" Status YM ""
ukm indonesia sukses

Prospek Cerah Budidaya Jamur Merang

Sebut saja sate jamur, jamur goreng tepung, sup jamur, pepes jamur, keripik jamur, dan banyak jenis makanan olahan lain dari jamur, kini menjadi daftar menu utama di restoran-restoran yang menyediakan menu khusus vegetarian. Di restoran dan rumah makan umum pun, menu serbajamur kini semakin banyak ditemui.

Jamur disukai tak hanya karena rasanya yang lezat. Jamur, juga dipercaya kaya manfaat. Dibanding dengan daging, jamur memang punya nilai plus tersendiri. Jika daging erat dengan masalah lemak atau kandungan kolesterol, jamur sebaliknya: bebas kolesterol serta kaya serat vitamin dan mineral. Karenanya, jamur dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit. Jamur merang, misalnya berguna bagi penderita diabetes dan penyakit kekurangan darah, bahkan dapat mengobati kanker.

Sesuai dengan namanya, umumnya jamur ini tumbuh pada merang atau jerami padi. Jamur merang dapat dengan mudah kita temui di tumpukan jerami sehabis masa panen padi. Seusai masa panen, jamur merang akan sulit ditemui. Namun dengan cara pembudidayaan modern, kita dapat menikmati jamur merang kapan saja. Tidak tergantung musim.

Pembudiyaan jamur merang secara modern, membutuhkan tempat khusus yang diset sebagai tempat tumbuh jamur. Kumbung (rumah jamur) yang telah dilengkapi media tumbuh dan telah diatur temperaturnya merupakan tempat terbaik untuk kembang biak jamur merang.

Kumbung dapat dibuat dengan rangka besi, kayu atau bambu, serta dinding dan atap plastik. Di bagian luar kumbung ini dipasang lagi atap, dan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, nipah ataupun kain yang dapat ditutup dan buka, untuk mengatur cahaya matahari yang masuk. Kumbung juga harus dilengkapi jendela untuk mengatur sirkulasi udara. Di dalam kumbung, dibuat dua deret rak (bedengan) bertingkat, sebagai tempat meletakkan media tumbuh.

Media tumbuh yang dibutuhkan merupakan hasil pengomposan jerami dan campuran limbah kapas dengan perbandingan 2:1, ditambah 1-2 % kapur. Jerami dibasahi air, kemudian ditimbun bersama kapur di lantai, lalu ditutup plastik polibag selama 5 hari. Pada hari kelima, timbunan itu dibuka, dibalik, dan ditambahi bekatul, kemudian diletakkan di bedengan. Bedengan itu kemudian ditutup polibag selama 4 hari untuk menjalai proses fermentasi. Sebelum digunakan, bahan ditambah lagi dengan limbah kapas dan biji-bijian seperti kacang hijau, beras, jagung, kedelai, atau biji kapuk.

Setelah siap, media tumbuh diletakkan di rak-rak bedengan di dalam kumbung. Agar terhindar dari serangan bakteri, ngengat, ataupun jamur lain, kumbung dan media tanam harus disterilkan. Sterilisasi dilakukan dengan proses pasteurisasi, yakni pemanasan kompos dan ruangan rumah jamur dengan uap panas hingga temperatur 70 derajat celcius selama 5-7 jam. Suhu kompos dipertahankan 70 derajat selama 2-3 jam.

Pemanasan kumbung ini dilakukan dengan menghidupkan generator uap yang telah dihubungkan dengan ruangan dalam kumbung. Generator uap dapat dibuat sederhana, menggunakan drum-drum bekas yang diisi air, serta dipanaskan menggunakan kayu bakar. Uap yang dihasilkan disalurkan ke dalam kumbung.

Setelah pasteurisasi, udara segar dibiarkan masuk untuk menurunkan suhu hingga mencapai 32-35 derajat celcius. Saat inilah bibit boleh mulai ditanam.

Bibit jamur merang biasanya diperoleh dari penjual bibit. Tidak mudah membuat biakan bibit jamur sendiri, kalaupun bisa, kualitasnya tidak selalu bagus. Bibit ditebarkan di seluruh permukaan jerami yang telah dikomposkan. Setelah itu, jendela dan pintu kumbung ditutup selama tiga hari. Suhu dijaga dalam kisaran 32-38 derajat celcius. Bibit jamur memerlukan suhu yang agak panas untuk menumbuhkan miselium (benang-benang jamur).

Sirkulasi udara harus dijaga. Selain itu, perhatikan pula media tumbuh, jangan sampai jerami kering. Bila perlu, semprotkan air yang telah dicampur sedikit urea.

