03/03/2012
Selain Kualitas, Waralaba Sate Harus Unik
DI mata konsultan waralaba, warung sate termasuk usaha yang tidak bisa buru-buru diwaraJabakan atau dimitrakan. Sebab bisnis sate ini punya tantangan tersendiri. Salah satunya adalah banyak orang yang bisa membikin sate sendiri.
Karena itu, Khoerussalim Iklwan, konsultan wirausaha dan praktisi bisnis mengatakan, jika ingin menjadikan usaha sate ini sebagai waralaba, pebisnis harus memiliki keunikan. Pemilik warung sate juga harus membangun citra mereknya terlebih dahulu, supaya dikenal pasar dan kualitasnya juga harus jempolan..
Tanpa nn niai leunikan dan citarasa, warung sale sulit mendapatkan pelanggan. Apalagi, pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan penjual sate di pinggir jalan, dengan harga lebih murah, tapi kualitas rasatidak jauh beda.
Ia bilang, selama ini, banyak tawaran waralaba melempem dalam pelaksanaan, termasuk warung sate. Penyebabnya tak lain karena waralaba tersebut tidak memiliki keunikan serta brand-nya belum dibangun. Pemilik terburu-buru menawarkan waralaba karena tergiur keinginan ekspansi.
Agar bisnis waralaba sate bisa mendatangkan mitra sekaligus pelanggan yang banyak, Ikhsan menyarankan agar para pewaralaba harus membuat produk mereka unik. Ia mencontohkan, keunikan itu bisa dari segi konsep warung, bumbu yang digunakan, atau membuat daging menjadi empuk. Namun, keunikan ini hams mendapat pengakuan dari masyarakat luas. "Butuh lebih dari lima tahun agar pasar dan rasa teruji," tandasnya
DI mata konsultan waralaba, warung sate termasuk usaha yang tidak bisa buru-buru diwaraJabakan atau dimitrakan. Sebab bisnis sate ini punya tantangan tersendiri. Salah satunya adalah banyak orang yang bisa membikin sate sendiri.
Karena itu, Khoerussalim Iklwan, konsultan wirausaha dan praktisi bisnis mengatakan, jika ingin menjadikan usaha sate ini sebagai waralaba, pebisnis harus memiliki keunikan. Pemilik warung sate juga harus membangun citra mereknya terlebih dahulu, supaya dikenal pasar dan kualitasnya juga harus jempolan..
Tanpa nn niai leunikan dan citarasa, warung sale sulit mendapatkan pelanggan. Apalagi, pelanggan bisa dengan mudah mendapatkan penjual sate di pinggir jalan, dengan harga lebih murah, tapi kualitas rasatidak jauh beda.
Ia bilang, selama ini, banyak tawaran waralaba melempem dalam pelaksanaan, termasuk warung sate. Penyebabnya tak lain karena waralaba tersebut tidak memiliki keunikan serta brand-nya belum dibangun. Pemilik terburu-buru menawarkan waralaba karena tergiur keinginan ekspansi.
Agar bisnis waralaba sate bisa mendatangkan mitra sekaligus pelanggan yang banyak, Ikhsan menyarankan agar para pewaralaba harus membuat produk mereka unik. Ia mencontohkan, keunikan itu bisa dari segi konsep warung, bumbu yang digunakan, atau membuat daging menjadi empuk. Namun, keunikan ini hams mendapat pengakuan dari masyarakat luas. "Butuh lebih dari lima tahun agar pasar dan rasa teruji," tandasnya
Sumber: Harian Kontan