tersebut diungkapkan Menkop dan UKM Syarifuddin Hasan dalam rapat kerja dengan komisi VI DPR RI di mana berdasarkan studi kasus yang dilakukan di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatra Utara dan Sulawesi Selatan pelaku UMKM dalam posisi kritis.Bahkan, lanjutnya ada sebagian produk UMKM yang pangsa pasar potensialnya diambl aliholeh negara lain, terutama China.

Kendati demikian, ada produk yang tak bisa dikalahkan oleh produk dari negara lain, yakni UMKM yang menghasilkan produk pertanian, ba-han baku olahan seperti kopi, rumput laut, kakao, hortikultura, tanaman obat-obatan dan sejenisnya diperkirakan mampu bertahan."Untuk meningkatkan daya saing UKM, kami telah berupaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi di sektor koperasi dan UMKM," tuturnya pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Senayan, kemarin.

Upaya yang telah dilakukan itu antara lain penguatan sentra UKM, pengembangan produk unggulan daerah melalui pendekatan OVOP, peningkatan kompetisi sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, pendampingan dan konsultasi, dan pengembangan wirausaha baruinovatif melalui inkubator.Sementara itu, Sjarifuddin mengeluh terhadap kinerja perbankan penyalur kredit usaha rakyat (KUR) yang dinilainya belum optimal sehingga sosialisasi yang dilakukan instansinya belum berbuah maksimal. .

"Ini sebenarnya bukan keluhan, melainkan karena dorongan keinginan kami agar perbankan terus berupaya meningkatkan penyaluran agar dananya bisa sampai ke masyarakat," ujarnya.Keluhan disampaikannya kepada Ketua Komisi VI Airlangga Hartanto, karena KementerianKoperasi dan UKM yang dipimpinnya tidak mempunyai wewenang memberi instruksi kepada perbankan.

Padahal, dana yang telah dipersiapkan pemerintah melalui pola penjaminan cukup besar, yakni Rp20 triliun per tahun. Akan tetapi, sampai periode April 2010, serap-annya sejak diluncurkan pada akhir Desember 2007, belum mencapai Rp20 triliun."Kalaupun instansi kami terus meningkatkan sosialisasi program KUR sebagai sumber permodalan, terutama untuk bisa diakses pelaku usaha mikro dan kecil, dipastikan sulit sampai di tangan para calon debitur tersebut."

Komitmen perbankan

Sebab, katanya, perbankan yang telah komitmen menyalurkan KUR, tidak melakukan percepatan sebagai tugas utama, karena Kementerian Koperasi dan UKM tidak mempunyai wewe-nang memberi instruksi, maka yang dioptimalkan hanya sosialisasi.Di satu sisi, Sjarifuddin memahami Ada peraturan khusus pada perbankan yang tidak bisa dilewatkan ketika menyalurkan dana.Namun, katanya, pemerintah telah melakukan relaksasi terhadap peraturan itu, sehingga prosesnya tidak terlalu rumit.

Yang perlu dipertegas dalam konteks penyaluran KUR, dengan target penyaluran Rp100 triliun hingga Periode 2014, perbankan penyalur juga ikut proaktif melakukan sosialisasi melalui penyebaran informasi.Meski lembaga yang dipimpinnya tidak bisa berfungsi sebagai eksekutor, karena telah ditunjuk menjadi koordinasi, Kementerian Koperasi dan UKM wajib memonitor perkembangannya."Kalau dana yang disalurkan perbankan masih kecil, kami harus mengatakan jumlahnya memang masih kecil.

Entri Populer