01/03/2012
Merangkai Laba dari Sekolah Merakit Robot
Menimbang tawaran kemitraan dari Robotics Education Centre (REC)
KEGIATAN merakit robot sekarang ini semakin digemari, baik di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Ini (ak lepas dari kemajuan teknologi yang kian memudahkan orang uniuk merakit robot. Karena makin banyak orang senang dengan kegiatan merakit robot, belakangan bermunculan sekolah merakit dan membuat robot di Indonesia. Salah satunya adalah Robotics Education Centre (REC) milik Yudi Mintoro Su-iii,il yang berdiri paila tahun 2006 lalu di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Yudi lantas mulai menawarkan kemitraan di 2007. Hingga kini, jumlah mitranya sudah mencapai 23 yang tersebar di sejumlah kota, seperti Jakarta, Bekasi, Denpasar, Batam, Pekanbaru, dan Makassar. Ia menargetkan, total mitra tahun ini menjadi 33, atau ada tambahan 10 mitra.
Anda ingin berkongsi dengan Yudi? REC mematok in-vestasi sebesar Rp 100 juta. Nilai investasi itu sudah termasuk biasa kemitraan untuk keijasama selama lima tahun. Selain itu, mitra akan menda pat sejumlah alat peraga robot dan peralatan pendukung lainnya senilai Rp 20 juta
Tak hanya itu, mitra juga akan memperoleh tra in mu atau pelatihan untuk tenaga pengajar dan s/a nda rd opov-ting pnin dare (SOP). Namun, yang perlu Anda catat, investasi sebesar Rp 100 juta itu belum termasuk biaya sewa tempat dan renovasi gedung, lo. "Untuk keperluan itu, mitra perlu menyiapkan modal awal total sebanyak Rp 250 juta," kata Yudi.
Perinciannya, buat sewa tempat selama dua tahun senilai Rp 100 juta dan biaya renovasi gedung Rp 50 juta De Omzet mitra bisamencapai Rp 20juta hingga Rp 50juta dalamsebulan.ngan investasi awal sebesar itu, Yudi menjanjikan mitra balik modal dalam waktu satu sampai empat tahun.
Dengan catatan, omzet mitra dalam sebulan mencapai Rp 20 juta - Rp 50 juta dan ro-iiuihi fee 15% dari pendapatan. Omzet itu berasal dari biaya kursus 50 - 60 siswa di tahun pertama. Di tahun berikutnya, jumlah siswa harus 100 orang lebih. Untuk biaya kursus, REO mematok tarif Rp 300.000 - Rp 400.0000 per siswa per bulan. Durasi belajarnya empat kali dalam sebulan.
Levita Supit, Ketua Warala-ba dan Lisensi Indonesia, menilai, kursus robot termasuk bisnis yang segmented. Artinya, tidak semua orang suka belajar merakit robot. Karena itu, bisnis ini tidak gampang dijalankan. Selain itu, pangsa pasarnya juga terbatas di kalangan masyarakat menengah atas saja. "Pangsa pasar yang tepat biasanya anak keturunan Tionghoa," jelasnya.
Menimbang tawaran kemitraan dari Robotics Education Centre (REC)
KEGIATAN merakit robot sekarang ini semakin digemari, baik di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Ini (ak lepas dari kemajuan teknologi yang kian memudahkan orang uniuk merakit robot. Karena makin banyak orang senang dengan kegiatan merakit robot, belakangan bermunculan sekolah merakit dan membuat robot di Indonesia. Salah satunya adalah Robotics Education Centre (REC) milik Yudi Mintoro Su-iii,il yang berdiri paila tahun 2006 lalu di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Yudi lantas mulai menawarkan kemitraan di 2007. Hingga kini, jumlah mitranya sudah mencapai 23 yang tersebar di sejumlah kota, seperti Jakarta, Bekasi, Denpasar, Batam, Pekanbaru, dan Makassar. Ia menargetkan, total mitra tahun ini menjadi 33, atau ada tambahan 10 mitra.
Anda ingin berkongsi dengan Yudi? REC mematok in-vestasi sebesar Rp 100 juta. Nilai investasi itu sudah termasuk biasa kemitraan untuk keijasama selama lima tahun. Selain itu, mitra akan menda pat sejumlah alat peraga robot dan peralatan pendukung lainnya senilai Rp 20 juta
Tak hanya itu, mitra juga akan memperoleh tra in mu atau pelatihan untuk tenaga pengajar dan s/a nda rd opov-ting pnin dare (SOP). Namun, yang perlu Anda catat, investasi sebesar Rp 100 juta itu belum termasuk biaya sewa tempat dan renovasi gedung, lo. "Untuk keperluan itu, mitra perlu menyiapkan modal awal total sebanyak Rp 250 juta," kata Yudi.
Perinciannya, buat sewa tempat selama dua tahun senilai Rp 100 juta dan biaya renovasi gedung Rp 50 juta De Omzet mitra bisamencapai Rp 20juta hingga Rp 50juta dalamsebulan.ngan investasi awal sebesar itu, Yudi menjanjikan mitra balik modal dalam waktu satu sampai empat tahun.
Dengan catatan, omzet mitra dalam sebulan mencapai Rp 20 juta - Rp 50 juta dan ro-iiuihi fee 15% dari pendapatan. Omzet itu berasal dari biaya kursus 50 - 60 siswa di tahun pertama. Di tahun berikutnya, jumlah siswa harus 100 orang lebih. Untuk biaya kursus, REO mematok tarif Rp 300.000 - Rp 400.0000 per siswa per bulan. Durasi belajarnya empat kali dalam sebulan.
Levita Supit, Ketua Warala-ba dan Lisensi Indonesia, menilai, kursus robot termasuk bisnis yang segmented. Artinya, tidak semua orang suka belajar merakit robot. Karena itu, bisnis ini tidak gampang dijalankan. Selain itu, pangsa pasarnya juga terbatas di kalangan masyarakat menengah atas saja. "Pangsa pasar yang tepat biasanya anak keturunan Tionghoa," jelasnya.
Ruko Gading Bukit Indah Blok 0 No. 10 Jl. Raya Artha Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara 14241 Telp. 021 45852473
Sumber: Harian Kontan
Noverius Laoli