12/03/2012
Mungil Kuenya, Maksi Untungnya
Peluang usaha pembuatan cupcake masih terbuka lebar
Belakangan ini, cupcake semakin populer di Indonesia. Selain rasanya enak, kue mungil ini digemari karena bentuknya yang unik dan menggoda. Maklum, kue ini selalu dilengkapi dengan berbagai topping cantik. Produsen kue ini mampu menangguk omzet hingga belasan juta.
CUPCAKE atau kue di dalam mangkok kini makin banyak penggemarnya. Bentuknya yang lucu dan unik dipadu dengan aneka rasa pilihan yang sangat beragam membuat cupcake digemari oleh semua kalangan.Karena banyaknya pesanan dari konsumen, produsen kue ini mampu menangguk omzet hingga belasan juta rupiah. Salah satu pembuat cupcake adalah Fika Febrian-dini, pemilik Cupcakeku di Jakarta. Ia baru merambah bisnis ini setahun terakhir.
"Saya tertarik setelah melihat kue ini banyakpenggemarnya," ujar Fika. Pembuatan kue mungil dengan diameter 4 centimeter (cm) dan tinggi 5 cm ini tidak gampang. Sebab, proses pembuatannya dilakukan secara, manual (handmade) dan dilengkapi dengan aneka hiasan yang pengerjaannya cukup rumit. Jadi, butuh ketelitian yang tinggi dalam pembuatannya.
Karena pembuatannya cukup rumit, beberapa produsen cupcake kerap membatasi pesanan. Fika sendiri, dalam sebulan hanya sanggup mengerjakan puluhan pesanan saja. Dengan hargajual mulai dari Rp 9.000-Rp 16.000 per kue, ia mampu meraup omzet Rp 10 juta hingga Rp 12 juta per bulan. Adapun laba bersih yang masuk ke kantongnya sekitar 40%-50% dari omzet.
Pemain lainnya adalah Melinda, pemilik Chimmel Cake di Jakarta. Dalam sehari, ia membuat sekitar 50 cupcake. Kue buatannya dibanderol mulai Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per buah. Dalam sebulan omzetnya sekitar Rp 10 juta dengan laba antara 50%-70%. "Lumayan untuk pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah saja," tandasnya
Linda Yani, pemilik Toko Cupcakes di Malang, Jawa Timur juga mencoba perun-tungan dengan membuat cupcake. Linda mengaku, peminat cupcake cukup banyak. Namun, ia tidak bisa memenuhi semua permintaan tersebut lantaran keterbatasan tenaga. "Saya mengerjakan semua pesanan tersebut sendiri," ucapnya
Ia membuat cupcake dengan aneka rasa, seperti rasa vanila, coklat, mocca, strawberry dan blueberry. Linda membandrol cupcake mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 20.000 per buah. Dalam sebulan, Linda mengaku bisa mendapatkan 30 pesanan. Rata-rata setiap satu pembeli memesan sebanyak 100-200 cupcake. Dari situ omzet yang masuk ke kantongnya antara Rp 6 juta-Rp 10 juta per bulan. "Laba bersih saya 50% dari omzet," ujarnya
Pembuatan kue ini sendiri membutuhkan kreativitas. Menurut Fika, cetakan cup yang digunakan untuk membuat cupcake hanya sekedar mencetak bentuk kue. Namun, keunggulan cupcake sendiri terletak pada hiasannya yang bersifat custom dan handmade. "Hiasan itu tak bisa dibuat secara massal," ucapnya
Menurut Fika, semakin sering membuat cupcake maka keterampilan itu akan dimiliki dengan sendirinya "Sebelum membuat hiasancupcake, pastikan sudah mendapatkan referensi desain hiasannya," ujarnya. Kebanyakan desain hiasan cupcake yang dibuatnya merupakan karakter tokoh kartun untuk ulang tahun anak. Selain itu ada juga bunga-bunga untuk beragam acara, seperti seminar dan meeting.
Linda membenarkan bila pembuatan kue yang dikemas dalam papercup ini membutuhkan kreativitas yang tinggi. Sebab, kue dibuat berdasarkan pesanan pelanggan. Umumnya, kue ini digunakan untuk suvenir, hadiah ulang tahun, pesta perkawinan, baby one month, dan sunatan.
Saat menerima cupcake, ia selalu meminta foto dan tema dari pelanggan. "Terkadang cupcake ini bukan hanya hiasannya saja yang custom, tapi juga bentuknya bisa disesuaikan," tandasnya Melinda menambahkan, untuk bisa menampilkan desain kue yang menarik diperlukan imajinasi. Demi hasil yang maksimal, Melinda bahkan butuh waktu seharian penuh untuk menyiapkan cupcake pesanan pelanggannya "Jadi cupcake yang dipesan untuk besok, terkadang sudah mulai dibuat satu hari sebelumnya," ujar Melinda memberi gambaran.