Pada hari ke 8-12 setelah peletakan bibit, jamur merang sudah siap dipanen. Jamur merang biasanya diminati saat kuncupnya belum mekar, masih berbentuk bulat dengan warna putih kecoklatan. Bila kuncup telah mekar, meski masih bisa dimakan, namun nilai ekonomisnya akan turun.

Saat ini, jamur merang kualitas bagus dapat dijual dengan harga yang lumayan cukup tinggi. Dari setiap kandang berukuran 4 x 8 meter berisi sepuluh rak bedengan, dapat dipanen 25-40 kilogram jamur. Setiap hari selama masa panen yang berlangsung 15-17 hari

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sumber: http://kecamatankaranggede.blogdetik.com/

Wayang Suket Made in Purbalingga Diburu Kolektor Asing

Produk kerajinan Wayang Suket atau Wayang Rumput asal Desa Wlahar, Kecamatan Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah, banyak diburu dan dibeli oleh para kolektor wayang asing seperti Jerman, Belanda dan Jepang.

Bahkan wayang suket asal Purbalingga ini telah menjelajah hingga ke Amerika Serikat untuk mengikuti pameran National Day of Puppetry di California, Amerika Serikat, akhir April lalu."Saya tidak tahu wayang apa saja yang dipamerkan di sana. Saya hanya mengirimkan tokoh Arjuna dan Kresna," kata Badriyanto (35) perajin wayang suket saat ditemui di rumahnya, Purbalingga, Minggu (4/6/2012).

Menurut dia, seni keterampilan membuat wayang suket ini, telah ditekuni sejak tahun 1995 melalui almarhum kakeknya."Saya belajar dari kakek, Mbah Kasan Wikrama, yang biasa dipanggil dengan sebutan Mbah Gepuk. Awalnya, saya membutuhkan waktu lebih dari seminggu untuk menyelesaikan sebuah wayang. Namun sekarang hanya tiga hari untuk wayang berukuran kecil dan empat sampai lima hari untuk ukuran standar," katanya.

Namun ia mengakui hingga saat ini dirinya masih belum bisa membuat sosok wayang Batara Guru karena memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi."Batara Guru memiliki banyak tangan dan bagian bawahnya terdapat bentuk semacam binatang. Saya sampai sekarang belum bisa membuatnya sehingga selalu menolak jika ada yang pesan tokoh ini," jelasnya.

Tingkat kesulitan dan kerumitan dalam membuat wayang suket ini membuat sedikit orang yang mampu mempunyai keterampilan ini. Di Purbalingga hanya Badriyanto dan Aksanudin yang mampu membuat wayang suket. Hal itu tidak semua tokoh wayang yang dapat dibuat oleh mereka.

"Masih jarang pemuda yang menguasai pembuatan wayang suket, di sini hanya 2 orang yang bisa," kata Aksanudin Guru SMA Rembang.Ia memasukkan kerajinan membuat wayang suket ke dalam kurikulum di SMA Rembang sebagai seni ria lokal. Hal ini karena jarangnya pemuda yang dapat meneruskan seni kerajinan ini.

"Saya pernah membongkar wayang itu. Anyamannya rumit, karena harus menganyam sambil membentuk," jelasnya.Untuk membuat wayang suket ini juga sangat unik, karena menggunakan bahan dari rumput liar yang dinamakan rumput kasuran yang biasa tumbuh hanya bulan suro. "Rumput ini lebih lentur, 50-70 cm. Biasa dipakai makanan ternak juga, untuk membuat wayang yang dipakai itu batangnya," ujarnya.

Menurut dia, hingga saat ini pun dirinya masih belum paham kenapa rumput kasuran ini hanya ada dibulan suro."Ini yang saya tidak tahu dan harus dikaji lagi, kenapa bisa begitu, itu banyaknya kalau dibulan suro. Ini rumput liar, pernah dibudidayakan tapi tidak bisa sesubur saat bulan suro nya," tambahnya

Dia mengungkapkan setelah rumput kasuran dipanen lalu rumput tersebut dikeringkan dengan dijemur. Untuk membentuknya harus direndam 1,5 jam agar lemas dan dibuat hanya dengan menggunakan alat seperti gunting, palu dan tusuk (alat untuk menganyam wayang). Wayang suket ini sendiri mampu bertahan hingga 20 tahun.

