02/03/2012
Menggelembungkan Laba dari Balon Udara
Menimbang tawaran waralaba dari PT Balon Udara Media Unggul
DARI sekian banyak media promosi, balon udara termasuk salah satu media promos} yang paling banyak peminatnya. Media promosi ini diminati karena efektif menjangkau konsumen. Dengan kemampuannya terbang di ketinggian, tentu bisa dilihat orang dari berbagai sisi.
Maraknya penggunaan balon promosi ini membuat bisnis pembuatan dan penyewaan balon udara terus menggeliat. Salah satu pemain di bisnis ini adalah Hans Sebastian. Di bawah bendera usaha PT Balon Udara Media Unggul, ia menggeluti bisnis ini sejak 20 tahun silam.
"Saat im balon udara merupakan media periklanan yang baru, unik, dan menarik perhatian," kata Hans.
Lantaran bisnis ini memiliki propsek cerah, sejak tahun 2006 ia resmi menawarkan waralaba. Selain balon iklan, ia juga mengembangkan produk lain, seperti balon bukt-i. balon udara pengangkut penumpang, balon permainan, hingga balon remote kontrol. "Produk terbaru kami balon tepuk buat acara-acara keramaian," imbuh Hans.
Saat ini, Hans sudah memiliki delapan mitra yang tersebar di berbagai kota, seperti Lampung, Jakarta, dan Manado. Paket investasi yang ditawarkan ki-nilai Rp 31 juta. Investasi itu sudah termasuk pelatihan pembuatan balon dan penyediaan peralatan dasar, seperti pompa listrik.
Untuk sewa tempat, mitra harus menyiapkan biaya lagi. "Kalau ditotal modal awalnya sekitar Rp 50 juta," ujarnya. Ia memperkirakan, omzet mitra berkisar antara Rp 30 juta sampai Rp 75 juta perbulan, tergantung kegigihan mendapatkan klien. Adapun laba bersihnya sekitar 40% dari omzet. Dengan laba sebesar itu, maka mitra bisa balik modal dalam waktu enam bulan sampai setahun.
Hans mematok tarif sewaberbeda untuk setiap produk balonnya. Balon pengangkut penumpang semisal. Hans mengenakan sewa Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per penumpang per lima menit Untuk menggelar pertunjukan balon pengangkut penumpang ini, ia biasa menggandeng pengelola mal. Selain itu, balon ini juga banyak disewa perusahaan-perusahaan hiburan yang tengah meng-
Omzet mitra diperkirakan Rp 30 juta-Rp 75 jutaperbulan, denganlaba bersih 40%.adakan perturuukan.
Sedangkan balon buket, tarifnya dipatok sebesar Rp 200.000-Rp 1.000 per paket, tergantung desainnya. Balon buket merupakan balon dekorasi khusus untuk memberikan ucapan selamat, seperti ucapan selamat ulang tahun, ucapan cepat sembuh, perkawinan, kantor baru, dan lain-lain, "khusus balon buket inisistemnya jual bukan sewa," jelas Hans.
Sementara balon iklan disewakan dikisaran Rp 8,5 juta per bulan. Dalam sebulan, ia mengaku mendapat pesanan hingga lima balon iklan. Erwin Halim, pengamat waralaba menilai, prospek bisnis balon udara cukup bagus. Bisnis tergolong unik dan kreatif. Tapi segmen pasarnya memang terbatas. "Tapi kalau keterbatasan pasar tersebut bisa dikelola dengan baik, bisnis ini bisa membentuk pasar sendiri, terutama di kota-kota besar," katanya. PT Balon Udara
Jl. Dr. Makaliwe 1/9 Grogol, Jakarta Barat 11450 Hp 0819 32618088 Telp 021-5637475, 5637476,Fax 021 5637472 Simulasi Usaha Balon Udara DI wilayah Jakarta Investasi awal Franchise fee Rp 25.000.000
Peralatan dan persediaan barang Rp 6.000.000 Sewa tempat tahun pertama Rp 50.000.000 Total Investasi awal Rp 81.000.000 Biaya operasional perbulan Sahan baku Rp 8.000.000 , Gaji 3 karyawan (@Rp 1,5 juta) Rp 4.500.000 Sewa tempat bblanan Rp 4.500.000 Listrik dan telepon Rp 1.000.000 Total pengeluaran bulanan Rp 18 000.000 Pendapatan Bulanan Rp 30.000.000 Laba Rp 12.000 000 Balik modal Rp 81 juta Rp 12 juta = 7 bulan Sumber PT Balon Udara Media Unggul Riset.
Sumber: Harian Kontan
Eka Saputra