Peluang usaha pembuatan cupcake masih terbuka lebar
Belakangan ini, cupcake semakin populer di Indonesia. Selain rasanya enak, kue mungil ini digemari karena bentuknya yang unik dan menggoda. Maklum, kue ini selalu dilengkapi dengan berbagai topping cantik. Produsen kue ini mampu menangguk omzet hingga belasan juta.
CUPCAKE atau kue di dalam mangkok kini makin banyak penggemarnya. Bentuknya yang lucu dan unik dipadu dengan aneka rasa pilihan yang sangat beragam membuat cupcake digemari oleh semua kalangan.Karena banyaknya pesanan dari konsumen, produsen kue ini mampu menangguk omzet hingga belasan juta rupiah. Salah satu pembuat cupcake adalah Fika Febrian-dini, pemilik Cupcakeku di Jakarta. Ia baru merambah bisnis ini setahun terakhir.
"Saya tertarik setelah melihat kue ini banyakpenggemarnya," ujar Fika. Pembuatan kue mungil dengan diameter 4 centimeter (cm) dan tinggi 5 cm ini tidak gampang. Sebab, proses pembuatannya dilakukan secara, manual (handmade) dan dilengkapi dengan aneka hiasan yang pengerjaannya cukup rumit. Jadi, butuh ketelitian yang tinggi dalam pembuatannya.
Karena pembuatannya cukup rumit, beberapa produsen cupcake kerap membatasi pesanan. Fika sendiri, dalam sebulan hanya sanggup mengerjakan puluhan pesanan saja. Dengan hargajual mulai dari Rp 9.000-Rp 16.000 per kue, ia mampu meraup omzet Rp 10 juta hingga Rp 12 juta per bulan. Adapun laba bersih yang masuk ke kantongnya sekitar 40%-50% dari omzet.
Pemain lainnya adalah Melinda, pemilik Chimmel Cake di Jakarta. Dalam sehari, ia membuat sekitar 50 cupcake. Kue buatannya dibanderol mulai Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per buah. Dalam sebulan omzetnya sekitar Rp 10 juta dengan laba antara 50%-70%. "Lumayan untuk pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah saja," tandasnya
Linda Yani, pemilik Toko Cupcakes di Malang, Jawa Timur juga mencoba perun-tungan dengan membuat cupcake. Linda mengaku, peminat cupcake cukup banyak. Namun, ia tidak bisa memenuhi semua permintaan tersebut lantaran keterbatasan tenaga. "Saya mengerjakan semua pesanan tersebut sendiri," ucapnya
Ia membuat cupcake dengan aneka rasa, seperti rasa vanila, coklat, mocca, strawberry dan blueberry. Linda membandrol cupcake mulai dari Rp 6.000 hingga Rp 20.000 per buah. Dalam sebulan, Linda mengaku bisa mendapatkan 30 pesanan. Rata-rata setiap satu pembeli memesan sebanyak 100-200 cupcake. Dari situ omzet yang masuk ke kantongnya antara Rp 6 juta-Rp 10 juta per bulan. "Laba bersih saya 50% dari omzet," ujarnya
Pembuatan kue ini sendiri membutuhkan kreativitas. Menurut Fika, cetakan cup yang digunakan untuk membuat cupcake hanya sekedar mencetak bentuk kue. Namun, keunggulan cupcake sendiri terletak pada hiasannya yang bersifat custom dan handmade. "Hiasan itu tak bisa dibuat secara massal," ucapnya
Menurut Fika, semakin sering membuat cupcake maka keterampilan itu akan dimiliki dengan sendirinya "Sebelum membuat hiasancupcake, pastikan sudah mendapatkan referensi desain hiasannya," ujarnya. Kebanyakan desain hiasan cupcake yang dibuatnya merupakan karakter tokoh kartun untuk ulang tahun anak. Selain itu ada juga bunga-bunga untuk beragam acara, seperti seminar dan meeting.
Linda membenarkan bila pembuatan kue yang dikemas dalam papercup ini membutuhkan kreativitas yang tinggi. Sebab, kue dibuat berdasarkan pesanan pelanggan. Umumnya, kue ini digunakan untuk suvenir, hadiah ulang tahun, pesta perkawinan, baby one month, dan sunatan.
Saat menerima cupcake, ia selalu meminta foto dan tema dari pelanggan. "Terkadang cupcake ini bukan hanya hiasannya saja yang custom, tapi juga bentuknya bisa disesuaikan," tandasnya Melinda menambahkan, untuk bisa menampilkan desain kue yang menarik diperlukan imajinasi. Demi hasil yang maksimal, Melinda bahkan butuh waktu seharian penuh untuk menyiapkan cupcake pesanan pelanggannya "Jadi cupcake yang dipesan untuk besok, terkadang sudah mulai dibuat satu hari sebelumnya," ujar Melinda memberi gambaran.
Sumber : Harian Kontan
Fahriyadi, Eka Saputra, Noverius Laoli