"Wayang yang terbuat dari rumput kasuran ini dijual dengan harga Rp 250.000 hingga Rp 450.000 per buah. Sementara jika satu set tokoh Pandawa Lima atau satu set tokoh Punakawan dijual dengan harga Rp 1,7 juta," ungkapnya.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html


Badriyanto

Pengrajin Wayang Suket Wisanggeni. Jalan Raya Kemanggunan RT 2 RW 2 Wlahar, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.
Bisa Hubungi 081391333053

Sumber : detik.com

Bisnis Madu 'Kampung' yang Mendunia Berkat WS Rendra

Suhada memulai bisnis madu liar pada 1990-an dengan modal relatif minim. Madu Suhada ini bahkan sempat memiliki banyak permintaan dari Korea bahkan Jerman. Bagaimana kisahnya? Dikatakan Suhada, saat dirinya menempuh kuliah di Bandung, ia bekerja untuk membiayai hidupnya dengan menjual madu hutan liar dari hutan Sulawesi (Bangka-Belitung). Saat usinya 24 tahun, Suhada meretas bisnisnya dengan sistem pintu ke pintu, dan masih dalam tahap sederhana.

Kisah menanjaknya bisnis madu bermerek 'Madu Pahit Pelawan' ini adalah saat teman kuliah Suhada yaitu penyair terkenal WS Rendra sakit. Suhada pun memberikan madu hutan produknya kepada Rendra. Apa yang terjadi? Rendra pun sembuh dari penyakitnya.

Ingin berbalas budi, Suhada pun mempromosikan madu hutan liarnya yang diperkenalkan Suhada. "Rendra menjadi marketing gratis saat itu," jelas Suhada kepada detikFinance awal bulan ini.

Madu buatan Rendra pun mulai perlahan terkenal saat Rendra berkunjung ke Eropa. Rendra mempromosikan madu hutan Suhada dan disambut hangat di Jerman. Di Korea Selatan pun sama, Rendra terus mempromosikan madu hutan Suhada.

Alhasil, datanglah pesanan 10 ton madu Suhada dari Jerman dan 5 ton dari Korea Selatan. Harga madu dari Suhada saat itu adalah Rp 75.000-120.000 per kg. "Tetapi karena pasokan madu yang minim karena merajalelanya penebangan hutan di Sulawesi, maka permintaan yang diharapkan oleh Jerman dan Korea tidak dapat dipenuhi," kenang Suhada.

Akhirnya Suhada frustasi di 1998, usaha madunya tutup dan dia bahkan sampai beralih menjadi pedagang bakso dan perajin. Lalu di 2002 dia menikah dengan sang istri yaitu Badriah dan beralih profesi menjadi satpam di Kementerian Perhubungan dengan gaji Rp 300.000. Di sela-sela tugasnya menjadi satpam, Suhada membuka terapi pijat. Kemudian di 2007, Suhada mencoba kembali membuka bisnis madunya.

Berbekal modal pinjaman Rp 5 juta dan Rp 40 juta dari temannya, akhirnya bisnis madu Suhada kembali buka. Pada tahun yang sama, Suhada mengurus label untuk mengikuti berbagai pameran untuk mempromosikan madunya. Usahanya pun berjalan lancar dan disambut baik oleh konsumen karena dia mengggunakan madu asli dari hutan yaitu dari hutan Liar Indonesia.

Akhirnya perkembangan itu mencapai puncak bisnisnya di 2010, bisnisnya melejit dengan tajam. Aset dagang milik Suhada mencapai Rp 2,5 miliar dan di 2011 dia mendapatkan hak intelektual atas merek madunya yaitu "Madu Pahit Pelawan". Selain itu Pak Suhada juga sebagai penyeleksi, penyalur dan konsultan madu hutan liar indonesia.

"Madu hutan liar Suhada-Badriah 100 Persen Original dan Berkhasiat Obat," jelas Suhada.

Baginya hidup adalah berdasarkan pada Al Quran dan hutan adalah sebuah tempat yang memberinya keuntungan. Ada hal yang unik ketika dia membedakan madu asli dengan madu tidak murni. "Madu asli jika ditempelkan ke lidah akan menyerap ke lidah tersebut dan lari ke otak, sedangkan madu yang tidak murni adalah jika diteteskan ke lidah, ia akan menyebar dan masuk ke tenggorokan," jelas Suhada.

http://ukmindonesiasukses.blogspot.com/2013/04/margahayuland-42-tahun-membangun.html

Sekarang harga madu Suhada dijual per 250 gram dengan berbagai jenis, yaitu:
  • Madu pelawan: Rp 175 ribu.
  • Rempodong: Rp 100 ribu
  • Kamper: Rp 50 ribu
  • Mengsirak dan leting: Rp 75 ribu
Alamat yang bisa dihubungi :
Hypermall Mega Bekasi
Lantai GF No. 163, Bekasi, Jawa Barat



Entri Populer